GridHot.ID - China masih melakukan latihan militer besar-besaran di lepas pantai Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelocy ke Taiwan pada minggu lalu.
Dilansir dari dw.com, Tzu-yun Su, seorang analis di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional di Taiwan, mengatakan latihan militer China dimaksudkan sebagai "perang psikologis strategis" yang menargetkan Taiwan.
Selain itu, latihan militer tersebut juga sebagai tanda bahwa Beijing ingin "mencegah militer AS mendukung Taiwan".
Untuk diketahui, AS merupakan pendukung militer utama Taiwan.
AS merupakan pihak yang menjual senjata dan teknologi pertahanan yang sangat dibutuhkan Taipei.
Selama beberapa dekade, Washington telah menjual senjata ke Taipei di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang memungkinkan pasokan senjata "pertahanan".
Dilansir dari Kompas TV, ASsemakin menunjukkan sikap keras kepada China terkait Taiwan.
Pemerintahan Presiden Joe Biden menjanjikan akan membela dan mendukung Taiwan dari ancaman Beijing.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Gedung Putih untuk Keamanan Nasional Indo-Pasifik, Kurt Campbell, Jumat (12/8/2022).
Campbell menegaskan Gedung Putih berusaha memperdalam hubungannya dengan Taiwan dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai aktivitas militer China yang berpotensi mengganggu stabilitas di dekatnya.
Pernyataan Campbell menyusul aktivitas latihan militer China yang mengepung Taiwan.