Find Us On Social Media :

Dimakamkan di Samping Pusara Ibunya, Komedian Ini Tutup Usia Karena Idap Kanker Stadium 4, Sebelum Berpulang Tunjukkan Tanda Orang Akan Meninggal

Pelawak Budi Anduk yang pernah mengisi acara OVJ menghembuskan nafas terakhir pada 11 Januari 2016

Gridhot.ID - Pada 11 Januari 2016 lalu, dunia hiburan Tanah Air kehilangan komedian legendaris, Budi Anduk.

Komedian Budi Anduk yang bernama asli Budi Prihatin, meninggal dunia pada usia 47 tahun.

Budi Anduk meninggal karena penyakit kanker paru-paru yang telah mencapai stadium empat.

Dikatakan orang terdekat, Budi Anduk merasakan sesak usai syuting.

Meski wajahnya pucat karena sakit, namun ketika bertemu orang pembawaan Budi masih saja ceria.

Mengutip Tribunnews.com, salah satu rekan sesama komedian mengatakan Budi tak pernah mengeluh sakit.

"Budi sakit kanker paru-paru. Pas dicek sudah stadium empat. Tapi dia nggak mau merasakan sakit. Dia nggak pernah ngeluh, dia selalu bilang dia sehat," kata pelawak Bopak yang dekat dengan mendiang.

Bopak terakhir bertemu dengan Budi pada Minggu (10/1/2016) malam saat menjenguk rekannya itu di RS Kanker Dharmais.

"Malam itu, kondisinya udah keadaan koma. Tapi kan enggak bisa ngedahuluin Tuhan. Pas masuk, kami bacain tahlil, jadi responsnya (melalui) mata aja," kisah Bopak.

Baca Juga: 'Almarhumah Ingin Dicintai Allah', In Memoriam Artis Hembuskan Nafas Terakhir di Usia Muda Setelah Tunaikan Ibadah Salat, Bertahun-tahun Idap Penyakit Mematikan

Hingga akhirnya Budi menghembuskan nafas terakhir di RS Kanker Dharmais, Senin (11/1/2016) siang.

Sepotong cerita mengenang Budi Anduk yang kini sudah tiada

Yogo Prastowo, seorang keluarga pasien RSKD sempat beberapa kali bertemu dan berbincang dengan almarhum saat mengantre proses administrasi BPJS pada Agustus hingga Oktober 2015 silam.

Yogo menyebut, meski terlihat pucat, komedian lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 1991 itu tetap berpembawaan ceria.

Keceriaan itu, Budi tularkan ke sekitarnya, termasuk ke pasien dan keluarga pasien yang cenderung jengah saat mengantre.

"Beliau akrab sama pasien dan keluarga pasien lainnya. Gak milih-milih lah. Walaupun sakit tapi masih kelihatan happy, tetap ngebanyol sehingga suasana jadi ceria," ujar Yogo.

Dari beberapa kali pertemuan, Yogo dan Budi sempat berbincang soal penyakit yang dihadapi sang komedian.

Yogo mengaku tak mengetahui secara pasti diagnosis penyakit Budi.

Baca Juga: In Memoriam, 5 Kali Masuk ICU Hingga Dirawat 70 Hari di Rumah Sakit, Keluarga Ikhlas Lepas Kepergian Bintang Srimulat, Sudah Cium Gelagat Aneh 100 Hari Jelang Kematian "Yang jelas masalahnya di paru-paru. Awalnya, kata dia, abis syuting terasa sesak. Dia bilang ada cairan di paru-paru, seminggu dua kali harus disedot. Tapi terakhir, dia menolak ke medis," kenang Yogo atas perbincangannya dengan Budi.

Keluarga pasien lain yang juga sempat berbincang dengan Budi adalah Asep Hendra.

Pria warga Ciamis, Jawa Barat ini ingat betul berbincang dengan Budi pada 28 September 2015 silam.

"Saat itu di basement. Saat itu, kalau tak salah dia tengah persiapan CT Scan. Dia bilang keluhannya sesak, tapi belum tahu penyebabnya," ujar Asep.

Budi Anduk meninggal di usia 47 tahun

Budi mengawali karier dalam industri hiburan sebagai figuran acara televisi Ngelaba (Patrio) pada 1996.

