Find Us On Social Media :

Sekarang Bikin Petinggi Polri Dinonaktifkan dari Jabatannya, Kamaruddin Simanjuntak Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Bukan Sosok Biasa, Dulu Rela Tidur di Kolong Jembatan Sebelum Jadi Pengacara, Ini Kisahnya

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, saat menyambangi Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (18//7/2022).

Gridhot.ID - Kamaruddin Simanjuntak jadi yang paling vokal dalam membongkar kejanggalan kematian Brigadir J.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Kamaruddin Simanjuntak kini berstatus sebagai pengacara keluarga Brigadir J.

Kamaruddin bahkan tak gentar sedikitpun dalam membongkar kasus ini.

Sedari awal, Kamaruddin dengan tegas mengeluarkan seluruh bukti dan menunjukkan kejanggalan di jenazah Brigadir J.

Seluruh bukti tersebut sampai tak bisa lagi dibantah oleh para petinggi polisi.

Bahkan Desakan Kamaruddin Simanjuntak agar Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dicopot telah terwujud.

Dikutip Gridhot dari Fotokita, Kamaruddin Simanjuntak yang mewakili keluarga Brigadir Yosua resmi membuat laporan ke Bareskrim Polri pada Minggu 17 Juli 2022 atas dugaan pembunuhan berencana. Sejak itu, nama Kamaruddin Simanjuntak ini menjadi sorotan publik.

Kamaruddin Simanjuntak adalah seorang advokat dan politikus Indonesia. Dia lahir pada 21 Mei 1974 di Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kamaruddin Simanjuntak merupakan lulusan SMAN 1 Siborong-borong tahun 1992.

Sebelum sukses seperti sekarang, Kamaruddin menempuh jalan terjal. Karirnya menjadi pengacara tak mudah, ia datang dari keluarga miskin. Dulu, Kamaruddin Simanjuntak merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Baca Juga: Sule yang Selama Ini Bungkam Akhirnya Angkat Bicara Penyebab Perceraiannya dengan Nathalie Holscher: Saya Minta Maaf, Enggak Sesuai Ekspektasi

Selama tiga bulan hidupnya gelandangan, kerja serabutan sekadar untuk bertahan hidup. Hanya berbekal ijasah SMA, ia kemudian mencoba melamar kerja di perusahaan.

Berbekal nekat, ia terpaksa tinggal di bawah kolong jembatan di daerah Klender, Jakarta Timur karena tak punya uang untuk membayar kos.