GridHot.ID - Keluarga pendakwah kondang, Aa Gym belakangan menuai sorotan.
Pasalnya, melansir laman tribuncirebon.com, diketahui, anak Aa Gym dan Teh Ninih, Gheriyya Rahma kini sudah melepas status lajangnya.
Gheriyya yang merupakan anak bungsu Aa Gym dan Teh Ninih menikah hari ini, Sabtu (6/8/2022).
Gheriyya Rahima menerima pinangan Ahmad Nur Auzan Fajar Rizqulloh.
Prosesi pernikahan berlangsung khidmat dengan Aa Gym sendiri yang mengucapkan kalimat ijab kabul bersama Ahmad.
Acara resepsi sendiri digelar di Cinnamon Hotel Boutique Syariah, Bandung.
Didampingi sang kakak, Ghaida Tsurayya, Gheriyya terlihat anggun dengan gaun berwarna putih saat akad dan merah muda untuk resepsi.
Sosok Ahmad suami Gheriyya pun mencuri perhatian, Aa Gym lantas membocorkan identitas menantu barunya.
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym tak mampu menyembunyikan kebahagiannya menikahkan sang putri, ia pun sampai menangis pada momen sakral tersebut.
Putrinya yang menikah adalah Gheriya Rahima si bungsu dengan Ahmad Nur Auzan Fajar Rizqulloh.
Sementara itu, di balik kebahagiaan tersebut, hubungan Aa Gym dan Teh Ninih tak pernah berhenti jadi sorotan publik.
Dilansir dari Gridfame.id, rumah tangga pasangan yang menikah tahun 1988 itu memang kerap diterpa gosip miring setelah Aa Gym memutuskan poligami.
Aa Gym yang sempat menolak poligami justru menikahi Teh Rini di tahun 2006 lalu.
Keputusan itu disebut-sebut membuat Teh Ninih memilih mundur dan mengajukan gugatan cerai.
Hingga pada 2012, keduanya memutuskan untuk rujuk lagi dengan posisi Teh Ninih sebagai istri kedua Aa Gym.
Namun lagi-lagi prahara rumah tangga menerjang keduanya hingga kembali ketuk palu cerai.
Perceraian Aa Gym dan Teh Ninih juga disebut-sebut membuat Ghaza Al Ghazali, anak Aa Gym marah besar karena merasa ibunya dicurangi.
Tanpa tedeng aling-aling, Ghaza juga membongkar satu per satu bukti kepahitan Teh Ninih selama menjalani rumah tangga dengan Aa Gym.
Sementara itu Teh Ninih yang dipuji berkat kesabarannya sempat menuliskan kalimat menohok soal masa lalu buruk.
Melalui status Facebook-nya, Muhammad Ghaza Al Ghazali membongkar pahit yang dirasakan Teh Ninih selama jadi istri Aa Gym.
Diakui Ghaza, selama 15 tahun sang ibu selalu mengalami luka batin bahkan sampai dilarang hadir di pernikahannya.
"Buat apa dia hadir?" Seolah lidahku kelu untuk menjawabnya. Entah apa kalimat apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan demikian," tulis Ghaza.
"Untuk apa seorang ibu hadir di pernikahan putranya?". Menurut Anda, apakah jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut?
Akankah Anda menjawabnya dengan mudah? Atau Anda akan terdiam membisu, terperanjat karena ayah Anda bertanya demikian kepada Anda," sambungnya.
Ghaza yang tahu siksaan batin yang diterima ibunya menyebut Teh Ninih selalu memendamnya seorang diri.
"Tapi, ya. Begitulah Ibuku. Entah di sudut surga sebelah mana ia dilahirkan. Entah dimana ia menyembunyikan kedua sayapnya. Mengalah, mengalah, dan mengalah. Selalu mengalah. Itulah pilihannya," terang Ghaza memuji sifat Teh Ninih.
"Menjadikan begitu sulit untuk menyusulmu tuk terbang tinggi. Dengan keagungan akhlakmu, kesabaranmu, untuk menghadapi semuanya,"
"Menyimpan semuanya dengan rapi, memilih untuk diam, kemudian menumpahkannya kepada Sang Pemilik langit dan bumi, dikala kami terlelap dengan mimpi mimpi kami," jelasnya.
Dalam proses perceraian Aa Gym dan Teh Ninih, Ghaza juga mencium kejanggalan yang disebutnya sebagai kecurangan.
"Ya, betul. Nampaknya kemarin ada sedikit permainan di pengadilan. Begitulah, manusia. Barangkali, waktu 15 tahun belum cukup untuk menyiksamu, mungkin beliau masih perlu waktu untuk merasa puas," terang Ghaza.
"Namun, maaf. Sudah cukup. Sudah cukup sampai sini permainannya. 5 Juni 2020, lusa adalah tepat satu tahun setelah engkau dicerai. Dan, sampai detik ini engkau digantung, dipermainkan. Maaf, saya tak bisa diam," pungkasnya.
Di sisi lain, Teh Ninih juga sempat menuliskan kalimat menohok yang berhubungan dengan masa lalu buruk.
Melalui akun instagramnya, Teh Ninih menuliskan kalimat bijak yang berhubungan dengan keikhlasan menerima masa lalu.
"Setiap orang memiliki masa lalu. Ada yang masa lalunya buruk. Ada pula yang baik. Namun, apapun masa lalunya, hal terpenting adalah bagaimana keadaan kita sekarang: apakah masih buruk atau tetap baik.
Andai masa lalu kita jauh dari kebaikan, akan tetapi sekarang mulai berubah menuju kebaikan, atau bahkan sudah baik, in syâ Allah kita termasuk orang yang beruntung. Ingatlah janji Allah Ta’ala dalam Al-Quran:
"Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (QS Ali 'Imrân, 3:135-136)" tulis Teh Ninih.(*)