Gridhot.ID - Suhu panas terik belakangan dirasakan sebagian masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sejumlah daerah mengalami cuaca panas antara 33-36.1 derajat Celcius.
Pada 12-13 Mei 2022, suhu maksimum harian di Indonesia yang dicatatkan di sejumlah stasiun BMKG ada yang mencapai hingga 36,4 derajat celcius, yakni di staisun meteorologi Maritim Tanjung Perak, Surabaya.
Melansir Kompas.com, setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan cuaca panas di Indonesia, yakni:
- Letak matahari yang berada di atas wilayah Indonesia
- Tutupan awan
- Kondensasi karena efek musim dingin yang sudah selesai di belahan Bumi
Pasalnya, aktivitas di dalam rumah jadi tidak nyaman dilakukan, terutama untuk tidur.
Apalagi jika kita tidak memiliki AC di rumah.
Karena itu, tak sedikit orang menggunakan kipas angin untuk menghilangkan hawa panas di rumah.
Namun, pertanyaannya, apakah aman tidur dengan kipas angin yang menyala sepanjang malam?
Mengutip Nova.id, sebenarnya ada sisi positif dan negatif tidur menggunakan kipas angin.
Kipas angin memang bisa membuat tidur kita lebih nyenyak karena bisa mendinginkan kamar tidur.
"Mendinginkan rumah tidak hanya terjadi secara alami ketika membuka jendela. Pendinginan tergantung pada sirkulasi udara."
"Cara yang baik untuk menciptakan hal ini adalah dengan meniupkan udara dengan kipas angin listrik," ujar Robert Pagano, salah satu pendiri Sleepline dilansir dari NewsWeek.
Selain itu, dengungan kipas juga dapat bertindak seperti white noise, sehingga bisa membuat kita lebih mudah untuk tertidur.
Namun, ada juga efek sampingnya. Pertama, penggunaan kipas angin untuk tidur bisa membuat hidung tersumbat.
"Ini dapat menyebabkan mulut, saluran hidung, dan tenggorokan kering."
"Respons tubuh terhadap hal itu seringkali adalah produksi lendir yang berlebihan, yang dapat berarti kita dapat bangun dengan hidung tersumbat," kata Alex Savy, pelatih ilmu tidur dan pendiri SleepingOcean.
Jika kipas angin diarahkan ke wajah, kulit juga bisa mengering dan memicu alergi.
"Kipas angin juga dapat memicu alergi bagi sebagian orang karena kipas angin dapat mengedarkan debu dan serbuk sari ke seluruh ruangan."
"Jika terhirup, Anda bisa mengalami pilek. hidung, bersin atau tenggorokan gatal," kata Katherine Hall, psikolog tidur di Somnus Therapy.
Kemudian, tidur dengan kipas angin menyala juga bisa membuat kram otot dan rasa pegal.
"Ini karena udara dingin yang terkonsentrasi dapat membuat otot tegang dan kram," kata The Sleep Advisor dilansir dari Mirror.
"Ini paling sering terjadi pada mereka yang tidur dengan kipas angin tepat di sebelah leher dan wajah mereka," tambahnya.
Kalau pun ingin tetap menggunakan kipas angin, Hall menyarankan agar kita menempatkan kipas angin setidaknya 1 meter dari tempat tidur.
Kemudian, pastikan kipas angin tetap bersih.
Meski tidak menggunakan AC atau kipas angin, kita tetap bisa tidur nyenyak di cuaca panas, asalkan mengikuti beberapa tips ini.
- Gunakan lebih sedikit pakaian
- Hindari olahraga fisik dalam waktu tiga jam sebelum tidur karena bisa meningkatkan suhu tubuh
- Mandi air hangat karena dapat membantu proses pendinginan
- Kompres es di titik nadi sebelum tidur dapat membantu pengguna mendinginkan tubuh agar bisa tertidur dengan cepat
- Gunakan pakaian dari kain lembut seperti sutra atau linen
(*)