Tak main-main, Yadi Sembako mengaku bak mengalami mati suri.
Ketika sakit itu, Yadi Sembako mengaku tak sadarkan diri selama satu jam lebih.
Saya sempat hilang 1 jam 15 menit kemarin, Napas masih ada, cuma saya udah hilang, loss, saya mata merem, kata keluarga saya cuma keluar air mata saja," ujar Yadi lagi.
Meski begitu, Yadi Sembako bersyukur bisa melewati fase kritis tersebut.
Tak hanya sampai situ, Yadi Sembako juga diterpa musibah kehilangan pekerjaan hingga tawaran syuting.
Musibah itu terjadi sepanjang pandemi Covid-19 menerjang Indonesia.
Penghasilan makin seret ditambah bisnis kontraktor yang ditekuninya juga sepi.
Alhasil Yadi mesti merelakan kehilangan barang-barang berharganya karena tak sanggup membayar cicilan.
"Kendaraan, mobil abis, yang ada saya over kredit, ada yang saya serahin di leasing karena ada beban banyak," ungkap Yadi Sembako.
"Biar beban satu-satu hilang, yang ada kita lepas aja dulu. Dan itu mungkin salah satu yang jadi menyebabkan saya cepat drop saat itu," sambungnya.
Lantaran tak sanggup membayar cicilan, rumah Yadi Sembako nyaris dipasang tanda segel.