Find Us On Social Media :

Jaraknya Kurang dari 10 KM dari China, Pulau Terdepan Taiwan Ini Cuma Bisa Pasrah Jika Perang dengan Beijing Pecah: Tidak Ada Tempat untuk Bersembunyi

Ilustrasi - Pulau Matsu

GridHot.ID - Taiwan kini tengah di ambang perang.

Mengutip Serambinews.com, Cina kembali melangsungkan latihan militer di dekat Taiwan pada Senin (15/8/2022) sehari setelah sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat kunjungi Taipei.

Tentara Pembebasan Rakyat Cina mengumumkan telah menggelar patroli kesiapan tempur dan latihan tempur di laut dan wilayah udara di sekitar pulau Taiwan sejak Senin pagi.

"Ini adalah respons pencegahan serius terhadap AS dan Taiwan karena terus memainkan trik politik dan merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur militer Cina, melalui pernyataan seperti dikutip AFP.

Militer Cina mengatakan patroli siap tempur ini digelar di darat, laut, dan udara dekat Taiwan.

Sementara itu, dalam pernyataan berbeda, Kementerian Pertahanan Cina menegaskan kunjungan anggota parlemen AS ini benar-benar merusak kedaulatan dan integritas Cina.

"Tentara Pembebasan Rakyat Cina terus berlatih dan bersiap perang, bertekad membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial, pun bakal menghancurkan bentuk apa pun atas separatisme 'Taiwan merdeka' dan campur tangan asing," demikian pernyataan badan tersebut.

Meski begitu, baik militer maupun kementerian Cina tak memberikan detail terkait latihan militer ini.

Merespons pernyataan Cina, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng Chang mengatakan negaranya itu tak bakal gentar menghadapi ancaman militer Cina.

"Kami tak bisa diam saja, mengingat keberadaan tetangga jahat di sebelah, dan tidak berani mengizinkan pengunjung ataupun teman datang," kata Su.

Dikutip dari Kontan.co.id, di pulau Matsu yang berangin kencang di Taiwan, dekat dengan pantai China, ada salah satu topik ramai dibahas dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: AS Maju Paling Depan Bela Taiwan dari Ancaman China, Kerahkan Kapal Induk USS Ronald Reagan ke Lokasi Ini, 'Kami Menentang Setiap Perubahan Sepihak'