Find Us On Social Media :

Rela Dipoligami Gus Samsudin dengan Artis, Inilah Sosok Nyai Ehan Istri Pertama Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati, Ternyata Jadi Juragan Bisnis Rongsokan di Blitar

Gus Samsudin bersama istri pertama, Nyai Ehan

Konflik Gus Samsudin dengan Pesulap Merah

Penyebab awal konflik ini karena Pesulap Merah atau Marcel Radhival memberikan reaksi pada teknik pengobatan Gus Samsudin.

Dirinya mangatakan bahwa selama ini Gus Samsudin hanya menggunakan trik sulap receh yang menipu masyarakat.

Di pihak lain, Gus Samsudin yang merasa tidak melakukan pembohongan mengundang Pesulap Merah untuk datang ke Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur.

Baca Juga: Trik Perdukunannya Dibongkar Pesulap Merah, Gus Samsudin Diduga Patok Harga Sampai Puluhan Juta Sekali Pengobatan, Netizen Beri Kesaksian: Ditiup Doang

Namun setelah keduanya bertemu, masalah menjadi besar bahkan berujung penutupan padepokan untuk sementara waktu.

Bahkan terbaru Gus Samsudin telah melaporkan Pesulap Merah ke Polda Jatim.

"Jadi kedatangan kita di sini ini untuk melaporkan Marcel atau Pesulap Merah atas tindak pidana pencemaran nama baik dan juga ujaran kebencian," tegas Gus Samsudin saat di Mapolda Jatim, Rabu (3/8/2022).

Adapun Gus Samsudin sendiri memiliki nama asli Samsudin.

Sosoknya mulai dikenal publik saat memperlihatkan aksinya dalam mengobati orang sakit atau rukiah dan mengusir makhluk halus di tempat-tempat angker.

Aksinya dibagikan melalui kanal YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati. Kontennya telah dilihat oleh jutaan orang.

Sebelum mendirikan Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin dulunya seorang pedagang rongsokan besi tua.

Di saat bisnis maju, Gus Samsudin lantas membentuk kelompok sholawatan Al Laduni.

Di dalam kelompok tersebut, Gus samsudin mengajarkan ilmu kanuragan yakni kebal bacok.

Setelah itu, ia beralih ke dunia pengobatan alternatif yang membesarkan namanya setelah dijadikan konten di kanal YouTube.

Baca Juga: Pesulap Merah Bongkar Trik Gus Samsudin, PBNU Peringatkan Masyarakat Agar Tak Kiaikan Dukun: Karomah Itu Tidak Diobral-obral!

(*)