Find Us On Social Media :

40 Tahun Mencari Arti Kemerdekaan, Pendiri KKB Papua Tersadar Selama Ini Perjuangannya Hasil Tipu Daya Belanda: Papua Itu Merdeka di Bawah NKRI!

Nicholas Messet mantap akui Papua merdeka dengan Indonesia.

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua memang sudah lama menebar teror di Indonesia.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, KKB Papua bahkan baru saja membantai 11 orang warga di Nduga.

Polisi hingga memperingatkan warga agar tidak mengambil resiko untuk menginjakkan kaki di wilayah kekuasaan KKB Papua.

Para anggota separatis ini terus menuntut agar Papua terpisah dari Indonesia.

Padahal, salah satu pendirinya malah sudah menyesal berjuang lama untuk melakukan hal tersebut.

Salah satu pendiri OPM kini telah mantap mengakui kedaulatan Indonesia.

Sosoknya adalah Nicholas Messet.

Dikutip Gridhot dari Tribun Palu, nama Nicholas Messet tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi rakyat Papua.

Nicholas Messet dulunya adalah seorang pendiri Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Baca Juga: 'Darahnya Agak Kegencet', Terbang ke Singapura Demi Obati Penyempitan Sumsum Tulang Belakang, Ruben Onsu Beberkan Hasil Endoskopi yang Dijalaninya

Namun kini Nicholas Messet telah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi sejak 2007 silam.

Selama 40 tahun tokoh ini mencari arti dari kata kemerdekaan bagi Papua.

Ia lama malang melintang di negeri Paman Sam.

Dalam sebuah video yang diunggah akun facebook Yudi Prasetyo Djojokusumo, medio 2020, secara gamblang Nicholas Messet mengisahkan perjalanan hidupnya.

Awalnya, ia terhentak saat Nicolaas Jouwe, pemimpin Papua yang terpilih sebagai wakil presiden dari Dewan Nugini yang mengatur koloni Belanda, Nugini Belanda bercerita tentang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) John F Kennedy.

Dalam pertemuan itu, Kennedy menyadarkan Nicolaas Jouwe bahwa dirinya telah dicurangi Belanda.

“Pada 24 Agustus 1828, Papua adalah bagian dari Hindia-Belanda. Itu artinya anda (Papua) adalah bagian dari Indonesia,” kata Kennedy kepada Nicolaas Jouwe, sebagaimana diceritakan Nicholas Messet dalam video tersebut.

Berdasarkan cerita Jouwe tersebut, Nicholas Messet kemudian memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia.

Sebelum mengambil keputusan itu, Nicholas Messet mengaku telah berkeliling dunia selama 40 tahun untuk mencari arti kemerdekaan.

Baca Juga: Cepat Kaya Tapi Sulit Bangkrut, Inilah Daftar Weton yang Dipayungi Mantra Ajaib

Khususnya untuk menjawab pertanyaan, apakah benar bangsa Papua itu merdeka?

“Setelah mendapat jawaban dari bapak almarhum Nicolaas Jouwe di Belanda, maka saya berpikir bahwa saya harus kembali ke Republik Indonesia. Dan saya kembali tahun 2007,” terangnya.

Nicholas Messet mengaku menjadi salah satu orang yang ikut mengibarkan bendera bintang kejora Papua pada tanggal 1 Desember 1961.

Kala itu dia masih berusia 15 tahun, 59 tahun lalu, dan tidak banyak orang yang hadir dalam acara tersebut.

Terlepas dari itu, dia kini tegas mengakui bahwa Papua sudah merdeka di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Mengapa saya katakan demikian? Karena pada tanggal 24 Agustus 1828 pemerintah Belanda atau pemerintah Kolonial Belanda waktu itu resmi menyatakan bahwa tanah Papua adalah bagian dari Hindia-Belanda,” tegasnya.

“Sementara Hindia-Belanda itu dijajah oleh pemerintah Belanda. Untuk itu, kita sudah merdeka tanggal 17 Agustus 1945. Kita adalah bagian dari Republik Indonesia,” tekannya.

Atas alasan itu, dia mengajak para simpatisan OPM untuk bangun dari tidur dan sadar bahwa cita-cita pembentukan negara Papua adalah tipu daya Belanda.

“Jadi untuk saya, bendera itu kenangan lama. Kenang-kenangan yang Belanda menipukan kita bahwa kita akan menjadi satu negara sendiri di luar dari Republik Indonesia,” tandasnya.

(*)