Bukan Cuma Pandemi Ebola dan Perang Dunia 3, Inilah Prediksi Palsu Peramal Buta Baba Vanga: Tidak Selalu Akurat

Minggu, 28 Agustus 2022 | 19:00
eva.vn

Baba Vanga

GridHot.ID - Baba Vanga bisa dibilang sebagai peramal paling terkenal di dunia.

Meski banyak ramalannya yang akurat, ada kalanya prediksi Baba Vanga juga meleset.

Dilansir dari eva.vn (27/8/2022), Baba Vanga (1911-1996) memiliki nama asli Vangelia Pandeva Dimitrova.

Dia buta sejak usia 12 tahun karenna kecelakaan.

Baba Vanga menikah tetapi suaminya meninggal lebih awal.

Baba Vanga kemudian menjalani sebagian besar kehidupannya di wlayah Rupite, di Pegunungan Kozhuh, Bulgaria.

Baba Vanga dikenal sebagai "nabi Nostradamus dari Balkan".

Meskipun dia kehilangan penglihatannya, dia memiliki telepati dan dapat melihat masa depan.

Meskipun tidak ada yang membuktikan hal tersebut, secara kebetulan dan misterius banyak ramalan Baba Vanga menjadi kenyataan.

Baba Vanga dikatakan telah memprediksi dengan tepat banyak peristiwa di dunia, seperti tenggelamnya Kapal Krusk, serangan teroris 9/1 di AS, pemilihan Presiden Rusia Vladimir Puti, krisis migrasi - Presiden Amerika (Barack Obama), hingga kebangkitan militan Islam.

Bahkan baru-baru ini, Baba Vanga dikatakan telah meramalkan tentang pandemi Covid-19, beberapa bulan sebelum dia meninggal dunia.

Baca Juga: Sebut Nyonya Jenderal Bintang Dua Tak Bodoh soal Hukum, Aktivis Perempuan Ini Heran Putri Candrawathi Nihil Empati pada Ibunda Brigadir J: Mana Tanggungjawabmu

Mereka yang percaya pada Baba Vanga, mengakatakan prediksi sang Nostradamus itu memiliki akurasi hingga 85 persen.

Namun, ramalan Baba Vanga tidak selalu akurat.

Ada banyak waktu ketika peramal buta itu membuat prediksi yang palsu atau salah, berikut di antaranya:

1. Pandemi Ebola

Pada tahun 2014, epidemi Ebola mulai berkecamuk di Afrika dan menyebar di beberapa negara di Asia, menewaskan ribuan orang.

Berdasarkan ramalan Baba Vanga, epidemi ini disebabkan oleh perang kimia.

"Pada tahun 2014, mayoritas umat manusia akan menderita penyakit bernanah, kanker kulit, dan penyakit kulit lainnya akibat perang kimia, camkan itu"

Namun, para ahli menegaskan bahwa penyebab epidemi ini tidak sepenuhnya kimia, tetapi disebabkan oleh stain virus Ebola. Ramalan Baba Vanga meleset.

2. Perang Dunia 3

Baba Vanga pada tahun 1978 membuat prediksi tentang Perang Dunia 3 yang akan dimulai pada November 2010 dan berakhir pada Oktober 2014.

Peramal buta itu percaya bahwa konflik bersenjata di Ossetia Selatan dan dunia Muslim, pembunuhan para pemimpin dan kepala negara, akan menjadi penyebab pecahnya Perang Dunia 3.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Sebaiknya Bicara Jujur, Kuasa Hukum Brigadir J Ungkap Pentingnya Maaf dari Keluarga Mendiang untuk Putri Candrawathi: Bobotnya Besar dalam Persidangan

Awalnya perang akan terjadi secara konvensional, lalu berubah menjadi perang kimia dan nuklir yang mengancam kehidupan umat manusia.

Namun, prediksi itu tidak menjadi kenyataan.

3. Kiamat

Baba Vanga juga meramalkan akhir muat manusia atau kiamat.

Perang nuklir dan kimia akan menyebabkan peradaban manusia hancur pada 2012.

Sebelum itu, nabi Nostradamus juga memberikan puisi ramalan kiamat pada 2012, membuat seluruh dunia sunyi, Bumi akan hancur.

Namun pada kenyataannya, tidak ada kiamat pada tahun 2012.

4. Piala Dunia 1994

Baba Vanga pernah meramalkan bahwa dua tim yang akan bertarung di babak final Piala Dunia 1994 akan memiliki nama yang dimulai dengan huruf "B".

Setelah tim Brasil mencapai babak final, dunia sangat ingin menyaksikan pertandingan antara Bulgaria dan Italia.

Banyak yang percaya bahwa Bulgaria akan mencapai babak final seperti yang diprediksi Baba Vanga.

Baca Juga: Tidak Seperti Orang Sakit Tapi Dipapah, Cara Jalan Putri Candrawathi di Bareskrim Polri Bikin Heran Pakar Mikro Ekspresi, Sebut Istri Ferdy Sambo Butuh Hal Ini

Namun, Bulgaria kalah. Italia menjadi negara yang melaju ke final bersama Brasil.

Ramalan Baba Vanga kali ini hanya setengah benar.

5. Eropa dalam reruntuhan

Nabi buta Baba Vanga pernah meramalkan masa depan, di mana Eropa akan menjadi benua sunyi, tidak berpenghuni akibat perang dan konflik bersenjata.

Faktanya, selama bertahun-tahun, negara-negara di Eropa telah banyak menderita akibat bemberontakan.

Namun, prospek benua Eropa yang tidak berpenghuni hampir mustahil terjadi. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Eva.vn