Find Us On Social Media :

Tenteng Kepala Korban yang Dipenggal, KKB Papua Ancam Mutilasi Siapa Saja yang Ganggu Mereka, Panglima OPM: Ini Bocor Punya Makanan

Sosok Bocor Sobilim, panglima KKB Papua Yahukimo yang bawa pulang kepala pendulang emas

Gridhot.ID - KKB Papua kini makin kejam dalam melakukan aksinya.

Dikutip Gridhot dari Tribun Manado KKB Papua kelompok Yahukimo baru saja memamerkan anggotanya yang nekat memenggal kepala warga sekitar.

Pelaku merupakan kelompok Kodap 16 Yahukimo dengan pimpinan Bocor Sobolim.

Aksi mereka sudah persis dengan apa yang dilakukan ISIS terhadap para korban-korbannya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, ISIS diketahui sering membuat video memenggal kepala korban-korban yang mereka tangkap sebagai teror untuk semua orang.

Tak hanya itu, kelompok MIT Poso pun diketahui memenggal kepala warga sekitar sebagai bentuk teror mereka.

Memang beberapa bulan terakhir ini diketahui KKB semakin sadis melakukan teror di beberapa wilayah bergolak Papua.

Para militan pemberontak di Papua itu bak mengidap psikopat.

Pasalnya, mereka melakukan tindakan sangat kejam tanpa pedulikan rasa kemanusiaan.

Baca Juga: Syahrini Pede Ngomong Lulus Kuliah Cepat dengan Nilai Skripsi A, Pangkalan Data Dikti Justru Tunjukkan Hal Berbeda, Netizen: Tukang Bohong

Kasus tersebut dilakukan Panglima Kodap 16 Yahukimo, Bocor Sobolim bersama anak buahnya.

Kodap merupakan singkatan dari Komando Daerah Pertahanan.

Kodap merupakan organisasi sayap TPNPB OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ).

Dalam peristiwa tersebut, seorang Pendulang Emas tewas mengenaskan.

Tubuhnya ditinggalkan di lokasi kejadian, sementara kepala dibawa pulang ke rumah honai.

Honai tersebut diduga menjadi Makodap Wilayah XVI. Hanya saja tak diketahui di bagian mana honai tempat persembunyian Bocor Sobolim bersama pengikutnya itu.

Dari video yang viral di media sosial terungkap bahwa pembunuhan pria pendulang emas itu merupakan insiden paling sadis di Tanah Papua.

Pasalnya, setelah pria tersebut dihabisi, bagian tubuh lainnya dibuang di lokasi kejadian.

Sementara kepala korban dibawa pulang ke markas.

Baca Juga: Syahrini Pede Ngomong Lulus Kuliah Cepat dengan Nilai Skripsi A, Pangkalan Data Dikti Justru Tunjukkan Hal Berbeda, Netizen: Tukang Bohong

Terungkap pula bahwa peristiwa pidana itu terjadi pada Rabu 19 Juli 2022 malam.

Hanya saja tempat kejadian perkaranya, tak dibeberkan secara jelas dalam video tersebut.

Tak diketahui mengapa KKB merahasiahkan lokasi pembunuhan tersebut. Yang diperlihatkan hanyalah momen saat kepala korban dibawa pulang oleh para algoju kemudian diserahkan langsung kepada Bocor Sobolim.

Dari video itu terungkap bahwa peristiwa pembunuhan itu terjadi di Korowai,

sebuah wilayah terpencil yang letaknya di wilayah Kabupaten Yahukimo, tak jauh juga dari Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Korowai merupakan tempat hunian suku-suku yang rumahnya dibangun di atas pepohonan yang tinggi.

Letak rumah itu sangat tinggi, berkisar antara 15-30 meter dari permukaan tanah.

Alhasil, untuk menggapai rumah pohon tersebut, setiap orang harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai puluhan bahkan lebih dari 100 anak tangga.

Semua anak tangga itu dibuat dari potongan kayu berukuran pendek, kemudian diikat dengan tali. Potongan kayu itu diikat pada kayu berukuran lebih besar.

Baca Juga: Pamer Naik Angkot hingga Kerja Nyikat Kloset, Wanita Cantik yang Sering Dikira Model Ini Viral Gara-gara Tak Malu Tunjukkan Pekerjaan Aslinya: Aku Hanya Seorang Cleaning Service

Potongan-potongan kayu yang disusun dengan jarak tertentu itulah menjadi titian warga setempat untuk naik atau turun dari rumah pohon tersebut.

