Gridhot.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani sebagai tersangka kasus suap penerimaan calon mahasiswa baru, Minggu (21/8/2022).
Karomani menjadi tersangka setelah menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 24 jam usai terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Bandung pada Sabtu (20/8/2022).
KPK mengungkapkan uang suap yang diterima Karomani diduga mencapai sekitar Rp 5 miliar.
"Seluruh penerimaan yang sudah kami jelaskan kurang lebih totalnya Rp 5 miliar," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Minggu (21/8/2022).
Karomani diduga mematok tarif Rp 100 juta hingga Rp 350 juta untuk meluluskan calon mahasiswa baru yang mengikuti seleksi mandiri masuk Unila.
"Nominal uang yang disepakati antara pihak KRM diduga jumlahnya bervariasi, dengan kisaran minimal Rp 100 juta sampai Rp 350 juta untuk setiap orang tua peserta seleksi yang ingin diluluskan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Minggu (21/8/2022).
Kini, tak hanya nama baiknya yang tercoreng, kehidupan pribadi Karomani juga menjadi sorotan.
Salah satunya adalah rumah mewah milik Karomani di Kecamatan Rajabasa Jaya, Lampung Selatan.
Pantauan Kompas.com di lokasi, rumah itu berlantai 2 dan bercat putih bergaya Eropa klasik dengan fasad minimalis.
Dari laporan harta kekayaan penyelanggara negara (LHKPN), rumah tersebut berdiri di atas lahan seluas 400 meter persegi.
Suasana rumah dengan pekarangan depan luas itu terlihat lengang.
Dua unit mobil (1 unit berplat merah) terparkir di bagian belakang kiri rumah.
Ketua RT setempat Harsuludin membenarkan rumah nomor delapan itu tercatat milik Karomani.
"Benar, itu rumah Pak Rektor (Karomani), tapi beliau juga jarang di sini," kata Harsuludin, saat ditemui di lokasi pada Sabtu (20/8/2022) siang.
Dia mengatakan, rumah tersebut baru sekitar 1 tahun berdiri sejak dibangun pada tahun lalu.
"Sepertinya baru jadi sebelum puasa kemarin, tapi Lebaran kemarin juga enggak di sini," kata Harsuludin.
Sementara itu, rumah pribadi Karomani yang berada di Gang Dahlia, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, juga terpantau lengang.
Ketua Lingkungan setempat Hasiono Musa mengatakan, rumah pribadi itu telah ditempati Karomani sekitar 10 tahun.
Namun kini rumah tersebut ditempat anaknya.
Sementara Karomani sendiri bersama istrinya pindah ke rumah baru di Bataranila, Lampung Selatan.
"Sekarang rumah ini ditempati oleh anaknya, beliau pindah sama istrinya ke rumah baru di Bataranila, Lampung Selatan," kata Musa.
Profil Karomani Rektor Unila
Dilansir dari laman unila.ac.id, Karomani lahir di Pandeglang pada 30 Desember 1961.
Karomani menyelesaikan studi S1 di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Bandung, pada tahun 1987.
Selanjutnya, dia menempuh jenjang S2 dan S3 jurusan Ilmu Sosial serta Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Istrinya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dari hasil pernikahannya, Karomani dikaruniai dua orang anak.
Sebelum menjadi Rektor Unila, Karomani sempat menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, periode 2016-2020.
Harta kekayaan Karomani
Berdasarkan data dari LHKPN KPK, Karomani memiliki kekayaan dengan total Rp 3,1 miliar lebih (Rp 3.186.500.461).
Harta kekayaan itu termasuk tanah, bangunan, mobil, kas, surat berharag dan lainnya. Berikut rinciannya:
- Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/80 m2 di Kab/ Kota Bandar Lampung, hasil sendiri Rp 82.320.000
- Tanah Seluas 400 m2 di Kab/ Kota Lampung Selatan, Hasil Sendiri Rp 59.000.000
- Tanah Seluas 72 m2 di Kab/ Kota Serang, Hasil Sendiri Rp 72.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 72 m2/72 m2 di Kab/ Kota Serang, Hasil Sendiri Rp 130.000.000
- Tanah Seluas 2796 m2 di Kab/ Kota Pandeglang, Warisan, Rp 148.800.000
- Tanah Seluas 582 m2 di Kab/ Kota Pandeglang, Warisan, Rp 29.100.000
- Tanah Seluas 1517 m2 di Kab/ Kota Pandeglang, Warisan, Rp 53.095.000
- Tanah Seluas 1011 m2 di Kab/ Kota Bandar Lampung, Hasil Sendiri, Rp 300.000.000
- Motor Honda Beat Tahun 2010, Hasil Sendiri, Rp 8.000.000
- Mobil Sedang Suzuki Baleno Tahun 2008, Hasil Sendiri Rp 95.000.000
- Harta Bergerak Lainnya Rp 91.100.000
- Kas dan Setara Kas Rp 2.594.955.262
- Utang: Rp 476.869.801
(*)