GridHot.ID - Kasus mutilasi di Mimika, Papua, melibatkan anggota TNI AD.
Teka-teki di balik kasus pembunuhan yang disertai mutilasi empat warga di Mimika, Papua, perlahan mulai terkuak.
Melansir Kompas.com, identitas dua jenazah korban mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua telah diketahui.
Salah satu korban diyakini merupakan simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga.
"Dari hasil penyelidikan diketahui salah satu korban berinisial LN adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, melalui pesan singkat, Minggu (29/8/2022) malam.
Sementara satu korban lain adalah seorang kepala kampung di Kabupaten Nduga.
"Lalu RN salah satu korban adalah Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," kata Faizal.
Dua jenazah korban mutilasi tersebut ditemukan di lokasi yang berdekatan, yaitu di Sungai Kampung Pigapu, distrik Iwaka, Kabupaten, Mimika, Papua.
Kedua mayat itu ditemukan pada hari yang berbeda, yaitu pada Jumat (26/8/2022) dan Sabtu (27/8/2022).Identitas korban pertama telah diketahui.
"Pada 26 Agustus 2022 sekitar pukul 13.40 WIT Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika ditemukan sesosok mayat teridentifikasi," ujar Faizal.
Meski ditemukan dua jasad, polisi mengatakan ada empat orang yang dimutilasi, Dua mayat lainnya masih dalam pencarian.
Menurut Faizal, kasus tersebut bermula ketika para pelaku berpura-pura ingin menjual dua pucuk senjata api.
Korban yang tertarik membeli, kemudian datang dengan membawa uang Rp 250 juta.
Namun para pelaku kemudian melakukan pembunuhan yang diteruskan dengan aksi mutilasi dan membawa kabur uang yang dibawa korban.
Dilansir dari Surya.co.id, pihak KKB Papua ternyata tak terima simpatisannya dimutilasi oleh oknum TNI, mereka akan melakukan pembalasan.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui twitternya.
Sebby Sambom dalam unggahannya juga membagikan beberapa berita media online mengenai mutilasi warga Papua.
"TPNPB bersama rakyat bangsa Papua akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama," kata Sebby Sambom.
Dia mengatakan TPNPB-OPM mengutuk aksi kerjasama prajurit TNI yang seharusnya menjaga rakyat Indonesia itu.
Menurutnya, korban mutilasi berasal dari Suku Nduga, Timika.
Sebelumnya, terungkap sosok oknum perwira TNI AD diduga terlibat mutilasi 4 pendukung KKB Papua dan serta merampas uang korban Rp 250 juta.
Dua oknum perwira TNI AD itu berpangkat Mayor dan Kapten. Sedangkan bawahannya pangkatnya beragam, yakni satu Praka dan tiga Pratu.
Pembunuhan secara sadis itu terungkap ketika warga menemukan mayat para korban di sungai yang kemudian diinvestigasi oleh jajaran Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.
Pasalnya, pembunuhan secara keji itu sudah didengar oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Kedua petinggi TNI itu pun memerintahkan kepada Pangdam Cenderawasih,Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa untuk mengusut tuntas.
Saat ini, keenam prajurit TNI AD tersebut sudah ditahan. Sedangkan tiga warga sipil yang terlibat sudah ditangkap oleh Polda Papua.
“Di tahanan Pomdam Cendrawasih,” ujar Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letnan Jenderal Chandra W Sukotjo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (29/8/2022) sore.
“Puspomad telah mengirimkan tim penyidik untuk membantu Pomdam,” kata Chandra.
Berikut daftar terduga pelaku mutilasi dari TNI AD: Mayor Inf HF, Kapten Inf DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC, dan Pratu R.(*)