Di sekitar tempat inilah, anak buah Panglima Kodap 16, Bocor Sobolim, melakukan tindakan kejam yakni mengeksekusi seorang pria pendulang emas.

Korban adalah seorang pria dewasa berkulit putih. Hanya saja identitasnya belum diketahui.

Korban merupakan orang kedua yang dibunuh kelompok Bocor Sobolim dalam kurun waktu dua pekan terakhir.

Peristiwa pertama terjadi dua pekan sebelumnya. Sementara kejadian kedua terjadi pada Rabu 20 Juli 2022 malam.

Dari video yg viral di media sosial, pembunuhan itu teramat sadis. Korban dipenggal kepalanya.

Setelah itu tubuh korban dibuang di lokasi kejadian sedangkan kepalanya dibawa pulang ke markas.

Markas yang ditempati Bocor Sobolim berupa sebuah honai. Hanya saja dimana letak honai tersebut, hingga kini belum diketahui tempatnya.

Saat dibawa pulang ke markas KKB di Yahukimo, kepala korban dibungkus dalam sebuah tas kecil.

Baca Juga: Makin Berani Umbar Kemesraan dengan Saipul Jamil, Barbie Kumalasari Lakukan Hal Ini di Depan Kamera, Netizen: Astagfirullah Kirain Paham Batasan!

Tas itu terbuat dari kain batik berwarna cerah.

Tas berisi kepala korban tersebut, diserahkan langsung oleh sang algoju kepada Bocor Sobolim.

Pada saat itulah Bocor Sobolim memberikan pernyataan yang kini viral di media sosial (medsos).

Dalam pernyataannya, dia mengatakan sekarang ini ia dan kelompoknya tak takut lagi membunuh siapa pun.

Jika sebelumnya para korban dibuang saja di tempat kejadian, sekarang tidak lagi demikian.

Kepala-kepala korban, dipenggal lalu dibawa pulang ke markas.

"Ingat, kami tidak main-main. Kami bukan bunuh lalu buang, tapi kepalanya kami bawa pulang ke honai.

Ini bukti bahwa kami tidak main-main," ungkap Bocor Sobolim.

Ia pun memperlihatkan sebuah bungkusan dari kain batik, dan sesaat kemudian bungkusan tersebut. Bahkan kepala korban diperlihatkan ke kamera.

Baca Juga: Selama Ini Dikira Anaknya Cuma 1, Siapa Sangka Mayangsari Sempat Mengandung 2 Darah Daging Lain Selain Khirani Trihatmodjo, Begini Pengakuannya

"Ini kepala manusia, bukan kepala binatang atau yang lainnya. Ini Bocor punya makanan," ujar Bocor Sobolim.

Bocor Sobolim tidak menjelaskan apa maksud dari kalimat yang diucapkannya, yakni "Ini bocor punya makanan."

Tak disebutkan pula, apa tujuan mengumpulkan kepala-kepala korban di dalam markas yang merupakan tempat persembunyiannya bersama para anggota.

Namun terkait kasus tersebut, Polda Papua menyebutkan bahwa saat ini polisi sedang menghimpun berbagai informasi terkait kasus pembunuhan seorang pendulang emas di Korowai.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.

"Dalam kasus ini, kami sedang menghimpun berbagai informasi terkait kasus pembunuhan pendulang emas tersebut," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, aparat Polres Asmat dan Polres Yahukimo sedang mengumpulkan pelbagai informasi mengenai kasus itu.

Untuk diketahui, salah satu lokasi pendulangan emas di Yahukimo adalah Korowai. Lokasi itu amat terpecil dan sangat jauh dari pemukiman penduduk.

Mungkin karena letaknya itulah, sehingga organisasi sayap OPM, kelompok kriminal bersenjata demikian leluasa melakukan tindakan bengis kepada para pendulang emas.

Apalagi sampai saat ini, belum ada Pos Keamanan TNI Polri yang dibangun di wilayah Yahukimo maupun Asmat.

Ahmad Mustofa Kamal juga mengimbau masyarakat di Yahukimo juga Asmat agar selalu waspada dalam situasi apa pun. Sebab serangan KKB sulit dipastikan.

Untuk diketahui, Bocor Sobolim, merupakan Pemimpin organisasi sayap TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka, wilayah Yahukimo.

Bocor Sobolim merupakan salah satu sosok yang paling ditakuti di wilayah Yahukimo dan Asmat.

Pria itu terlihat sangar dan saat bertindak, tak mengenal kata ampun.

(*)