GridHot.ID - Kepergian Julia Perez 5 tahun lalu hingga kini menuai duka mendalam.
Melansir gridstar.id, Julia Perez meninggal dunia pada 10 Juni 2017 silam.
Sosoknya Julia Perez hingga kini masih dikenang publik sebagai artis kondang.
Sang adik kembali ke makam sang kakak tercinta usai 5 tahun berpisah.
Dilansir dari tribunjabar.id, meninggal pada 2017 lalu, sudah 5 tahun Julia Perez tiada.
Kepergian presenter Julia Perez tersebut masih dirasakan oleh adiknya, Nia Anggia.
Tak terasa sudah 5 tahun kepergian artis yang akrab disapa Jupe itu membuat Nia Anggia merasakan kerinduan yang mendalam.
Baru-baru ini, adik Julia Perez itu mendatangi makam sang kakak di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Selama 5 tahun ditinggal sang kakak, Nia mengaku sering dihampiri Julia Perez di dalam mimpinya.
Ternyata selain mimpi, Nia juga kini menempati kamar tidur Julia Perez.
Lalu, seperti apa gambaran mimpi Nia Anggia dihampiri sosok Julia Perez tersebut?
Dalam wawancara dikutip Cumicumi, Nia Anggia menjelaskan sosok Julia Perez yang hadir dalam mimpinya.
Ia mengaku sering memimpikan sang kakak, namun setelah itu ia pun kerap merasakan kerinduan.
“Sedih pas bangun-bangun, setiap mimpia dia (Julia Perez) aku selalu bilang sama temanku, tapi senang ya, sedih campur senang,” ujar Nia Anggia, adik Julia Perez, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (14/6/2022).
Nia menyadari mimpi tersebut hanya reaksi alam bawah sadar.
Namun, ia merasa senang dengan mimpi tersebut dirinya merasa diingatkan agar terus mendoakan sang kakak.
“Kita didatengin, diingetin sesuatu, mungkin dia pengen kita berdoa, keluarganya berdoa atau keluarganya lebih baik lagi di dunia,” ujarnya.
Kemudian, Nia menceritakan dalam mimpinya tak ada yang spesial atau pesan mendalam disampaikan Julia Perez.
Nia hanya memimpikan dirinya jalan bersama sang kakak di dalam mobil atau melakukan kegiatan sehari-hari.
“Mimpinya itu kayak aktivitas aku aja sama almarhumah itu yang lagi kerja, lagi main, ngobrol aja sama dia, kayak masih ada,” ungkapnya.
Selain dirinya, Nia mengatakan adiknya yang lain turut memimpikan Julia Perez.
Bahkan adiknya yang lain sampai menangis karena mimpi dimarahi sang kakak bukti sayang kepada keluarga.
Nia pun mengenang masa-masa Jupe memarahi dirinya dan adiknya yang lain karena bentuk perhatian.
Namun, setelah Jupe tiada ia justru merasa merindukan masa-masa Julia Perez memarahinya.
Ia pun mengambil pelajaran jika dimarahi orangtua atau ditegur orang yang terdekat untuk menerimanya.
“Jadi kita kalau masih dimarahi sama orangtua, dimarahi kakak, orang yang peduli, udah lah terima aja, nanti begitu orangnya udah gak ada kita nangis sendiri, nyesel sendiri kok,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nia Anggia juga menungkap rasa kesedihan ditinggal sang kakak masih dirasakan sang ibu.
Ia menyebut ibunya itu sering menangis jika ditanya soal Julia Perez.
Nia juga mengatakan ibunya rutin menyambangi makam Jupe setiap hari rabu.
Kendati begitu, tanpa sang kakak di sisinya tampaknya bukan lagi menjadi halangan bagi Nia Anggia untuk bangkit.
Bahkan terungkap, ternyata kini Nia Anggia menempati kamar tidur Julia Perez yang banyak kenangan.
Nia justru nyaman dan tak ingin mengubah kamar tidur yang dulunya ditempati almarhumah kakaknya tersebut.
Ia mengaku tak menyingkirkan barang-barang Julia Perez di kamarnya termasuk bantal biru kesayangan sang kakak.
“Aku tempatin akhirnya, waktu itu sempat lama dua tahun kosong kamar,” ujarnya.
Kamar tidur Julia Perez sempat tak ditempati selama dua tahun sejak kepergian dari dunia.
Hingga akhirnya, ia pun mendapatkan saran dari orang terdekat hingga guru agama agar menempatinya.
Menurutnya tidak baik sebuah ruangan kosong tidak ditempati karena jin menyukai tempat kosong.
Setelah kamar terisi dengan harapan kamar tidur dibersihkan dan didoakan atau menjauhi hal-hal tersebut.
Kemudian Nia mengungkap kamar tidur Julia Perez tak ia ubah sama sekali.
Hanya ada beberapa barang yang ditambahkan untuk kebutuhannya.
“Kamar tidurnya masih dia, gak ada perubahan,” ungkapnya.
Jika biasa orang-orang ingin mengubah kamar yang ditinggalkan untuk meninggalkan kesan sedih, sebaliknya Nia justru tak ingin melakukan hal itu.
Nia justru mengaku ingin melawan kesedihan tersebut dan menjadikan tempat yang dulu ditinggali sang kakak terkenang.
“Kalau saya biarin, lawan saja kesedihan ini, jadi gak apa-apa kok gak ada yang salah,”
“Bukan ruangannya yang diubah, tapi pikiran kita yang perlu dibiasakan,” ujarnya. (*)