Gridhot.ID - Seorang mahasiswi di Mesir meregang nyawa lantaran menolak lamaran pria yang ternyata mantan kekasihnya.
Mahasiswi itu ditikam oleh mantan kekasihnya hingga tewas di depan umum saat ia turun dari bus.
Dilansir Kompas.com dari The Sun, Rabu (22/6/2022), mahasiswi yang ditikam sampai tewas itu bernama Naira Ashraf Abdel Qader.
Pembunuhan Naira terjadi di dekat kampusnya, Universitas Mansoura di Mesir Utara dan mengirim gelombang kemarahan di seluruh negeri.
Polisi berhasil menahan tersangka, yang diidentifikasi namanya sebagai Mohammed A, sesama mahasiswa di Universitas.
Foto-foto jenazah Naira menyebar luas di media sosial di Mesir, meski ada seruan untuk menghentikan peredaran rekaman CCTV mengenai serangan itu.
Para pejabat mengatakan, massa yang marah menangkap dan memukuli tersangka ketika dia mencoba melarikan diri.
Tersangka juga dilaporkan mencoba bunuh diri dengan pisau yang sama yang dia gunakan untuk membunuh Naira.
Menurut situs berita Mesir Al-Falah Al-Youm, tersangka awalnya membangun hubungan dengan Naira.
Di tengah jalan, Naira mulai populer di media sosial lalu tersangka tidak bisa menghubunginya selama1,5 tahun.
"Tersangka telah mengenal korban untuk sementara waktu dan hubungan romantis telah berkembang di antara mereka. Tetapi korban mulai bekerja sebagai model, menjadi terkenal, dan memiliki banyak pengikut di media sosial," ujar penyelidik.
Naira akhirnya memblokir tersangka di media sosial.
Tersangka diduga menderita depresi karena "hubungan" mereka berakhir.
Tersangka kemudian memutuskan untuk membunuh Naira lalu bunuh diri.
Tersangka mengambil pisau dari rumahnya dan menunggu Naira di dekat gerbang universitasnya.
Situs berita Mesir Najum Masria melaporkan bahwa ayah korban memberi tahu seorang investigator bahwa tersangka telah mengancam putrinya lebih dari satu kali dan mereka telah melaporkan hal ini ke polisi.
Sementara salah satu teman Naira mengatakan, tersangka sudah mengancam akan membunuh Naira karena menolak lamaran pernikahannya.
Hal ini membuat marah tersangka dan dia diduga menikam leher dan tubuh Naira beberapa kali di siang hari bolong, yang membuat para saksi mata trauma.
Lebih dari 40 saksi telah berbicara dengan jaksa, termasuk petugas keamanan Ibrahim Al-Ajroudi, yang menangkap tersangka setelah penikaman.
Jaksa Penuntut Umum setempat mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki kasus tersebut dan telah mengamankan bukti di sekitar TKP dan juga mempelajari rekaman CCTV.
Jenazah Naira dibawa dari Rumah Sakit Mansoura untuk dimakamkan di kampung halamannya di Gharbia Governate.
Warganet mengutuk pembunuhannya dan menuntut keadilan bagi Naira.
Naira Ashrafadalah seorang mahasiswa berusia 21 tahun dan penduduk Al-Mahalla di kegubernuran Gharbiya, Mesir Utara.
Dia mulai mendapatkan banyak pengikut di media sosial setelah dia memutuskan untuk mengejar karier di bidang modeling.
Laporan mengungkapkan bahwa Naira terus-menerus dilecehkan oleh Mohammed A di media sosial, meminta untuk menikah.
Ayah Naira mengungkapkan bahwa putrinya sedang dikuntit dan dilecehkan. Keluarganya juga telah melaporkan ke polisi tentang ancaman itu.
Polisi dilaporkan tidak melakukan apa-apa, yang menyebabkan insiden mengerikan ini terjadi sekaligus hilangnya nyawa.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi tersangka sebagai mahasiswa Seni tahun ke-3 di universitas yang sama.
Warganet membanjiri media sosial dengan pesan dan postingan yang menuntut keadilan untuk Naira.
Baru-baru ini, laporan Amnesty International menyatakan bahwa pemerintah Mesir gagal "mencegah dan menyelidiki kekerasan yang meluas terhadap perempuan dan anak perempuan".
Pihak berwenang Mesir juga telah "melakukan kampanye penangkapan dan penuntutan yang agresif terhadap perempuan yang berpengaruh di media sosial" sebagai pengganti menjaga privasi mereka.
(*)