Gridhot.ID - KKB Papua kini mulai terpecah belah.
Para petingginya dilaporkan mulai saling melempar tuduhan satu sama lain.
Dikutip Gridhot dari Surya sebelumnya, salah satu panglima KKB Papua Egianus Kogoya diketahui sempat marah dengan tokoh-tokoh separatis yang tinggal di luar negeri.
Bahkan Egianus sempat menyebut nama Benny Wenda hingga menuduh dirinya hanya enak-enak saja di luar.
Pertikaian antara Panglima Perang KKB Egianus Kogoya dengan para petingginya sepertinya belum menemukan titik terang.
Dikutip Gridhot dari Serambinews, bahkan juru bicara KKB Papua Sebby Sambom melontarkan ancaman pada Egianus Kogoya.
Hal ini bermula dari tudingan Egianus Kogoya soal kinerja diplomasi Papua Merdeka di luar negeri.
Sebelumnya beredar video, Egianus Kogoya menilai, empat orang diplomasi di luar negeri termasuk Sebby Sambom adalah perjuangan untuk kepentingan diri sendiri.
"Kami semua sebenarnya terus berjuang untuk Papua merdeka," kata Sebby Sambom.
Sebagai pejuang KKB di luar negeri, kata Sebby Sambom, ia tak pernah berhenti sesaat pun untuk membangun jaringan internasional.
Meski saat ini, kata Sebby Sambom, TPNPB-OPM sesungguhnya semakin lemah.
TPNPB-OPM tak bisa lagi berjuang untuk Papua merdeka.
Pasalnya, lanjut Sebby Sambom, TPNPB-OPM telah dikepung dari berbagai penjuru oleh TNI-Polri.
"Kau, Egianus Kogoya, adalah anak kecil yang baru tumbuh dan kaget melihat Papua yang kini mulai merdeka," kata Sebby Sambom.
"Egianus itu tidak bersekolah sehingga tak mengerti apa itu diplomatik," tandas Sebby Sambom.
Karena itu, katanya, lebih baik Egianus Kogoya diam dan berhenti dari tindakanmu yang menyusahkan masyarakat dengan merampok.
"Kau lebih baik diam, atau kami bongkar semua tempat persembunyianmu," ancam Sebby Sambom dengan nada marah.
Empat nama yang dimaksud Egianus Kogoya sebagai diplokasi yaitu Benny Wenda, Sebby Sambom, Viktor Yemu, dan Jefri Pagawak.
Sebagai tertuduh, Benny Wenda yang telah memproklamirkan diri sebagai Presiden Sementara Papua, hingga kini tidak merespon pernyataan Egianus Kogoya itu.
Benny Wenda juga sepertinya tak mampu dijamah oleh personel KKB lainnya, baik di Papua maupun di luar Papua.
(*)