Gridhot.ID - Insiden pembantaian KKB Papua terhadap 13 warga sipil di Kabupaten Nduga menyisakan duka mendalam.
Serangan KKB Papua pada Sabtu (16/7/2022) lalu itu mengakibatkan 11 orang tewas dan 2 lainnya luka-luka.
Aksi keji ini diduga didalangi oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dan pecatan TNI Yotam Bugiangge.
Korban yang selamat sudah bisa memberi keterangan kepada polisi untuk mengungkap pelaku pembantaian.
Melansir Kompas.com, Sudarmin (36) warga Selayar, Sulawesi Selatan memberikan kesaksian saat KKB Papua menyerang warga di Kampung Nogolait, Nduga.
KKB Papua memberhentikan sebuah truk yang memuat lima warga sipil di depan sebuah kios.
Mereka lalu melakukan penembakan hingga sejumlah orang tewas.
Tiarap di bak truk
Sudarmin menjelaskan, dirinya saat itu bisa selamat ketika KKB datang dan melakukan penganiayaan.
"Saya bisa selamat karena posisi saya di belakang truk," kata dia saat ditemui TribunPapua.com di RSUD Mimika, Minggu (17/7/2022).
Sudarmin yang merasa panik, kemudian memilih bersembunyi di bak truk.
"Saya naik tiarap di bak truk. Di dalam truk saya mendengar rentetan suara tembakan senjata api," kata dia.
Terkena sabetan senjata
Meski berhasil menyelamatkan diri, Sudarmin mengalami luka sabetan senjata ketika berupaya melarikan diri dari KKB.
"Saya kena sabetan benda tajam di lengan kiri dengan luka yang cukup dalam," kata dia.
Beruntung saat melarikan diri, Sudarmin bisa bertemu dengan sekelompok warga.
Dia lalu dibawa warga ke Puskesmas Kenyam, Kabupaten Nduga sebelum dievakuasi ke Timika.
Kini Sudarmin masih menjalani perawatan di RSUD Mimika.
Pj Bupati Nduga Kutuk Aksi KKB
Penjabat Bupati Nduga Namia Gwijangge mengutuk perbuatan KKB Papua membantai warga di wilayahnya.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa kejadian ini akan terjadi pada warga saya, ini di luar dugaan kami dan kami tidak pernah mengharapkan ini terjadi lagi," ujar Namia saat ditemui TribunPapua.com, Minggu (17/7/2022) di RSUD Mimika.
Namia mengungkapkan kekesalan dan kekecewaannya akibat kejadian ini, mengingat dirinya sedang berusaha membangun Kabupaten Nduga menjadi lebih baik.
"Saya juga baru dilantik 27 Mei 2022 lalu oleh Mendagri. Saya masih berusaha membangun Nduga menjadi lebih baik, termasuk pemulihan ekonomi masyarakatnya," kata Namia.
Dia menyampaikan duka cita mendalam pada para korban kekejaman KKB Papua.
"Saya serta pemerintah Kabupaten Nduga turut berdukacita dan berterima kasih atas pengorbanannya yang telah membangun Nduga," ujar dia.
"Saya dan pemerintah mohon maaf karena bagaimana pun jiwa manusia tidak bisa digantikan dengan apa pun," lanjutnya.
Untuk diketahui, Pj Bupati Nduga dan Kapolres Mimika sempat menemui para korban selamat dan keluarganya.
(*)