Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, atlet kebanggaan Indonesia ini telah meninggal dunia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, namanya adalah Ahmad Faruq Idhom Afi (17).
Afi merupakan pemain muda bertalenta luar biasa di dunia sepak bola.
Bahkan Afi sudah pernah mengangkat trofi Piala Mitra Surabaya, berkat gaya mainnya yang gesit.
Sayangnya Eks pemain Timnas U-16, Ahmad Faruq Idhom Afi (17) dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (9/2/2022) pukul 08.00 WIB.
Ahmad Faruq Idhom Afi menghembuskan napas terakhirnya di RSUD dr. Soewandi, Surabaya.
Sebelum meninggal dunia, Afi sempat menjalani perawatan intensif selama tiga pekan.
Dikutip Gridhot dari Tribun Medan, Ahmad Faruq Idhom Afi diketahui mengidap penyakit kronis.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (KTSK) Sukomanunggal, Surabaya, Heri Suprianto, mengungkapkan Afi sakit setelah terjatuh di rumah.
Heri mengungkapkan bahwa Afi didiagnosis mengalami penyumbatan di otaknya.
"Afi ini atlet sepak bola yang sempat tergabung di timnas U16. Dia sakit kronis seperti sekarang setelah jatuh di dalam rumahnya," kata Heri.
Melansir Kompas.com, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tampak memohon doa dan belasungkawa atas meninggalnya Afi.
"Saya dapat kabar, adik Afi yang pernah ikut seleksi sepak bola nasional PSSI dan kemarin sakit karena jatuh, hari ini meninggal dunia di rumah sakit. Saya mohon doanya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani, langsung mengunjungi rumah duka di Jl. Simorejo, Kelurahan Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya.
Rini datang ke rumah duka untuk menguatkan hati ibu dari almarhum yang tangisnya tak terbendung.
Rini juga meminta maaf atas nama Pemerintah Kota Surabaya dan berharap tidak ada lagi kasus serti Afi.
"Ya Allah, hati saya runtuh melihat Mama (Ibu) ananda Afi yang begitu kuat dan tangguh. Ibu (Farida) harus kuat nggih," ujar Rini Indriyani.
"Tidak mungkin Allah menguji umatnya di luar batas kemampuan. Tenang nggih bu, kita doakan terus Afi. Ibu sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita kirimi adik Afi doa terus nggih (ya). Kita berikan yang terbaik buat adik Afi dan Allah sudah ngasih jalannya. Ibu harus ridho (ikhlas) nggih (ya)."
"Saya mohon maaf atas nama Pemkot Surabaya. Mudah-mudahan ke depan, semoga tidak ada lagi yang seperti adik Afi," pungkasnya.
(*)