GridHot.ID - Bareskrim Polri menaikkan status kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Dilansir dari Tribunnews, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, tim bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bekerja sangat cepat mengusut kasus tersebut.
Awalnya kasus baku tembak dua oknum polisi mendapatkan sorotan karena disebut terjadi di rumah Kadiv Propam nonaktif Ferdy Sambo.
Hingga kini kasus penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sembo masih berlanjut.
Brigadir J disebut ditembak Bharada E untuk melindungi istri Ferdy Sembo dari aksi pencabulan yang dituding dilakukan Brigadir J.
Namun, Keberadaan Bharada E setelah tembak mati Brigadir J kini misterius.
Keluarga Brigadir J kini menyoroti keberadaan Bharada E setelah aksi baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sembo.
Keluarga Brigadir J menyebut setelah kabar baku tembak, Bharada E yang disebut saksi kunci tak pernah muncul di hadapan media.
Hal itu membuat pihak keluarga curiga jika Bharada E sengaja disembunyikan.
Hingga kini, kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas atasannya, Irjen Ferdy Sambo masih menyita perhatian publik.
Kasus baku tembak setelah Putri istri Ferdy Sambo teriak dilecehkan tersebut masih menyisakan tanda tanya.
Pihak keluarga menduga bahwa Brigadir J meninggal lantaran pembunuhan berencana.
Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (21/7/2022), awalnya, Brigadir J disebut meninggal dunia usai terlibat insiden baku tembak dengan Bharada E.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap bahwa hal itu dilakukan oleh Bharada E untuk melindungi istri Irjen Ferdy Sambo.
"Jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu (istri Kadiv Propam)," kata dia.
Selain itu, mendiang Brigadir J juga disebut hendak melakukan pelecehan pada istri atasannya.
Namun, hal itu diketahui Bharada E dan terjadilah insiden baku tembak tersebut.
Sosok Bharada E pun kini masih belum muncul ke publik.
Dikutip Serambinews dari TribunJambi.com pada Kamis (21/7/2022), keluarga Brigadir J pun juga mengaku curiga dengan hal itu.
Sebelum meninggal dunia, mendiang tidak pernah bercerita perihal Bharada E kepada keluarganya.
Namun, ia pernah mengirimkan foto Bharada E pada keluarga.
"Kalau mengenal tidak, tapi dia (Yosua) pernah mengirim foto ajudan bapak itu, salah satunya Bharada E," ujar Bibi mendiang Brigadir j, Roslin.
Brigadir J saat itu mengatakan bahwa Bharada E baru saja direkrut.
"Tidak pernah cerita, tapi pernah bilang baru direkrut 3 bulan, termasuk bharada E," lanjutnya.
Selain itu, pihak keluarga juga menyoroti keberadaan Bharada E usai Brigadir J meninggal dunia.
Pasalnya, sejak kejadian itu, sosok Bharada E yang disebut-sebut sebagai pelaku penembakan tidak pernah dimunculkan ke publik.
Samuel Hutabarat, ayah mendiang Brigadir J pun juga merasa penasaran dengan keberadaan Bharada E.
"Semenjak terjadi insiden tanggal 8 Juli tewasnya anak kami, yang berinisial Bharada E sekalipun, sedetikpun belum pernah muncul di media," ujarnya.
"Dikemanakan Bharada E ini? Kita bertanya-tanya," lanjut dia.
(*)