Kebiasaan Brigadir J Semasa Hidup Terungkap, Bikin Ibunda Menjadi Histeris: Nggak Nyangka Sangat Berat Sekali

Senin, 29 Agustus 2022 | 16:25
Tribunjambi/Danang

Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, orang tua Brigadir J.

GridHot.ID -Duka mendalam masih dirasakan oleh ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.

Kebiasaan Brigadir J semasa hidup masih tersimpan rapi di ingatannya.

Dalam sebuah kesempatan, Rosti Simanjuntak mengurai kebiasaan anaknya itu.

Rosti mengatakan, anaknya itu selalu mengabari dan meminta doa sebelum pergi kemana pun bertugas.

Termasuk saat Brigadir J melakukan pengawalan di Istana Merdeka atau saat pengawalan bersama rombongan Irjen Ferdy Sambo ke Magelang yang akhirnya merenggut nyawanya.

"Dia masih minta doa ke mamanya. 'Mak doakan saya, saya lagi pengawalan di Istana Merdeka', 'iya anakku baik baik, waspada', 'iya mamak sayang', selalu begitu," ungkap Rosti, Minggu (28/8/2022), dikutip dari Tribun Jambi.

Saat pergi ke Magelang, diungkap Rosti, Brigadir J meminta doa kepada dirinya

"Kayak terakhir kemarin waktu mau pengawalan juga dia selalu minta doa. 'Mak doakan abang ya mak ya, pengawalan ke Magelang'. 'Sama siapa nak?' saya kan selalu begitu, 'dalam rangka apa anakku?', 'pengawalan bapak sama ibu sama mbak (anak Ferdy Sambo) mau ke sekolah'," kenang Rosti.

Ia mengatakan bahwa Brigadir J tidak pernah lepas meminta doa kemana pun perginya, dan selalu memberikan kabar.

Bahkan ke pasar, mau olahraga, ibadah dengan keluarga Ferdy Sambo selalu memberikan kebar baik melalui pesan ataupun video call.

"Ke pasar aja ngabari, mau olahraga, karena hobby orang itu (Ferdy Sambo) sama ya, selalu olahraga sama bapak kadang video call, Kalau lagi ibadah pun begitu, 'mak ini lagi ibadah sama bapak sama ibu' sambil ditunjukan di video call, 'iya salam ya sama bapak ibu', 'iya kembali salam mama'," ujarnya.

Baca Juga: Bak 'Wakil Sheriff' untuk Amerika, Australia Isyaratkan Operasi Militer ke Sekitar Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim Tiongkok, Negeri Kanguru Perlu Hal Ini

Ini yang menjadi alasan Rosti menjadi histeris, karena Brigadir J selalu memberi kabar kedekatan bersama Ferdy Sambo.

Rosti masih tak menyangka di balik cerita kebaikan Ferdy Sambo. ada kekejaman dalam dirinya.

"Itulah yang membuat saya histeris, sering ditunjukan kedekatan dengan Ferdy Sambo dengan ibu, nggak nyangka sangat berat sekali," tutupnya.

Dilansir dari Kompas.com, dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, penyidik tim khusus (Timsus) pada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menetapkan 5 orang tersangka.

Para tersangka itu adalah Irjen Ferdy Sambo beserta istrinya Putri Candrawathi.

Lalu dua ajudan Ferdy Sambo yakni Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, serta asisten rumah tangga Sambo bernama Kuat Ma'ruf.

Kelimanya dijerat dengan sangkaan melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Ancaman hukumannya adalah pidana mati, atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara selama-lamanya 20 tahun.

Mulanya kematian Brigadir J disebut karena terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Akan tetapi, setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk timsus, baru terkuak Sambo merupakan dalang atau orang yang memerintahkan Bharada E atau Richard Eliezer menembak Brigadir J.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada 8 Juli 2022 lalu, di rumah dinas Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jalan Duren Tiga Utara I, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ditanya Peristiwa di Magelang Buat Emosinya Naik, Ekspresi Ferdy Sambo ketika Masih Jabat Kadiv Propam dengan Sekarang Diperbandingkan, Komnas HAM: Ada Penyesalan

Menurut Timsus, Sambo memerintahkan penembakan itu karena marah terhadap Brigadir J lantaran dianggap melukai harkat dan martabat keluarganya dalam sebuah kejadian di rumah Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah.

Putri, istri Sambo, juga sempat melapor ke polisi menjadi korban pelecehan oleh Brigadir J.

Akan tetapi, setelah penyidikan oleh timsus dari barang bukti dan keterangan sejumlah saksi, kejadian pelecehan yang dilaporkan Putri itu disebut tidak terjadi dan menjadi bagian dari skenario rekayasa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Sementara itu, Bripka RR, Kuat, dan Putri juga turut membantu dalam kejadian pembunuhan Brigadir J.

Menurut Timsus, Sambo dan Putri sempat menjanjikan akan memberikan sejumlah uang kepada Bharada E, Bripka RR, dan Kuat setelah kejadian.(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Tribun Jambi