Find Us On Social Media :

Pensiun dari Polri Lalu Dilantik Jadi Pj Gubenur, Inilah Rekam Jejak Paulus Waterpauw yang Bergelar Jenderal Bintang 3, Tak Gentar Meski Diancam Ditembak Mati KKB Papua

Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mendapat ancaman dari KKB Papua.

Gridhot.ID - Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mendapat ancaman dari KKB Papua.

Ancaman kepada mantan Kapolda Papua itu diunggah melalui media sosial dan kini menjadi kabar viral di jagat maya.

Mengutip Pos-Kupang.com, ancaman KKB Papua itu adalah menembak mati Paulus Waterpauw lantaran disebut telah menghabisi anggota KKB yang disebut sebagai pejuang Papua merdeka.

"Dua orang ini dibunuh Paulus Waterpauw selama menjabat sebagai Kapolda Papua. Ini baru dua kasus yang dia lakukan," kata seorang pria saat membacakan pernyataan sikap KKB Papua Kodap IV Sorong Raya, Papua Barat.

Pernyataan sikap itu dibuat di Markas KKB Sarukun, tertanggal 11 Juli 2022 oleh Bayeryansen Koju Komandan Operasi, Brigjen Deni Mos sebagai Panglima Daerah, Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum se-Tanah Papua, dan Goliat Tabuni sebagai Panglima Tinggi.

Disebutkan bahwa tak hanya Paulus yang menjadi target KKB Papua, tapi juga para pejabat lain yang diketahui mendorong pembentukan DOB (Daerah Otonomi Baru) di Papua.

Pembentukan daerah otonom baru tersebut, katanya, merupakan rencana pemerintah pusat untuk memperbanyak dan atau mempertebal jumlah prajurit TNI Polri di Papua.

Karena itu, rencana itu ditolak KKB karena upaya yang dilakukan hanya untuk memperkokoh kekuasaan Indonesia di Tanah Papua.

"Kami bangsa Papua menolak semua rencana pemerintah Indonesia untuk Papua. Kami tidak mau Papua terus dijajah oleh bangsa kolonial," ujarnya.

Baca Juga: 'Dia Warga Negara Inggris!' Deklarasinya Jelas Ditolak Internal KKB Papua, Benny Wenda Kini Ngaku Sudah Bentuk Kabinet, Pede Bakal Ambil Alih Urusan di Papua Barat

Dalam video viral tersebut, KKB Papua juga menyebutkan bahwa para pejabat yang diketahui mendukung pembentukan daerah otonomi baru di Papua akan menjadi target anggota KKB.

"Kami akan tembak mati para pejabat itu, karena mendukung pemerintah kolonial yang menjajah Papua," ujar pria yang membacakan surat pernyataan itu.

Profil dan Biodata Paulus Waterpauw

Paulus Waterpauw adalah pensiunan jenderal polisi berpangkat Komjen.

Mantan Deputi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ini dilantik menjadi penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat pada Kamis (12/5/2022).

Komjen Paulus Waterpauw menggantikan Dominggus Mandacan yang masa jabatannya berakhir.

1. Putra Papua

Mengutip Surya.co.id, Paulus Waterpauw lahir di Fakfak, Papua Barat pada 25 Oktober 1963.

Baca Juga: Data Intelijen Dikumpulkan Panglima Jenderal Andika Perkasa, TNI Akan Tindak Tegas KKB Papua yang Bantai 11 Warga Sipil di Nduga: Kita Jangan Salah Tangkap!

Pada usia 10 tahun, Paulus Waterpauw pindah ke Surabaya.

Paulus menempuh pendidikan Sekolah Dasar di YPK (Yayasan Pendidikan Kristen) Surabaya dan lulus pada 1977.

Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 6 Surabaya (1980) dan SMA Negeri 5 Surabaya (1983).

Paulus menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987, lanjut ke Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK (1996), Sekolah Staf dan Pimpiman Polri (Sespim) tahun 2002 dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tahun 2014.

2. Rekam jejak

Lulus Sespim, Paulus kembali ke tanah kelahiran dan dipercaya menjabat sebagai Kapolres Mimika.

Dua tahun menjabat Kapolres Mimika, Paulus kemudian dipercaya menjabat sebagai Kapolresta Jayapura.

Sebelum menempati posisi sebagai Kapolda Sumatera Utara, Paulus menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri.

Sesuai Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian bernomor ST/1408/VI/2017, terhitung mulai 2 Juni 2017 Paulus menjabat sebagai Kepala Polda Sumatera Utara.

Baca Juga: Pecatan TNI Ikut Egianus Kogoya Bantai Warga Nduga, KKB Papua Sebut 3 Wilayah Ini Jadi Medan Perang, Sebby Sambom Muncul Beri Peringatan: Kami Tidak Tanggung Jawab Jika Anda Mati di Sana!

Setahun kemudian, Paulus dimuatasi dari jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Utara.

Paulus dipindahkan ke Lembaga Pendidikan Polri untuk penugasan di Lembaga Pertahanan dan Keamanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia.

Pemindahan Paulus termaktub dalam Surat Telegram Kepala Kepolisian Republik Indonesia No: ST/ 2015/VIII/KEP/2018 tertanggal 13 Agustus 2018.

Dalam surat itu, ditulis pula posisi yang ditinggalkan Paulus akan ditempati Brigjen Pol Agus Andrianto (51) yang saat ini menjabat Wakapolda Sumut.

Berdasarkan surat telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019 tertanggal Jumat 27 September 2019 yang ditandatangani AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, Paulus ditunjuk menjadi Kapolda Papua.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Papua, Paulus merupakan mantan Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.

3. Riwayat Jabatan

Baca Juga: Jadi Andalan TNI AU, Inilah Kehebatan Helikopter EC-725 Caracal yang Tembus Wilayah KKB Papua untuk Evakuasi Korban Pembantaian, Bisa Mendarat di Laut dan Darat

Tanggapan Paulus Waterpauw

Mengutip Kompas.com, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw angkat bicara terkait ancaman KKB Papua.

Paulus meminta kelompok TPNPB-OPM untuk datang langsung kepadanya ketimbang memberi ancaman.

Pihaknya mengaku terbuka untuk mendiskusikan persoalan dengan baik.

"Kalau mereka mau, datang. Utus perwakilan, kita bicara baik-baik. Kalau ingin sesuatu mari bicara, daripada ancam-ancam di belakang pohon sana. Tidak elok kata orang, kitorang ini sudah selesai dengan ancam mengancam begitu," ucap Paulus, Sabtu (16/7/2022).

Paulus mengatakan dirinya mengetahui adanya ancaman itu dari video yang beredar.

Ia menduga ada oknum tak bertanggung jawab yang memengaruhi KKB untuk membuat ancaman kepadanya.

"Saya katakan, itu pikiran mereka. Di era sekarang ini kita bisa lihat sebenarnya yang membuat mereka seperti itu siapa," jelasnya.

Namun, ia tak mau ambil pusing dengan ancaman tersebut.

Mantan Kapolda Papua ini mengaku tak punya permasalahan dengan siapa pun.

"Orang Ambon bilang seng (tidak) ada masalah itu. Kitong seng ada masalah dengan mereka, kalau ada, itu masalah mereka," ucapnya.

Baca Juga: Tiru Aksi ISIS, Panglima KKB Papua Bocor Sobilim Sengaja Rekam dan Bawa Pulang Kepala Warga Sipil ke Markas Persembunyian, Dikenal Sadis di Luar Batas Kemanusiaan

(*)