Find Us On Social Media :

Tiru Aksi ISIS, Panglima KKB Papua Bocor Sobilim Sengaja Rekam dan Bawa Pulang Kepala Warga Sipil ke Markas Persembunyian, Dikenal Sadis di Luar Batas Kemanusiaan

Sosok Bocor Sobilim, panglima KKB Papua Yahukimo yang bawa pulang kepala pendulang emas

Gridhot.ID - Aksi kekerasan dan pembunuhan terus dilakukan KKB Papua terhadap warga sipil.

Seorang warga sipil bernama Azis tewas dipenggal KKB Papua di lokasi tambang ilegal, Kabupaten Yahukimo, Selasa (19/7/2022). 

Korban disebutkan berprofesi sebagai pendulang emas.

Pembunuhan ini terjadi selang 3 hari setelah KKB Papua melakukan pembantaian 11 warga sipil di Kabupaten Nduga.

Mengutip Kompas.com, polisi menduga aksi keji pemenggalan kepala dilakukan KKB Papua Kabupaten Yahukimo.

"Pelakunya adalah KKB Yahukimo pimpinan Elkius Kobak. Pelaku pembunuhannya Bocor Sobolim," ujar Direktur Reserse Kriminal Direktur Reskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Kamis (21/7/2022).

Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito menyampaikan, jenazah korban sudah dievakuasi dan dimakamkan di Merauke.

"Jenazah sudah dimakamkan tanpa kepala di Merauke," kata Cahyo.

Mengutip TribunManado.com, Bocor Sobolim disebut bertugas sebagai panglima KKB Papua di Yahukimo.

Baca Juga: Jadi Andalan TNI AU, Inilah Kehebatan Helikopter EC-725 Caracal yang Tembus Wilayah KKB Papua untuk Evakuasi Korban Pembantaian, Bisa Mendarat di Laut dan Darat

Ia dikenal sadis karena perbuatannya yang tak pandang bulu dan tak pedulikan rasa kemanusiaan.

Dalam video yang beredar di media sosial, KKB nampak memperlihatkan kepala korban usai dipenggal mirip dengan aksi militan ISIS di Suriah.

Menurut klaim KKB, warga sipil itu adalah seorang intelijen TNI yang menyamar sebagai pendulang emas di Korowai, Kabupaten Yahukimo.

Dalam pesan tertulis juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom, disebutkan aksi penyerangan itu dilakukan kelompok pimpinan Bocor Sobolim.

Tak hanya itu, KKB Papua juga meminta agar jenazah korban dikirim untuk Presiden Jokowi.

"Pemerintah Indonesia segera evakuasi mayat korban dan kirim kepada Presiden Jokowi di Istana Negara di Jakarta, supaya presiden puas dengan darah manusia karena dia arogan," tulis KKB Papua dalam pesan yang diteruskan Sebby Sambom.

KKB Papua menegaskan, tak akan berhenti menebar teror sebelum permitaan perundingan dituruti Pemerintah Indonesia.

"Pasukan TPNPB akan bunuh lebih banyak lagi, jika Presiden Indonesia tidak mau perunding dengan tim juru runding TPNPB bersama delegasi dari semua organisasi yang berjuang Papua merdeka," tulis KKB Papua.

Baca Juga: Perdana Injakkan Kaki di Bumi Cenderawasih, Dubes Jepang Bertemu Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa, Soroti Kekejaman KKB Papua: Saya Berduka Atas Meninggalnya Warga Sipil di Nduga

Adapun setelah melakukan eksekusi, KKB kemudian memenggal kepala korban dan direkam menjadi sebuah tayangan video.

Tubuh korban ditinggalkan di lokasi kejadian, sementara kepala dibawa pulang ke honai.

Rumah honai itu diduga menjadi Makodap Wilayah XVI. Hanya saja tak diketahui di bagian mana honai tempat persembunyian Bocor Sobolim bersama pengikutnya itu.

Melalui video itu, Bocor Sobolim meminta pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi jenazah korban.

Saat dibawa pulang ke markas KKB di Yahukimo, kepala korban dibungkus dalam sebuah tas kecil. Tas itu terbuat dari kain batik berwarna cerah.

Tas berisi kepala korban diserahkan langsung oleh sang algoju kepada Bocor Sobolim.

Pada saat itulah, Bocor Sobolim memberikan pernyataan yang kini viral di media sosial.

Dalam pernyataannya, Bocor Sobolim mengatakan ia dan kelompoknya tak takut lagi membunuh siapa pun.

Jika sebelumnya para korban dibuang saja di tempat kejadian, sekarang tidak lagi demikian. Kepala-kepala korban, dipenggal lalu dibawa pulang ke markas.

Baca Juga: Pecatan TNI Ikut Egianus Kogoya Bantai Warga Nduga, KKB Papua Sebut 3 Wilayah Ini Jadi Medan Perang, Sebby Sambom Muncul Beri Peringatan: Kami Tidak Tanggung Jawab Jika Anda Mati di Sana!

"Ingat, kami tidak main-main. Kami bukan bunuh lalu buang, tapi kepalanya kami bawa pulang ke honai. Ini bukti bahwa kami tidak main-main," ungkap Bocor Sobolim.

Ia memperlihatkan sebuah bungkusan dari kain batik dan kepala korban diperlihatkan ke kamera.

"Ini kepala manusia, bukan kepala binatang atau yang lainnya. Ini Bocor punya makanan," ujarnya.

Bocor Sobolim tidak menjelaskan apa maksud dari kalimat yang diucapkannya, yakni "Ini bocor punya makanan."

Tak disebutkan pula, apa tujuan mengumpulkan kepala-kepala korban di dalam markas yang merupakan tempat persembunyiannya.

Untuk diketahui, salah satu lokasi pendulangan emas di Yahukimo adalah Korowai.

Lokasi itu amat terpecil dan sangat jauh dari pemukiman penduduk.

Mungkin karena letaknya itulah, sehingga KKB Papua demikian leluasa melakukan tindakan bengis kepada para pendulang emas.

Apalagi sampai saat ini, belum ada pos keamanan TNI-Polri yang dibangun di wilayah Yahukimo maupun Asmat.

Baca Juga: Umur 23 Tahun Sadisnya Minta Ampun, KKB Papua Egianus Kogoya Diyakini Bantai Warga Nduga, Menguasai Pelontar Granat Hingga Senjata Minimi yang Bisa Tembakkan 1.000 Peluru dalam 1 Menit

(*)