Tanda Tangan Tunjukkan Fantasi Seksual di Luar Norma, Tulisan Tangan Ferdy Sambo Simpan Tabiat Asli yang Disembunyikan Suami Putri Candrawathi, Pakar: Sensitif dan Mudah Marah

Senin, 29 Agustus 2022 | 11:13
Youtube/Kompas TV

Tulisan tangan Ferdy Sambo dianalisis Grafolog

Gridhot.ID - Kasus kematian Brigadir J kini telah memasuki babak baru.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ferdy Sambo telah resmi dipecat dari institusi Polri.

Kini dirinya bersama empat tersangka lain harus sudah siap menghadapi pengadilan.

Sebelum muncul kembali di publik, Ferdy Sambo sempat menunjukkan selembar kertas yang mengejutkan.

Dikutip Gridhot dari Wartakota, Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menuliskan surat permintaan maaf terhadap para senior, rekan dan institusi Polri terkait kasus pembunuhan berencana terhadap ajudannya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Surat permintaan maaf Ferdy Sambo di atas kertas itu, fotonya tersebar di media sosial, sesaat sebelum ia menjalani sidang kode pelanggaran etik, Jumat (26/8/20220) lalu. Surat juga ditempeli meterei dan ditandatangani Ferdy Sambo.

Sepucuk surat Ferdy Sambo itu lalu dibacakannya di depan sidang, saat ia diputuskan telah melakukan pelanggaran berat dan dikenai sanksi dipecat dengan tidak hormat. Meskipun Ferdy Sambo mengajukan banding atas putusan itu.

Dari tulisan tangan Ferdy Sambo itu, Tessa Sugito, seorang Grafolog atau ahli membaca tulisan tangan, menilai bahwa Ferdy Sambo adalah orang yang berpikir komperehensif dan cerdas, serta juga memiliki fantasi seksual di luar norma umum yang ada atau konvensional.

Hal itu berdasar analisanya dari tulisan tangan di surat Ferdy Sambo berikut tanda tangan Sambo. Analisa Tessa diungkapkannya di Kompas TV, Minggu (28/8/2022) malam.

"Kalau melihat dari tulisan Beliau banyak juga thread yang positif sebenarnya. Jadi kita mulai dari yang positif dulu ya. Jadi dari tulisan ini kita tahu bisa menganalisis bahwa penulisnya adalah orang yang memiliki determinasi yang tinggi, juga punya kepercayaan diri yang tinggi, dan juga cerdas. Kecerdasan itu kita bisa melihat dari bentuk huruf M atau N dari penulisnya, bahwa tulisan beliau ini huruf M atau N nya bisa dibilang tajam-tajam," kata Tessa.

Itu kata dia berdasar data empiris menandakan Ferdy Sambo seorang komprehensif thinker atau berarti orang yang dapat melihat secara general.

Baca Juga: Serasi Pakai Batik hingga Pesan Cincin Miliaran di Singapura, Begini Fakta Menarik Dibalik Momen Sakral Lamaran Jess No Limit dan Sisca Kohl: Siapkan Prank Dinner Romantis!

"Dalam arti gambaran besar ia juga cepat mengambil keputusan. Dia juga bisa membicarakan mungkin hal-hal yang kontroversial tapi tanpa menyinggung lawan bicaranya," kata Tessa.

Karenanya kata Tessa, sebelum tersandung kasus, bisa dipahami jika Sambo adalah polisi yang memiliki prestasi yang baik.

"Pola pikir yang cerdas juga bisa terlihat dalam guratan tulisannya yang tegas, jadi memang tidak heran kalau sebelum kasus ini Beliau memiliki karir yang cemerlang," ujar Tessa.

Selain itu menurut Tessa dalam tulisan tangan Ferdy Sambo, terlihat jelas huruf E nya akan cenderung sempit.

"Jadi tidak terlihat ada look-nya. Itu biasanya penulis yang seperti ini, punya kecenderungan untuk tidak bisa mendengarkan masukan atau saran dari orang lain. Cuma mungkin kita bisa memaklumi, karena pola pikir beliau yang cerdas itu kan jadi ya mungkin, dia merasa sudah tahu nih caranya seperti ini," kata Tessa.

Sehingga kata dia, bisa ada kecenderungan bahwa akhirnya Sambo lebih sulit menerima masukan dari orang lain.

Selain itu kata Tessa, dari tulisannya Ferdy Sambo adalah ciri orang yang temperamental, mudah marah dan mudah tersinggung.