Budi juga sering menjadi bintang tamu di acara komedi Opera Van Java (OVJ).

Namanya dikenal masyarakat berkat aktingnya di program komedi situasi Tawa Sutra dan acara Untung Ada Budi.

Ia telah membintangi film-film layar lebar, yakni Tiren: Mati Kemaren, Tulalit, Ku Tunggu Jandamu (2008), Pesantren & Rock n' Roll (2011) dan ABG Jadi Manten (2014).

Baca Juga: Jadi Pelipur Lara Atalia Praratya di Dunia, Arkana Aidan Misbach Bikin Ibunda Eril Tersenyum, Anak Angkat Ridwan Kamil Banjir Doa Setelah Video Ini Viral

Sebelum meninggal, Budi Anduk sering berhalusinasi

Neneng Nurhayati, istri almarhum Budi, menceritakan hal-hal yang membekas di benaknya sebelum kepergian suami.

"Dia (almarhum Budi) mengigau kepada saya. Dia pengin pulang. 'Ayuk, pulang', katanya. Aku bilang, 'ini rumah kita, Bud, mau pulang ke mana?' Begitu," kata Neneng.

Neneng mengatakan bahwa almarhum Budi kerap mengigau sebelum meninggal dunia.

"Pas tidur, dia (almarhum Budi) sering mengigau lagi di tempat shooting atau di tempat lain, padahal dia lagi di kamar sendiri," ujar Neneng.

Pada pekan terakhir sebelum meninggal pun, dikatakan Neneng, almarhum Budi kerap berbicara ngawur.

"Minggu-minggu ini (almarhum Budi) ngomongnya udah ngawur, suka halusinasi juga," ucap Neneng.

Adapun jenazah Budi dimakamkan di samping pusara ibunya di TPU Jalan Kampung Kemang, Pondok Gede, Bekasi.

Baca Juga: Renggut Nyawa Finalis Puteri Indonesia, Diet Ketat Bikin Asam Lambung Makin Parah, Ini Solusi Turunkan Berat Badan Secara Aman dan Sehat

Tanda Orang Akan Meninggal

Seberapa panjang umur kita memang hanya Sang Pencipta yang mengetahuinya.

Namun umumnya menjelang kematian, tubuh mengalami berbagai perubahan yang biasanya terlihat secara fisik.

Dikutip Sonora.id dari Medical News Today, ada beberapa tanda kematian yang bisa menunjukkan ajal sudah dekat.

Menurunnya suhu tubuh merupakan salah satu dari tanda-tanda kematian. Penurunan suhu tubuh menandakan berkurangnya sirkulasi darah dalam tubuh.

Ini biasa terjadi sebelum seseorang meninggal. Sirkulasi darah seseorang berkurang sehingga darah terfokus pada organ-organ internal saja, yang menyebabkan aliran darah menjadi sedikit untuk bisa dialirkan ke tangan dan kaki mereka.

Berkurangnya sirkulasi darah artinya kulit akan terasa lebih dingin saat disentuh. Kulit akan terlihat pucat atau berbintik-bintik dengan bercak biru dan ungu.

Halusinasi juga menjadi salah satu tanda-tanda kematian pada seseorang.

Bukan hal aneh bila seseorang yang akan meninggal mengalami halusinasi di masa-masa terakhirnya.

Meskipun sangat mengkhawatirkan, sebaiknya jangan berusaha memperbaiki penglihatannya ini agar tidak menyulitkan dirinya.

Beberapa tanda-tanda kematian yang dapat menunjukkan tanda ajal sudah dekat ada yang mudah diamati, tetapi ada juga yang tersamar.

Beberapa tanda-tanda kematian lainnya juga ada yang berupa tidak terdeteksinya denyut nadi, kondisi tidak bernapas, mata yang terpaku, serta kelopak mata yang tertutup sebagian.

Baca Juga: Lulusan ITB Seperti Ridwan Kamil, Inilah Sosok Tjutju Sukaesih, Nenek Eril yang Titipkan Kain Kafan untuk Jasad Cucu di Swiss, Ucap Syukur Doanya Terkabul

(*)