Gridhot.ID - Aparat gabungan TNI Polri tak henti-hentinya berusaha memberantas KKB Papua.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, terbaru, Polisi sedang melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan Bripda Diego.
Akibatnya, aparat gabungan bergerak lebih jauh menjangkau berbagai wilayah pelosok.
Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, kini KKB Papua tak bisa leluasa lagi menjangkau perkampungan warga.
Bahkan, KKB Papua lebih sering bersembunyi di tengah hutan belantara demi menghindari TNI-Polri.
Strategi-strategi yang akan dipakai KKB Papua pun kini telah berhasil dibaca terlebih dahulu oleh pasukan keamanan kebanggaan Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, oknum ASN Wamena berinisial AN menjadi penghubung KKB Papua.
AN ketahuan menjadi pemasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua. AN ditangkap saat hendak memasok senjata rakitan dan 615 butir amunisi.
Kombes Faizal juga menyampaikan analisa terbarunya mengenai keberadaan beserta aksi teror KKB Papua. Menurut polisi, KKB Papua bekerja sama dengan oknum ASN Wamena.
Selain menjadi pemasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua, ASN Wamena berinisial AN diduga terlibat pembunuhan Bripda Diego Fernando Rumaropen.
Anggota Brimob Yon D Wamena itu dibunuh oleh anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya pada Sabtu 18 Juni 2022.
Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, AN berperan sebagai penghubung KKB Papua.
Menurut Kombes Faizal, AN ketahuan menjadi pemasok senjata rakitan dan 615 butir amunisi untuk KKB Papua.
Persenjataan itu bakal digunakan KKB Papua untuk menebar teror di wilayah Kabupaten Nduga.
“AN saat ini di Wamena. Rencananya amunisi mau dibawa ke kelompok Nduga,” kata Kombes Faizal di Jayapura, melansir Tribun-Papua.com, Kamis 30 Juni 2022.
“Kita yakin sekali dia akan dibawa ke Nduga. Tapi, kemungkinan akan bertemu dengan jaringan yang lain di Wamena. Kemudian baru dibawa ke Nduga,” beber Kombes Faizal.
Kombes Faizal mengungkapkan hasil analisa Polda Papua.
Menurutnya, stok amunisi dan senjata yang dimiliki KKB Papua menipis.
Oleh karena itu, KKB Papua mengeluarkan beberapa orang sebagai penghubung yang bertugas mencari amunisi dan senjata.
“Dan dari hasil penyelidikan, kami tahu mereka sedang mengeluarkan beberapa penghubung-penghubung untuk mencari senjata dan amunisi,” sebutnya.
Kombes Faizal juga mengatakan, AN diduga memiliki jaringan terhadap kelompok yang terlibat dalam kasus pembunuhan Bripda Diego Fernando Rumaropen.
“Setelah kita analisa antara kelompok yang menyerang Bripda Diego itu, kemudian dengan ini ada beberapa titik temunya. Dan memang arahnya ke kelompok Nduga,” ungkap Kombes Faizal.
(*)