Ada yang Ditembak dan Dibakar, Inilah Sosok Polisi Gribaldi Handayani Pembunuh Berantai yang Disebut-sebut Lebih Keji Ketimbang Ferdy Sambo

Rabu, 17 Agustus 2022 | 19:13
ist

Gribaldi Handayani, Polisi Jambi yang Menjelma Jadi Pembunuh Berantai

GridHot.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Ferdy Sambo cs memang sangat menggemparkan masyarakat.

Irjen Ferdy Sambo menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Selain itu, seperti dilansir dari Tribunnews.com, Ferdy Sambo disebut sebagai sosok yang memerintahkan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo mengakui memberikan informasi tak benar atas peristiwa tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Atas hal tersebut, Sambo pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan institusi Polri karena tidak jujur.

Namun, pada tahun 2005 gempar berita kasus yang lebih mengerikan daripada pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo, yakni pelakunya merupakan anggota Kepolisian Polda Jambi yang saat itu masih aktif bertugas.

Diketahui dari Intisari-online.com, Iptu Muhamad Gribaldi Handayani pada waktu itu melakukan pembunuhan berantai terhadap 7 orang, termasuk istri mudanya sendiri dalam kurun waktu 6 tahun.

Hilangnya istri muda Gribaldi ini diketahui sejak bulan Agustus 2004 setelah menikah dengan Gribaldi sebagai istri kedua.

Menurut pengakuan Gribaldi, istrinya itu pergi ke Jakarta untuk mengikuti kursus kecantikan.

Gribaldi awalnya menyangkal semua tuduhan, terlebih ia adalah seorang anggota kepolisian.

Namun saat dilakukan penyelidikan, polisi berhasil mengumpulkan banyak sekali bukti yang mengarah padanya.

Baca Juga: Kasus Korupsi E-KTP Pernah Dimenangkannya, Inilah Profil Kamaruddin Simanjuntak yang Menangani Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kehebatannya Sampai Diakui Hotman Paris hingga Dipuji Setinggi Langit

Hasil pemeriksaan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru, Iptu Gribaldi dinyatakan normal.

Diperlukan empat Polda untuk mengungkap kasus ini, yakni Polda Jambi, Riau, Sumatera Selatan hingga Sumatera Utara.

Dari 7 korban perbuatan biadab Gribaldi ini jenazah Yeni Farida yang dibunuh di wilayah Minas, Bengkalis-Riau belum juga ditemukan.

Gribaldi yang sempat menjabat Kepala Urusan Informasi Kriminal Telematika Polda Jambi tidak mengingat secara pasti di mana Yeni dibunuhnya.

Gribaldi tidak mengingati lokasi pembunuhan Yeni bukan tanpa alasan.

Itu merupakan strateginya agar dianggap gila.

Para korban sudah kenal baik dengan tersangka dan saat hendak dibunuh tidak ada yang melakukan perlawanan.

Korbannya juga ada yang meninggal dengan dibakar.

Ngadimin merupakan salah satu korbannya yang dibunuh dengan cara ditembak dan di bakar, Gribaldi kesal lantaran Ngadimin menagih janjinya untuk memasukkan beberapa orang untuk menjadi Polisi.

Selain itu, ada Listi Kartika Baiduri yang berurusan dengan Gribaldi ketika ia berjanji menguruskan adiknya untuk menjadi PNS.

Ketika ia menagih janjinya, Gribaldi menjadi kesal dan pada suatu malam menghabisinya dengan menembak dan membakarnya dengan menyiram bensin.

Baca Juga: Ada Peristiwa yang Terjadi di Magelang, Inilah Poin-poin Pengakuan Ferdy Sambo Usai Diperiksa Komnas HAM, 4 Keterangan Ini Semakin Membuat Terang Kasus Pembunuhan Brigadir J

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber Tribunnews.com, intisari-online.com