Gridhot.ID - Profil Windy Cantika Aisah memang membuat banyak orang penasaran.
Pasalnya dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, Windy Cantika Aisah memang sudah laman menjadi sorotan karena prestasinya yang luar biasa.
Bahkan baru-baru ini dirinya baru saja memenangkan ajang level dunia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Windy Cantika Aisah, atlet angkat besi atau lifter asal Indonesia, menjadi juara dalam ajang IWF Junior World Championships 2022 di Heraklion, Yunani.
Dalam kejuaraan dunia angkat besi level junior tersebut, Cantika, sapannya, turun di kelas 49 kilogram (kg).
Lifter berusia 19 tahun itu tampil dominan hingga mampu meraih emas di tiga kategori, yakni angkatan snatch (83 kg), clean and jerk (102 kg), dan total angkatan (185 kg).
Profil Windy Cantika Asih Windy Cantika Aisah lahir di Bandung, 11 Juni 2002. Cantika yang lahir dari keluarga atlet angkat besi ini mengikuti kategori lomba 49 kg putri.
Dikutip dari Tribun Jabar, Cantika tercatat sebagai alumni dari SMA Handayani 2 Banjaran dan SMPN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung. Sebagai atlet, prestasi yang ditorehkan Cantika atlet sangat mentereng.
Dalam kurun waktu tiga tahun sejak memulai kariernya sebagai atlet profesional pada tahun 2017, Cantika mampu berpartisipasi dalam ajang sekelas olimpiade.
Berdasarkan catatan yang berhasil dihimpun TribunJabar.id, prestasi Cantika sendiri dimulai saat berhasil meraih gelar juara dan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Semarang 2017.
Kemudian, dia pun berhasil mempersembahkan medali emas bagi Kabupaten Bandung di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2018, di Kabupaten Bogor.
Mengutip laman Federasi Angkat Berat Asia (AWF), Cantika juga memperoleh penghargaan sebagai atlet putri terbaik di Kejuaraan Junior Angkat Berat Asia 2020.
Dia juga meraih emas pada Kejuaraan Dunia Junior Angkat Berat 2021 di Tashkent, Uzbekistan.
Dilarang pacaran
Kompas.com sempat mewawancarai Dewi Nuranis, salah seorang pelatih atlet angkat besi Kabupaten Bandung dan PPLP Jawa Barat, yang juga menjadi mentor Cantika.
Wawancara dilakukan usai Cantika berhasil meraih perunggu pada Olimpiade 2022, Sabtu (24/7/2021).
Dewi menceritakan, sejak kecil, Cantika merupakan anak yang disiplin dan penurut serta memiliki kesadaran untuk mau terus berlatih.
Saat teman-teman Cantika selesai latihan dan memilih pulang ke asrama, Cantika kerap meminta latihan tambahan.
Biasanya pelatih akan memberikan latihan penunjang selama 30 menit, sesuai kondisi Cantika.
Adakalanya pelatih meminta Cantika tidak pulang Sabtu-Minggu, agar kondisi badannya fit saat latihan pada Senin.
Ketika ditanya pengalaman menarik bersama Cantika, Dewi mengaku sempat ribut dengan anak didiknya itu.
Sebab, dulu dia pernah melarang Cantika pacaran untuk sementara, agar tidak mengganggu latihan.
Awalnya Cantika marah. Namun kemudian ia menyadari apa yang disampaikan pelatihnya itu betul.
(*)