Bendera Perang Berkibar, Panglima KKB Papua Tak Segan Suruh Anak Buahnya untuk Tembak Habis Anggota TNI Polri, Sadar Diri Persenjataannya Kalah Jauh Tapi Berani Unggulkan Hal Ini di Peperangan

Senin, 09 Mei 2022 | 20:42
Facebook TPNPB

KKB Papua

Gridhot.ID – KKB Papua akhir-akhir ini memang membuat resah banyak orang.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, selain membunuh petugas tower beberapa waktu lalu, KKB Papua juga melakukan serangan mendadak di beberapa pos jaga.

Serangan tersebut bahkan menimbulkan korban jiwa.

Tim gabungan TNI Polri sendiri hingga kini masih terus berusaha memburu tiap orang anggota KKB Papua.

Kini yang terbaru, KKB Papua Kembali menebar terror namun lewat sosial media.

Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, dalam sebuah video yang beredar viral di jagat maya, komandan operasi KKB memerintahkan pasukan khusus untuk mendekati pos-pos keamanan yang ditempati TNI Polri.

Kepada para petempur yang diberi nama pasukan ular beludak, sang komandan memberikan satu perintah saja.

Perintah tersebut, yakni menembak siapa saja yang ditemukan pada target yang disasar.

"Tembak, tembak! Ini yang harus kalian lakukan untuk merebut kemerdekaan dari kolonial Indonesia."

Baca Juga: 4 Kali Puasa 4 Kali Lebaran Tak Bertemu Elvy Sukaesih, Konflik Kakak Dhawiya dengan Ibunya Masih Belum Terselesaikan, Wirdha Sylvina Mohon Doa: Aku Menunggu Aja

Tak diketahui siapa komandan lapangan KKB yang berani-beraninya melontarkan pernyataan tersebut.

Tak diketahui pula sedang berada di wilayah mana sang komandan tersebut memberikan perintah yang mengerikan itu.

Namun dari deretan kalimat yang dilontarkannya, komandan tersebut tampak berapi-api memberikan arahan.

Mengenakan celana pendek dengan jaket loreng membalut tubuh, pria berjenggot itu berbicara dengan tangan yang terus diacungkan.

Ia tak henti-hentinya mengobarkan peperangan tanpa mempedulikan keselamatan anggotanya.

Selain memberikan perintah tembak di tempat, pasukan ular beludak juga dimandatkan untuk melakukan apa saja demi meraih kemerdekaan.

“Jangan takut pada TNI Polri yang memiliki fasilitas peperangan lebih dari yang dimiliki KKB. Meski senjatanya lebih canggih dari KKB, tapi penggunaannya tidak pada tempatnya,” katanya.

Senjata TNI Polri itu, kata komandan operasi tersebut, tidak pantas digunakan di tanah Papua.

Sebab bangsa Papua juga punya senjata. Senjata KKB untuk merebut kemerdekaan sedangkan senjata TNI Polri untuk menjajah.

Baca Juga: Koar-koar Sebut Doddy Sudrajat Lebih Pantas Asuh Gala Sky, Farhat Abbas Janji Kembalikan Anak Vanessa Angel Jika Terbukti Hidup Tak Makmur: 3 Tahun Susah Kita Kembalikan

Karena itu, kata sang komandan, daripada Papua dijajah, daripada Papua dikuasai, lebih baik Papua merdeka.

Pernyataan merdeka ini diucapkan secara berulang kali dan disambut dengan gegap gempita oleh pasukan.

Bahkan di akhir pernyataan perangnya, sang komandan itu memerintahkan anak buahnya untuk segera menembak.

Terlihat dari video yang viral itu, salah seorang anak buah yang juga sebagai prajurit pasukan ular beludak, langsung mengokang senjata dan melepaskan sekali tembakan.

Detik-detik tembakan ke udara itu disambut dengan pekikan histeris anggota KKB lainnya.

Video yang kini viral itu merupakan satu dari sekian banyak kampanye provokatif lainnya.

Dan dari semua yang viral itu terlihat jelas betapa KKB tak mau berkompromi dengan pihak mana pun untuk berhenti beraksi.

KKB juga seakan tak mau mendengar apa kata orang tentang tindakan kejam yang dilakukannya selama ini.

Yang terlihat hanyalah dendam membara, dendam yang seakan tak pernah padam dalam hati sanubarinya.

Baca Juga: 'Ini Jelas Pemalsuan!' Medina Zein Diduga Pakai Bukti Transfer Editan, Sosok Ini Beri Pengakuan Mengejutkan ke Uya Kuya, Kebohongan Istri Lukman Azhari Terkuak

Mungkin karena itu, sehingga saban hari mereka memanggul senjata, keluar masuk hutan, mencari jejak TNI Polri, kemudian berusaha menghabisinya.

KKB Papua seakan tak mau tahu, kalau TNI pengemban amarat rakyat untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI.

Artinya, jikalau menghadapi kelompok yang melakukan tindakan makar, maka TNI punya kewenangan penuh untuk mengambil tindakan tegas.

Tindakan tegas yang dilakukan pengawal kedaulatan NKRI itu, adalah menembak mati atau menangkap hidup-hidup para pelaku untuk diproseshukumkan.

Dan sejauh ini, TNI Polri telah menjalankan tugas tersebut, dengan menangkap para pelaku makar kemudian diproses secara hukum.

Bahkan terbetik pula kabar, bahwa ada juga pelaku makar yang terpaksa diambil tindakan tegas terukur, karena dua hal.

Pertama, berusaha melakukan penyerangan, hal mana membahayakan keselamatan aparat dan para pihak yang berada di sekitarnya.

Kedua, hendak melarikan diri ketika akan ditangkap aparat untuk diproseshukumkan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Palu