"Ia juga sensitif. Yakni sensitif terhadap kritik, dan sensitif terhadap saran. Ia memng kecenderungan sulit menerima saran dari orang lain. Hal itu terlihat dari huruf d atau huruf t dari penulisnya. Biasanya huruf d-nya itu memang besar-besar tangkainya jadi seperti balon ya, jadi look-nya semakin besar, dan ciri ini biasanya penulisnya mudah tersinggung," kata Tessa.

Istimewa
Istimewa

Surat yang ditulis langsung oleh Ferdy Sambo

Selain itu kata dia, Ferdy Sambo juga cenderung melakukan agresi atau kekerasan fisik karena sifatnya yang temperamen dan mudah marah.

"Hal itu terlihat dengan tekanan atau penebalan di tulisan huruf yang ada tangkainya, bisa di huruf T atau bisa di huruf P. Ini kalau dilihat ya, bentuk huruf itu seperti pentungan. Dalam grafologi indikasi seperti ini bisa mengarah bahwa penulisnya memang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan fisik, atau kekejaman juga bisa dihasilkan seperti itu," katanya.

"Nah kalau berdasarkan tanda tangan dengan menganalisis bentuk, kita juga melihat banyak simbol-simbol ya. Dan ini memang dari tandatangan ini, terlihat bentuknya itu dalam grafologi, mohon maaf, seperti alat kelamin pria seperti itu," kata Tessa.

Baca Juga: Dipimpin Perwira Menengah Berpangkat Kombes, Inilah Fungsi dan Tugas Yamna Polri, Tempat 34 Polisi 'Parkir' Buntut Kasus Ferdy Sambo

Analisisnya, kata Tessa, karena simbol tanda tangan seperti alat kelamin pria itu, biasanya, maka pemiliknya atau penulisnya memiliki kecenderungan seksual fantasi yang lain.

"Atau fantasi seksual yang lain dari biasanya, atau unkonvensioal, atau bisa dibilang fantasi seksual di luar norma yang umum," kata Tessa.

Menurut Tessa, tanda tangan itu sebenarnya bisa diartikan aalah branding atau pencitraan yang terlihat sekilas.

"Jadi sebagai Grafolog, tetap harus membandingkan dengan tulisan asli dari penulisnya, untuk mengambil analisis yang lebih holistik," kata Tessa.

Ia menjelaskan di tanda tangan Ferdy Sambo juga tampak memiliki under line atau garis bawah.

"Dalam grafologi, garis bawah itu memiliki arti yang bagus. Biasanya penulis-penulis seperti ini memang memiliki jiwa leadership atau jiwa kepemimpinan yang baik. Terus juga mandiri, dan bisa mengambil keputusan dengan cepat. Jadi kalau kita bandingkan dengan tadi analisis tulisannya ya sesuai, karena dia memiliki pola pikir yang cerdas," ujarnya.

Selain itu kata Tessa terlihat pula dari tulisan suratnya, Ferdy Sambo memiliki trauma masa lalu atau ketakutan masa lalu yang sulit dilupakan.

"Itu terlihat dari margin suratnya itu, ada jarak yang jauh dari sisi kiri. Ini ciri-ciri Beliau memiliki trauma atau ketakutan akan masa lalunya, dan mencoba menutupi atau lari dari kejadian masa lalu itu," kata Tesaa.

Tessa menjelaskan dari hasil penelitian, akurasi grafologi atas karakter dan sifat seseroang mencapai 85 persen ke atas. "Itu juga kembali ke jam terbang Grafolognya. Tapi berdasarkan penelitian dan data statistik, akurasinya mencapai 85 persen ke atas," katanya.

Terkait apakah hasil analisis grafologi tulisan tangan ini bisa dipakai kepolisian untuk penyidikan dan pendalaman, menurut Tessa, sangat mungkin dipakai untuk opini ahli dalam menilai karakter seseorang.

"Tapi apakah bisa dipakai sebagai bukti atau pendukung, saya tidak tahu bagaimana hukum di Indonesia melihat hal ini. Jadi saya kembali menyerahkannya ke polisi atau penegak hukum," kata dia.

Baca Juga: Putri Candrawathi Jadi Satu-satunya Tersangka Pembunuh Brigadir J yang Belum Ditahan, Pengacara Istri Ferdy Sambo: Klien Kami Jawab Semua Pertanyaan BAP!

Terkait isi tulisan surat, kata Tessa, sebenarnya seorang Grafolog biasanya menghindari isi atau cerita di dalam surat agar tidak bias dalam penilaian.

"Namun isi konten itu, bisa dipakai sebagai pendukung dari analisis guratan, bentuk dan penebalan tulisan penulisnya, sebelumnya," kata dia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Kompas TV, Wartakota