"Boleh ngambil satu barang dalam waktu satu menit. Ntar aku ngomong satu, dua tiga," kata Nagita.
Usai Nagita memulai challenge-nya, para karyawan wanita langsung berlari ke arah barang yang mereka inginkan.
Rata-rata mereka mengambil tas branded dengan harga selangit.
Para karyawan pria pun tak mau kalah ikut challenge Nagita dan ikut memilih barang-barang branded.
Sesudah puas membelanjakan karyawan yang ikut, rupanya Nagita juga membelanjakan karyawannya yang berada di kantor.
Hal tersebut dilakukannya karena merasa harus adil.
"Eh yang di kantor beliin satu cowok satu cewek? Kurang deh kayaknya, tambahin aja kasian. Aku yang milih yah."
"Kita harus adil guys," ujar Nagita sambil memilih barang-barang branded tersebut.
Keesokan harinya, Nagita langsung membagi-bagikan barang tersebut kepada para karyawan yang di kantor dengan cara diundi.
Sebelumnya ia sempat meminta maaf karena tak semuanya bisa dapat karena hanya membeli belasan barang branded, termasuk tas, topi, dan dompet.
"Maaf gak bisa semuanya dibelanjain, tapi gue bawa ini diundi. Rezeki udah diatur yah jadi gak ada yang namanya sirik-sirikan," ujar Nagita.
(*)