Gridhot.ID - TNI AU mengerahkan helikopter EC-725 Caracal untuk mengevakuasi para korban pembantaian KKB Papua di Nduga.
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua menyerang dan membantai warga di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (16/7/2022).
Penyerangan yang dilakukan KKB Papua menyebabkan 11 warga sipil tewas, satu di antaranya adalah pendeta.
Mengutip Kompas.com, korban terakhir, Roy Manampiring baru diketahui keberadaannya dari laporan masyarakat pada Senin (17/7/2022).
Pada Rabu (19/7/2022) dini hari, jenazahnya dapat dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Kenyam.
"Kita sudah melaksanakan evakuasi dengan berkoordinasi bersama Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, Korem 174/ATW serta DanLanud Timika untuk melaksanakan proses evakuasi korban menggunakan Heli Caracal TNI AU dan Heli Bell Polri dari Distrik Kenyam menuju Timika," jelas Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring.
Melansir dari Instagram @militer.udara, Heli Caracal TNI AU EC-725/HT-7204 terlibat aktif dalam membantu evakuasi korban penyerangan KKB Papua di Nduga yang menewaskan 11 korban termasuk Pendeta Elias Serbaye dan dua orang luka serius, Sabtu (16/7/2022).
Pada pukul 14.15 WIT, Heli Caracal TNI AU EC-725/HT-7204 take off dari Heliped Lanud YKU Timika menuju Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Dan pukul 15.40 WIT Heli Caracal landing di Bandara Moses Kilangin Timika dengan membawa 6 jenazah yaitu Daenk Maramli, Taufan Amir, Sirajudin, Johan, Alex, dan Yuda Hurusinga dengan 7 orang pendamping.
Sementara 4 jenazah dan 2 korban luka diangkut oleh Heli Polri Bell-412EP/P-3002, Heli Penerbad Bell-412/HA-5176 dan, pesawat Rimbun Air PK OTJ.
Lantas seperti apa spesifikasi helikopter tersebut?
Melansir Surya.co.id, Airbus Helicopters H225M, sebelumnya Eurocopter EC 725 Caracal (juga bernama Super Cougar), adalah helikopter transportasi taktis jarak jauh dikembangkan dari keluarga Super Puma/Cougar untuk penggunaan militer.
Ini adalah pesawat bermesin ganda dan dapat membawa sampai 29 tentara duduk bersama dengan dua awak, tergantung pada konfigurasi pelanggan.
Helikopter dipasarkan untuk transportasi pasukan, evakuasi korban, dan pencarian tempur dan tugas penyelamatan dan mirip dengan sipil EC 225.
Karakteristik umum:
- Kru: 1 atau 2 (pilot + co-pilot)
- Kapasitas: 1 kepala tongkat + 28 tentara atau 5.670 kilogram (£ 12.500) payload
- Panjang: 19,5 m (64 ft 0 in)
- Tinggi: 4,6 m (15 ft 1 in)
- Berat kosong: 5.330 kg (£ 11.751)
- Berat kotor: 11.000 kg (£ 24.251)
- Max berat lepas landas: 11.200 kg (£ 24.692)
- Powerplant: 2 × Turbomeca Makila 2A1 mesin turboshaft, 1.776 kW (2.382 hp) masing-masing
- Main rotor diameter: 16.20 m (53 ft 2 in)
- Main rotor daerah: 206,1 m 2 (2.218 sq ft)
Dilansir dari laman resmi kemhan.go.id, EC-725 merupakan helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia (DI).
Helikopter full combat SAR mission EC-725 dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti troops transport, search and rescue (SAR).
Selain itu, helikopter EC-725 juga bisa digunakan untuk bertempur karena dilengkapi dengan persenjataan lengkap.
Helikopter full combat SAR mission EC-725 telah tersertifikasi Sea State 6, dan memiliki pelampung di bagian bawah untuk kondisi emergency yang mengharuskan mendarat di laut atau perairan.
Pelampung ini dapat berkembang secara otomatis pada kondisi emergency dengan kecepatan pesawat terbang 150 knot.
TNI Bantu Pengamanan Warga Sipil
Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring mengatakan TNI akan membantu Polri dalam pengamanan di Kabupaten Nduga.
"Kami akan membantu memback-up Polri untuk membantu memberikan pengamanan kepada warga masyarakat yang ada di Kabupaten Nduga," kata Juinta di Korem 172/PWY, Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua, Selasa (19/7/2022).
Juinta memastikan, TNI akan mendukung Polri untuk mengusut tuntas kasus penyerangan yang menewaskan belasan warga sipil tersebut.
Salah satu upaya TNI, kata Juinta, membantu pengamanan saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
Juinta berharap, kasus penyerangan terhadap warga sipil ini segera terungkap dan pelaku ditangkap.
"Sudah pasti olah TKP sudah kita dukung untuk pihak kepolisian melakukannya. Kemudian data intelijen dari lokasi terus kita update sampai saat ini," katanya.
Juinta mengungkapkan, TNI mendukung upaya penegakan hukum terhadap para pelaku penyerangan tersebut.
"Detailnya saya tidak bisa sampaikan secara terbuka, namun langkah-langkah itu akan ada. Yang penting kita akan melindungi warga sipil dan kita mendukung tugas-tugas dari aparat kepolisian."
(*)