Find Us On Social Media :

68 Tahun Jadi Membusuk di Kejamnya Pedalaman Hutan Papua Nugini, Pesawat Pengebom Ini Butuh Waktu Hampir 30 Tahun untuk Bisa Dievakuasi Sempurna, Julukan Seram Ini Menempel di Bangkainya

Bomber B-17

Gridhot.ID - Papua Nugini dahulu jadi salah satu tempat yang ditakuti bangsa asing.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Papua Nugini dahulu kala dikenal sebagai hutan yang tak diketahui isinya.

Belum lagi desas-desus suku kanibal yang disebut akan menyerang orang asing di sekitar hutan membuat wilayah Papua Nugini cukup ditakuti bangsa barat.

Namun ada satu wilayah di Papua Nugini yang justru jadi pusat perhatian bangsa barat pada puluhan tahun lalu.

Rawa Agaimbo terletak di salah satu daerah paling terpencil di Papua Nugini.

Dikutip Gridhot dari Intisari, rawa ini dipenuhi dengan nyamuk pembawa malaria dan buaya besar.

Vegetasi tumbuhan di situ lebat dan panasnya sangat menyengat.

Inilah tempat terakhir di dunia untuk menemukan pesawat pengebom Perang Dunia Kedua, pada tahun 1972 oleh anggota Angkatan Udara Australia.

Pembom tersebut adalah B-17E Flying Fortress, sebuah pembom berat bermesin empat yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.

Baca Juga: Baru Muncul Sudah Jadi Idola, Segini Harga Sewa Mobil Toyota New Avanza Per Hari, Cocok untuk Mudik Ramadhan 2022

Pesawat tersebut awalnya dipiloti oleh Kapten Fred Eaton dan mengambil bagian dalam salah satu serangan udara pertama oleh Tentara Angkatan Udara Amerika Serikat selama Perang Dunia Kedua.

Sampai tahun 1941, Amerika telah mencoba untuk tetap relatif terlepas dari konflik berdarah di Eropa.