Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Berstatus sebagai sopir sekaligus orang kepercayaan mantan Kadiv Propam Polri, sosok Om Kuat tengah jadi perbincangan.
Sosok pria yang bernama asli Kuat Maruf itu menjadi perhatian setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yoshua.
Pria yang diketahui berprofesi sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo itu kini sudah ditahan lantaran diduga ikut terlibat dalam pembunuhan berencana kepada Brigadir J.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsBogor.com, 17 Agustus 2022, Om Kuat merupakan warga Kelurahan Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat.
Menelisik rumahnya di Bogor, Om Kuat selama ini ia tinggal disebuah kampung yang cukup padat penduduk.
Jalan menuju rumah tersangka kasus Brigadir J ini berada di sebuah gang sempit.
Kiri kanan menuju rumah sopir Putri Candrawathi ini banyak pemukiman warga.
Akses menuju rumah Kuat Maruf melintasi jalan aspal.
Setelah itu, untuk bisa ke arah rumahnya harus menyusuri gang sempit yang hanya bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Di perkampungan itu, Kuat Maruf dikenal orang yang sering bergaul dengan warga sekitar.
Di rumah yang berada di kawasan padat penduduk, ia tinggal bersama istri dan dua orang anaknya.
"Iya itu benar memang Kuat ini warga saya. Warga asal sini juga," kata Ketua RT di Bogor.
Menurut Pak RT, Kuat Maruf merupakan warga pribumi asli yang tinggal di Kelurahan Cibuluh, Kota Bogor.
Pak RT melanjutkan, ia memang cukup mengenal sosok Kuat Maruf.
Sebab, kata dia, Kuat Maruf dikenal sebagai orang yang kerap berbaur bersama warga di lingkungan tempat tinggalnya.
Namun, selama 4 bulan terakhir, ia tidak pernah melihat lagi Kuat Maruf pulang ke rumahnya di Bogor.
"Memang warga saya, cuman kerjanya di Jakata. Selama 4 bukan belum ketemu. Beliau ini cukup aktif di lingkungan sini. Gotong royong, kerja bakti juga sering ikutan," sambungnya.
Tak hanya itu, menurut Pak RT, Kuat Maruf juga dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungan tempat tinggalnya.
"Dia orangnya baik juga. Memang kalau soal kerjaan, dia dikenalnya sopir," tambahnya.
Pak RT yang enggan disebutkan namanya pun kembali melanjutkan ceritanya.
Kuat Maruf tinggal di wilayahnya bersama anak dan juga istrinya.
Ia pun enggan mencampuri lebih jauh soal permasalahan hukum yang saat ini dialami warganya tersebut.
Di sisi lain, ia juga tak mau keluarga Kuat Maruf psikologisnya tertanggu.
Sebab, tak dipungkiri saat ini Kuat Maruf atau Om Kuat cukup menjadi perhatian setelah namanya masuk dalam dafar tersangka pembunuhan Brigadir J.
Ia juga enggan menunjukan rumah keluarga Kuat Maruf lantaran tak mau psikologis warganya menjadi terganggu.
"Bukan apa-apa. Dia punya anak kecil dan satu sudah sekolah SMA. Kita jaga psikologisnya. Karena kejadian ini kan tiba-tiba. Bukan saya mau menghalangi," sambungnya.
Meski begitu, diakui Ketua RT, pihaknya sering berkunjung ke kediamannya untuk membesarkan hati keluarganya.
"Yang saya lakukan itu membesarkan hatinya. Karena bagaimana pun itu warga saya. Supaya segera pulih psikologisnya," tandasnya.
Kata Polisi
Disebutkan polisi sebelumnya, Kuat Maruf menjadi tersangka karena turut menyaksikan aksi penembakan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, beberapa waktu lalu menyebut jika Kuat Maruf punya peran yang sama dengan Brigadir RR.
Bahwa selain menyaksikan penembakan Brigadir J, keduanya yakni RR dan Kuat tak laporkan rencana pembunuhan kepada Brigadir J sebelum tewas.
Seperti diketahui, Polisi saat ini sudah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Keempat tersangka yakni, Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR dan sopir Putri Cadrawathi yakni KM alias Kuat Maruf.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pendalaman dari sejumlah tersangka yang kini sudah ditahan.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 16 Agustus 2022,Kuat Ma'ruf (KM) yang merupakan Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo, terancam hukuman mati.
Selain menjadi ART, Kuat Ma'ruf juga merangkap sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Kuat Ma'ruf ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Adapun tersangka lainnya yakni Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal (RR), dan Richard Eliezer atau Bharada E.
Polri menyebut Kuat Ma'ruf turut membantu dan menyaksikan penembakan Brigadir J.
Kuat Ma'ruf juga disebut menyaksikan kejadian saat Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.
Kata Komnas HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut Kuat Ma'ruf mengetahui rencana pembunuhan Brigadir J.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, menjelaskan kronologi Ferdy Sambo tiba dari Magelang hingga merencanakan pembunuhan tersebut pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Saat tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling, kata Taufan, Putri Candrawathi melaporkan peristiwa yang terjadi di Magelang kepada Ferdy Sambo.
"Ketika Pak Ferdy Sambo, tiga empat menit kemudian Ibu PC dan rombongan sampai (rumah)," ujarnya di Sapa Indonesia Pagi, dilansir YouTube Kompas TV, Senin (15/8/2022).
"Ibu PC dan rombongan PCR misalnya. Setelah itu, dari keterangan yang kita dapatkan, Ibu PC menjelaskan seluruhnya apa yang terjadi di Magelang," sambung Taufan.
Setelah mendapat laporan dari istrinya, Ferdy Sambo lalu pergi ke rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kemudian, Ferdy Sambo membicarakan rencana pembunuhan Brigadir J dengan tersangka lainnya.
"Setelah keluar dari rumah itu, menuju rumah dinas."
"Satu jam lebih mereka membicarakan apa yang terjadi di Magelang, dan kemudian merencanakan (pembunuhan) bersama RR dan KM," jelas Taufan.
"Itu pengakuan FS dan pengakuan dari yang lain-lain," lanjut dia.
(*)