Gridhot.ID - Film KKN di Desa Penari kini menjadi film horor terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKN di Desa Penari kini telah menembus 7 juta penonton.
Angka tersebut luar biasa tinggi karena film itu kini sudah bisa dinobatkan sebagai Film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Banyak fakta bermunculan usai film tersebut viral.
Selain rumah tempat syuting ada juga masalah figuran yang dibayar cukup kecil.
Heboh pemeran figuran hantu film KKN di Desa Penari hanya dibayar Rp 75 ribu, sutradara Awi Suryadi beri tanggapan.
Tingginya antusiasme penonton terhadap film KKN di Desa Penari membuahkan beragam isu yang beredar.
Dikutip Gridhot dari Tribunstyle, ada kabar beredar yang menyebut salah satu pemeran hantu hanya mendapatkan bayaran Rp 75 ribu.
Sebagai informasi, KKN di Desa Penari adalah film adaptasi dari kisah yang ditulis oleh akun Twitter SimpleMan.
Sang sutradara, Awi Suryadi pun memberikan tanggapan seputar isu-isu yang beredar soal KKN di Desa Penari.
Untuk bayaran, sebagai sutradara, Awi mengaku tidak mengetahui besaran yang diterima pemeran film termasuk pemeran hantu figuran dalam film KKN di Desa Penari.
"Saya langsung mengonfirmasi ke bagian casting. Bagian casting memastikan kepada saya. 'Mas Awi, yang keluar dari kita tidak segitu jumlahnya.
Tapi, karena mereka bekerja sama dengan agensi lokal sana, tentunya ada potongan oleh agensi tersebut'. Potongannya berapa, mereka juga enggak tahu," ucap Awi, dikutip dari Kompas.com.
Kabar yang beredar pula, pemeran tersebut harus syuting selama 24 jam dan tidak diperbolehkan hapus riasan wajah.
Terkait isu tersebut, Awi tidak membenarkan, sebab menurutnya, total waktu syuting adalah 12 jam.
"Jadi, intinya adalah tidak betul bahwa mereka tidak boleh menghapus makeup selama 24 jam.
Mereka (pemeran figuran hantu) di-calling jam 10 pagi. Kami syuting hari itu selesai jam 10 malam. Jadi, totalnya 12 jam," ucap Awi.
(*)