Dikirim Atas Nama Akouboo Amatus Douw, KKB Papua Ngemis-ngemis Bantuan Lewat Surat ke Australia, PM Anthony Albanese Diperintahkan untuk Lakukan Hal Ini ke Presiden Indonesia

Rabu, 08 Juni 2022 | 18:25
Agus Suparto dan TPNPB

KKB Papua dan Jokowi

Gridhot.ID - KKB Papua sudah terkenal akan kebrutalannya.

Mengaku ingin memerdekakan Papua, mereka malah lebih sering menebar teror di tanah kelahirannya sendiri.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua telah melakukan penyerangan pos jaga, pembunuhan petugas, hingga pembunuhan pekerja tower.

Memang sudah berbagai cara dilakukan KKB Papua untuk mendesak Pemerintah Indonesia melepaskan wilayah Bumi Cendrawasih.

Berkedok meraih kemerdekaan, KKB Papua bahkan telah meminta bantuan sejumlah negara.

Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, bahkan baru-baru ini, KKB Papua mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk memperoleh dukungan.

Juru bicara KKB Papua Sebby Sambom mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

Surat tersebut dikirim sebelum kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia pada 5-7 Juni 2022.

“Diplomat TPNPB-OPM telah kirim surat ke PM (Australia),” kata Sebby Sambom lewat keterangan tertulis.

Baca Juga: Sekolah-sekolah Akan Diisi PPPK, Nasib Guru Honorer Terancam Diberhentikan, Ketua FHI Bongkar Fakta Mengejutkan: Ini Permainan Kepala Sekolah

Dalam surat yang ditulis dalam Bahasa Inggris itu, KKB Papua meminta PM Australia membahas masalah konflik di Papua saat bertemu Presiden Joko Widodo.

Surat tersebut dikirim atas nama Akouboo Amatus Douw, yang ditulis sebagai Chairman of Diplomatic Council Free Papua Movement.

“Meminta Perdana Menteri Australia, Menteri Luar Negeri dan delegasi pemerintah Australia membahas konflik bersenjata, kemanusiaan dan HAM dengan Presiden Indonesia Joko Widodo,” demikian isi surat tersebut.

Sementara itu, PM Australia Anthony Albanese memang baru-baru ini mengunjungi Presiden Jokowi di Istana.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, keduanya bertemu di Istana Negara pada Senin, 6 Juni 2022.

Albanese mengaku kalau Indonesia sedang menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia.

Selain membicarakan investasi, momen tersebut juga digunakan untuk membahas masalah perubahan iklim.

"Indonesia berada di jalur untuk menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar di dunia," kata Albanese.

"Memperbaiki hubungan perdagangan dan investasi kami adalah prioritas bagi pemerintah saya," tambah dia, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Sekolah-sekolah Akan Diisi PPPK, Nasib Guru Honorer Terancam Diberhentikan, Ketua FHI Bongkar Fakta Mengejutkan: Ini Permainan Kepala Sekolah

Menurut Albanese, Pemerintah Australia akan bekerja sama untuk mewujudkan potensi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Sesuai dengan target iklim ambisius pemerintah saya, saya ingin akses yang lebih baik ke energi bersih yang terjangkau, andal, dan aman di seluruh wilayah kita, saat kita bertransisi ke dunia nol bersih bersama-sama,” pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Palu