Find Us On Social Media :

Pakai Baju Seadanya Bolak-balik Tanya-tanya Sales, Kakek Asal Sragen Ini Tib-tiba Bawa Uang Recehan Sekarung untuk Beli Mobil Cash, Pegawai: Satpam Nggak Ngira, Maaf Dikira Pengemis

Seorang kakek berumur 69 tahun, Wardji, dengan berpakaian apa adanya dan sempat dikira seorang pengemis, bisa membeli sebuah mobil secara cash yang dibawanya pakai karung.

Gridhot.ID - Kejadian viral tentang beberapa orang yang berpakaian sederhana dan membawa uang recehan untuk membeli mobil secara tunai atau cash memang sudah sering terjadi.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sebelumnya sempat geger seorang pengusaha jembatan di Karawang yang membeli mobil Pajero dengan uang koin Rp500 berkarung-karung.

Menggunakan celana pendek dan sandal jepit, Muhammad Endang sang pengusaha jembatan dilayani dengan baik.

Kini hal tersebut kembali terjadi.

Kali ini fenomena ini terjadi di Sragen.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kisah seorang kakek berumur 69 tahun, Wardji ini patut diacungi jempol.

Sebab, meski berpakaian apa adanya dan sempat dikira seorang pengemis, ia bisa membeli sebuah mobil secara tunai atau cash.

Bahkan, Wardji datang ke showroom mobil Daihatsu PT Mandiri Zirang Utama Sragen, hanya berjalan kaki dan membawa sekarung uang yang ia tukar dengan mobil All New Sigra 2022 seharga Rp 180,4 juta.

Sebelumnya, niatan membeli mobil Wardji sempat dikira hanya lelucon oleh satpam showroom.

"Awalnya ada costumer yang datang, bisanya dilayani dulu sama satpam baru diarahkan ke saya. Awalnya, satpam ndak kira kalau (Wardji) costumer beneran. Maaf dikira pengemis karena pakaiannya sederhana banget," kata Sales counter, PT Mandiri Zirang Utama Sragen, Dezy Ais (35) saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Ais, sapaan akrabnya menjelaskan, setelah menceritakan maksud tujuannya, Wardji langsung dilayani dan melihat-lihat beberapa mobil yang dipamerkan dalam showroom.

Baca Juga: Polri Membantah, Pengacara Brigadir J Justru Buka-bukan soal Soal Bunker Berisi Uang Rp900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo: 99 Persen Akurat, Laporan Intelijen