Find Us On Social Media :

To The Point di Hadapan Ketua Komnas HAM, Ferdy Sambo Akui Jadi Otak Pembunuhan dan Penembakan Brigadir J: Memang Saya yang Merekayasa, Saya Otaknya!

Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang sudah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Selain sutradara, penulis skenario, sekaligus aktor, Ferdy Sambo juga penentu para tokoh dari orang-orang di circle terdekat berikut skripnya.

Mereka adalah Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Maruf yang tak lain sopir pribadi Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Bahkan, Ferdy Sambo penyedia properti untuk eksekusi seperti pistol dan peluru, dan perekrut pemeran figuran dari orang-orang di luar circle utamanya.

Semua pengakuan Ferdy Sambo di atas mengalir begitu saja saat Komnas HAM datang memeriksanya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (12/8/2022) sore.

Dari pemeriksaan itu, Ferdy Sambo mengakui sebagai otak pembunuhan atau penembakan Brigadir J, dan otak yang merancang obstruction of justice.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengakui, tak semua pertanyaan disodorkan karena Ferdy Sambo memilih to the point.

"Pak, sudah. Saya akui semua, pak. Memang saya yang merekayasa. Saya otaknya," jawab Ferdy Sambo lugas seperti ditirukan Taufan di YouTube Narasi yang tayang 18 Agustus 2022.

Pembagian Peran di Saguling

Beberapa jam sebelum eksekusi, Ferdy Sambo di rumah Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, memanggil orang-orang dekatnya.

Sebelum itu, Ferdy Sambo marah setelah kurang lebih satu jam mendengar cerita Putri Candrawathi soal apa yang terjadi di Magelang.

Baca Juga: Analisa Kemungkinan Motif Ferdy Sambo Eksekusi Mati Brigadir J, Pakar: dalam Rangka Kenaikan Pangkat atau Mungkin untuk Menutupi Kejahatan Lainnya

Rapat kilat itu setelah Putri Candrawathi dan rombongan dari Magelang, Jawa Tengah, tiba. Di rombongan itu, Brigadir J tak semobil dengan istrri Ferdy Sambo.