Find Us On Social Media :

Pimpin Penyerahan Jenazah Brigadir J Pada Keluarga, Ini Profil Kombes Leonardo Simatupang, Foto Wajahnya Beredar Usai Sebut Kondisi Jasad Yosua Tak Bagus Dilihat

Ini profil Kombes Leonardo Simatupang yang ikut diisolasi di tempat khusus yang berani pasang saat serahkan jenazah Brigadir J.

GridHot.ID - Satu per satu tabir yang menutupi kasus penembakan Brigadir J mulai terkuak.

Melansir Tribun-medan.com, kasus penembakan Brigadir J menguak terjadinya pelanggaran kode etik secara besar-besaran di institusi Polri.

Tak tanggung-tanggung, puluhan personel Korps Bhayangkara terseret pusaran kasus ini, termasuk jenderal bintang dua dan tiga orang jenderal bintang satu.

Dilansir Tribunnews.com, Kamis (11/8/2022), nama Kombes Leonardus Simatupang selaku pemeriksa utama Biro Provos Divisi Propam Polri masuk dalam daftar perwira yang diduga melanggar kode etik.

Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi mengungkapkan, total 31 personel Polri diduga melakukan pelanggaran kode etik profesi dalam penanganan perkara pembunuhan Brigadir J.

Mereka diduga tidak profesional seperti melakukan tindakan perusakan, menghilangkan barang bukti, mengaburkan, dan merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.

Agung menjelaskan tim khusus yang dipimpinnya sudah memeriksa 56 personel Polri yang diduga terlibat dalam pelanggaran etik.

Hasilnya ada 31 personel Polri dari perwira tinggi (Pati) hingga Tamtama yang diduga melakukan pelanggaran kode etik profesi.

Kemudian dari 31 personel tersebut ada 11 perwira yang ditahan di tempat khusus di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok untuk kepentingan penyelidikan pelanggaran kode etik.

Jika dalam proses pemeriksaan etik ini ditemukan unsur tindak pidana, maka pihaknya akan menyerahkan penanganan tersebut kepada Bareskrim Polri.

Dilansir dari fotokita.net, berikut ini profil Kombes Leonardo Simatupang yang ikut diisolasi di tempat khusus terkait dugaan pelanggaran etik dalam penangangan kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Baca Juga: 4 Lembar Kertas Ungkap Detik-detik Sebelum Penembakan Brigadir J, Runtutan Peristiwa 6 Hari Jelang Eksekusi Diungkap Bharada E, Semua yang Diskenariokan Ferdy Sambo Terbongkar

Leonardo sempat pasang badan demi Irjen Ferdy Sambo saat menyerahkan jenazah Brigadir J kepada keluarga di rumah duka.

Leonardo Simatupang termasuk salah satu personel Polri yang diduga tidak profesional dalam melakukan penanganan perkara di awal kejadian penembakan Brigadir J.

Di luar 3 anggota polisi yang tersangka pembunuhan berencana, ada 24 nama polisi yang diperiksa dan diduga melanggar kode etik. Jumlah ini bakal bertambah.

Pada Sabtu (9/7/2022) Leonardo Simatupang memimpin penyerahan jenazah Brigadir J kepada keluarga. Ini profil Leonardo Simatupang yang ikut diisolasi di tempat khusus. Foto wajahnya sempat beredar.

Cerita soal Leonardo Simatupang bermula dari pengacara keluarga Brigadir Yosua secara terang-terangan meminta pencopotan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan di depan wartawan pada Selasa (19/7/2022).

Salah satu pengacara keluarga Brigadir Yosua, Johnson Pandjaitan, membeberkan alasan dirinya mendesak Brigjen Hendra dinonaktifkan. Johnson menuding Brigjen Hendra melakukan tekanan kepada keluarga Brigadir Yosua.

Saat berjumpa dengan wartawan, Johnson memaparkan alasannya dengan panjang lebar.

"Karo Paminal itu harus diganti, karena dia bagian dari masalah dan bagian dari seluruh persoalan yang muncul, karena dia yang melakukan pengiriman mayat dan melakukan tekanan kepada keluarga untuk (tidak) membuka peti mayat."

Johnson menyebut Karo Paminal melanggar asas keadilan. Dia juga menyebut ada pelanggaran terhadap hukum adat yang sangat diyakini keluarga Brigadir Yosua.

"Jadi, selain melanggar asas keadilan, juga melanggar prinsip-prinsip hukum adat yang sangat diyakini oleh keluarga korban. Menurut saya, itu harus dilakukan. Tapi yang jauh lebih penting adalah kapolres itu yang melakukan memimpin proses penyidikan," terangnya.

Desakan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dinonaktifkan lantaran disebut melarang untuk membuka peti jenazah Yosua, anak buah Irjen Ferdy Sambo buka suara.

Baca Juga: Dimutasi Menjadi Pamen Yanma Polri Imbas Kasus Pembunuhan Brigadir J, Inilah Sosok Kombes Agus Nurpatria yang Masuk Daftar Polisi yang Melanggar Kode Etik

Ternyata bukan Brigjen Hendra Kurniawan yang melarang untuk membuka peti jenazah Brigadir Yosua.

Pemeriksa Utama Divpropam Polri Kombes Leonardo Simatupang menerangkan, dia yang menjadi personel kepolisian yang mengantar jenazah Brigadir Yosua ke rumah duka di Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi.

Saat memberikan konfirmasi kepada wartawan, Leonardo juga menyangkal ada larangan kepada keluarga untuk membuka peti jenazah.

"Yang mengantar jenazah itu saya, nggak Karo Paminal. Itu ya, salah ngikutin informasi-informasi yang nggak benar," kata Leonardo pada Rabu (20/7/2022).

"Tidak pernah ada saya untuk melarang buka peti ya, karena nggak bagus dilihat keluarga, kita punya keluarga juga," sambungnya.

Leonardo mengatakan Brigjen Hendra datang ke kediaman keluarga saat jenazah Brigadir Yoshua sudah dimakamkan. Hendra datang untuk melaksanakan upacara dan membantu mutasi adik Brigadir Yoshua ke Polda Jambi.

"Karo Paminal datang itu setelah jenazah dikebumikan, itupun karena permintaan dari keluarga untuk menjelaskan kronologi, permintaan untuk upacara dan mutasi adiknya supaya minta dibantu tuntas, itu aja," kata Leonardo.

Foto wajah anak buah Irjen Ferdy Sambo mulai terkuak. Kombes Leonardo mulai menjabat sebagai Pemeriksa Utama Divpropam Polri sejak surat Telegram Kapolri nomor ST/747/IV/KEP/2022 tertanggal 13 April 2022.

Sebelumnya, Kombes Leonardo dengan NRP 77090907 menjabat sebagai Kasubbagbinlihprof Bagrehabpers.

Foto wajahnya sempat beredar usai menyebut kondisi jenazah Brigadir Yosua tak bagus dilihat keluarga. (*)