Find Us On Social Media :

Fenomena PHK Massal Startup Diperkirakan Masih Panjang, Pengamat: Kalau Mau Maju Harus Kuat Bakar Uang

Ilustrasi kantor

Gridhot.ID - Sedang geger terkait kondisi startup di Indonesia yang disebut-sebut sedang dalam mode bertahan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Zenius dan Link Aja bahkan menjadi viral usai melakukan keputusan untuk melakukan PHK pada ratusan karyawannya.

Zenius sendiri mengaku pihaknya sedang menghadapi kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Sementara itu Link Aja mengakui melakukan PHK karena ingin reorganisasi SDM.

Selain itu juga beredar kabar di sosial media masih ada beberapa perusahaan startup lain seperti Tanihub yang melakukan PHK massal.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai, kondisi ini lantaran para startup saat ini kesulitan mendapatkan pendanaan. Padahal untuk meraih pengguna, kebanyakan startup harus melakukan bakar uang.

Selain itu, startup yang ada pada saat ini juga memperlihatkan banyak pencitraan yang pada akibatnya merugikan diri sendiri.

Adapun pencitraan yang dimaksud seperti memberikan gaji besar dengan kantor mewah dan fasilitas yang modern yang menjadi bagian dari bakar uang.

“Kalau mendapat pendanaan besar tidak masalah, namun kalau pendanaannya tidak besar, jadi pemborosan,” ujar Heru kepada Kontan.co.id, Jumat (27/5).

Baca Juga: Lowongan Kerja Lulusan S1, Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Kesempatan Emas di Posisi Ini, Simak Syarat dan Cara Mendaftarnya

Heru menambahkan, pendanaan pada saat ini sulit didapatkan, apalagi untuk layanan yang sudah melewati fase pertumbuhannya, seperti e-commerce, pembayaran digital, travel dan edukasi yang digantikan dengan arah baru startup yang mengusung kecerdasan buatan, big data analytic, internet of things maupun metaverse.

Ia melihat, saat ini banyak startup yang sudah membuktikan keuntungan konsisten. Namun perjalanan masih berat karena ada pengembalian pendanaan kepada investor. “Linkaja, Zenius, memang cukup berat karena pemain utamanya sudah jauh di depan. Kalau mau maju harus kuat bakar uang,” kata Heru.