Find Us On Social Media :

Jaringan Khususnya Terbongkar, Oknum TNI AK Kepergok Suplai Amunisi ke KKB Papua dengan Harga Murah, Dua Sosok Ini Jadi Tersangka

Anggota KKB Papua laporan ke TNI usai mereka kena tipu saat jual beli senjata di Facebook

GridHot.ID - Aksi jual beli senjata di Papua untuk pasokan amunisi KKB Papua akhirnya terbongkar.

Melansir tribunmanado.co.id, ternyata sosok penyuplai senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) adalah oknum anggota TNI.

Sosok tersebut bertugas di Intan Jaya, inisial AKG, berpangkat Praka.

Kasus penjualan amunisi kepada KKB yang melibatkan oknum prajurit TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua, terus diusut.

Dilansir dari tribunpalu.com, praktik ini terungkap menyusul penangkapan terhadap wargsa inisial FS, pembacok seorang warga di Intan Jaya, beberapa waktu lalu.

FS diketahui memiliki jaringan khusus pengadaan amunisi bagi KKB.

Setelah dilakukan pengembangan, aparat gabungan mengejar hingga menangkap oknum anggota TNI penyuplai amunisi ke KKB.

Anggota Satgas Apter Kodim Persiapan Intan Jaya, inisial Praka AK, ditangkap aparat gabungan TNI-Polri di Intan Jaya, Selasa (7/6/2022) sore.

Keduanya dibekuk di Jalan Cenderawasih Kampung Yokatapa.

Baca Juga: Dikirim Atas Nama Akouboo Amatus Douw, KKB Papua Ngemis-ngemis Bantuan Lewat Surat ke Australia, PM Anthony Albanese Diperintahkan untuk Lakukan Hal Ini ke Presiden Indonesia

Kabid Humas Polda Papua Kombes Musthofa Kamal mengatakan, kedua telah ditetapkan sebatgai tersangka.

"Dari pemeriksaan terhadap JS, tersangka mengakui telah menjual amunisi kepada FS, dan kita juga sudah mengamankan barang bukti berupa 10 butir amunisi Cal 5,56MM," kata Kamal dalm rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Rabu (8/6/2022).

Kamal menuturkan, JS yang merupakan warga asli Intan Jaya tersebut mengaku telah menerima titipan amunisi pesanan KKB.

Selanjutnya JS menjual kepada FS seharga Rp 2 juta, dan uang tersebut diserahkan kepada tersangka Praka AK.

"Uang tersebut langsung diserahkan kepada tersangka AK. Transaksi dilakukan sebanyak 2 kali. Transaksi pertama 5 butir dan kedua sebanyak 5 butir," ungkap Kamal.

Selain JS, Praka AK juga mengakui telah melakukan transaksi jual beli amunisi.

Kedua tersangka kini telah digelandang ke Polres Nabire guna penyelidikan lebih lanjut.

"Kami masih mencari barang bukti lainnya, sisa amunisi sekarang berada di Kampung Minjau."

"Kami masih mengupayakan karena perjalanan menuju lokasi penyimpanan barang bukti hanya bisa ditempuh melalui jalur darat, melewati hutan belantara dengan jarak tempuh lebih dari 12 jam berjalan kaki," tutup Kamal. (*)