Gridhot.ID - Teddy Pardiyana sudah berkali-kali menjadi sorotan masyarakat.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, permasalahan Teddy tak pernah jauh dari warisan yang ditinggal istrinya, Lina Jubaedah.
Teddy diketahui sedang 'berebut' warisan Lina dengan anak Sule.
Banyak orang kemudian mengatai Teddy, karena dituding terlalu ngotot mengejar warisan.
Kerap disebut malas bekerja hingga terus mengejar harta warisan Lina Jubaedah, Teddy Pardiyana akhirnya buka suara.
Geram terus jadi bahan cibiran, Teddy Pardiyana akhirnya membeberkan pekerjaannya.
Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, Teddy mengaku selama ini memiliki pekerjaan.
Tak main-main, ia bahkan mengaku pernah beberapa kali bekerja di luar negeri seperti Amerika hingga Jepang.
Kerap disebut malas bekerja hingga terus mengejar harta warisan Lina Jubaedah, Teddy Pardiyana akhirnya buka suara.
Geram terus jadi bahan cibiran, Teddy Pardiyana akhirnya membeberkan pekerjaannya.
Teddy mengaku selama ini memiliki pekerjaan.
Tak main-main, ia bahkan mengaku pernah beberapa kali bekerja di luar negeri seperti Amerika hingga Jepang.
Nama Teddy kembali menuai sorotan seusai kembali menagih kos-kosan 32 pintu di wilayah Jawa Barat.
Teddy menuding kos-kosan senilai Rp 2 miliar itu kini dikuasai anak sulung Lina, Rizky Febian.
Kemunculan Teddy itu kembali menuai kritik hingga ia disebut malas bekerja untuk memenuhi anak sulungnya, Bintang.
Sadar menuai cibiran, Teddy lantas membeberkan pekerjaannya dulu.
"Kalau saya malas enggak mungkin punya kerjaan di luar negeri, Amerika, Jepang," jelas Teddy.
"Tidak mudah untuk bertahan di sana, di musin dingin ya."
"Kalau saya lazy (malas) enggak mungkinlah ibaratnya (bisa bertahan di luar negeri)."
Tak hanya pernah bekerja di Amerika di Jepang, Teddy mengaku juga bisa menghasilkan uang di Indonesia.
Teddy menyebut sempat membantu di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker).
"Kemarin saya kebanyakan kerja di luar ya, kalau di Indonesia agak sulit buka lapangan pekerjaan," katanya.
"Makanya kemarin saya banyak membantu saat orang Disnaker, perekrutan buat magang di Jepang buat membuka lapangan kerja."
"Yang pada nganggur dikirim ke Jepang atau Korea dengan MoU yang sudah jelas legalitasnya."
Kendati demikian, Teddy enggan menjawab saat ditanya perihal jumlah penghasilannya.
Ia mengaku semua upaya untuk mendapatkan hak kos-kosan 32 pintu itu demi kesejahteraan sang anak bungsu.
"Kalau penghasilan saya enggak usah bilang ke siapa-siapa ya," ungkapnya.
"Yang jelas saya selama kerja atau enggak kerja, tetap yang saya utamakan itu kesejahteraan si kecil."
Teddy menilai kini banyak orang yang mencampuri kehidupannya, terlebih saat ia tengah berjuang mendapatkan harta warisan Lina.
"Jadi jangan bilang 'Oh lazy, kok enggak mau kerja'."
"Kan that's not your bussines (itu bukan urusan kalian), banyak yang ikut campur makanya masalah ini enggak beres-beres."
"Padahal saya pengin cepet itu biar almarhumah di sana tenang," tukasnya.
(*)