Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Inilah sosok 12 prajurit Kopasgat TNI AU yang lulus pendidikan komando baret merah Kopassus.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Surya.co.id, 1 September 2022, prestasi para prajurit Kopasgat itu berhasil membuat Dankopasgat Marsda TNI Taspin Hasan bangga.
Dilansir Surya Militer dari instagram @kopasgat_tniau, berikut daftar nama prajurit Kopasgat tersebut.
1. Letda Pas Budi Abdurrahman Mony S.Tr.Han.,
2. Letda Pas Muhammad Iqbal F, S.Tr.Han.,
3. Letda Pas Richo H. P, S.Tr.Han.,
4. Serda Nungki P,
5. Serda Denny Y.,
6. Serda M. Fahmi S.,
7. Serda Yoga A.P.,
8. Serda Risky Ilahi,
9. Serda Addinul Haq,
10. Serda Dede Noval,
11. Serda Rizky M. I.,
12. Serda Dwi Agung
“Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan namun ingat penutupan pendidikan komando ini bukanlah akhir perjuangan tetapi justru menjadi awal langkah kalian untuk berkarya dan mengabdi kepada TNI bangsa dan negara sebagai prajurit pasukan khusus”
Hal tersebut disampaikan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Iwan Setiawan pada acara Upacara Penutupan Pendidikan Komando angkatan 106 Tahun 2022 di Pantai Permisan Cilacap. Senin (22/08/2022).
Upacara penutupan pendidikan komando angkatan 106 Tahun 2022 dilaksanakan sebagai Pamungkas rangkaian pendidikan bagi prajurit komando selama 7 bulan yang merupakan dikbangspes TNI AD guna mendapatkan kualifikasi brevet komando untuk bekal menjadi prajurit pasukan khusus.
Diantara pasukan upacara penutupan Komando Kopassus tersebut, terdapat sebanyak 12 prajurit Kopasgat terdiri 3 perwira dan 9 bintara Kopasgat ikut serta dalam pendidikan tersebut dan dinyatakan lulus serta berhak menyandang baret merah Kopassus sebagai tanda bahwa prajurit tersebut telah resmi mengikuti pendidikan Komando Kopassus.
Sementara itu dalam pengarahannya yang bertempat di Ruangan Kerja Dankopasgat, Komandan Kopasgat Marsda TNI Taspin Hasan S.A.P., M.Si menyampaikan kepada 12 prajurit tersebut Rasa bangganya kepada para Prajurit Kopasgat yang telah berhasil menempuh pedidikan Komando Kopassus selama tujuh bulan berhasil memperoleh hasil yang terbaik.
Adapun prajurit Kopasgat yang memperoleh hasil terbaik ialah letda Pas Budi Abdurrahman Mony, S.Tr (Han) mendapatkan peringkat ke-10 Besar dari 29 orang perwira, Serda Denny Yudha Pratama mendapatkan peringkat 5 besar dan Serda Nungky Putra Nur Hasan mendapatkan peringkat ke-6 dari 29 orang Bintara.
Profil Pasukan Kopasgat
Pasukan yang dikenal dengan baret jingga ini merupakan pasukan dari TNI dari matra udara, atau TNI AU.
Kopasgat TNI AU merupakan pasukan tempur yang bersifat infantri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara.
Kopasgat TNI AU menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem senjata matra udara.Kopasgat memegang predikat pasukan khusus Angkatan Udara dan berkuliafikasi cukup lengkap di dunia.
Kopasgat sebagai pasukan pemukul siap diterjunkan di segala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, maupun laut untuk menumpas semua musuh yang melawan NKRI.
Pasgat mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh pasukan khusus lainnya yaitu, Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Warna Baret Jingga sendiri terinspirasi dari cahaya jingga saat fajar di daerah Margahayu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat daerah tempat pasukan ini ditempa.
Marsekal Muda TNI Eris Widodo pernah menjelaskan Kopasgat adalah satuan pasukan TNI AU yang dengan cepat dapat digerakan secara masif.
Mereka bertempur dengan khas matra udara untuk mendukung tugas AU secara umum tugas negara. Prajurit Kopasgat itu sejumlah kemampuan di antaranya, kemampuan tempur darat.
"Saat ini, kami telah menggelar sembilan batalyon komando di situlah kualifikasi tempur darat ada di situ.
Tugasnya adalah merebut, mempertahankan pangkalan udara karena pangkalan udara adalah center of gravity suatu kekuatan,” ucapnya.
Kemudian, kemampuan Pertahanan Udara (Hanud) yaitu melaksanakan pertahanan udara. Saat ini Paskhas memiliki persenjataan modern yaitu Oerlikon Skyshield.
Kemampuan lainnya yakni, Detasemen Matra yang merupakan khasnya Paskhas. Di Denmatra ini terbentuk tim-tim yang khusus dan khas yaitu pengendalian tempur.
“Jadi kalau kita melakukan operasi Linud sebelum penerjun diterjunkan dari pesawat, tim pengendali tempur itu sudah masuk ke dalam untuk mengarahkan dan mencari tempat pendaratan bagi pasukan kita,” katanya.
Kemudian, Tim Pengendalian Pangkalan. Setelah pangkalan direbut dan dikuasai maka Tim Pengendalian Pangkalan inilah yang akan mengoperasikan pangkalan tersebut dalam rangka operasi lanjutan.
Ada juga Tim Jump Master yakni, orang-orang yang menerjunkan para penerjun. Tidak hanya itu, Pasgat juga memiliki satu tim SAR.
Tim ini adalah tim rescue yang bertugas melakukan penyelamatan manusia dan benda di daerah pertempuran.
Selain itu, Pasgat juga punya satuan khusus yaitu Detasemen Bravo 90.
Di Bravo ini ada tiga Dentasemen yakni 901 yang betugas sebagai intelijen, 902 yang memiliki tugas khusus dan 903 bantuan khusus.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 27 Januari 2022,Kopasgat adalah Komando Pasukan Gerak Cepat, satuan elite milik TNI Angkatan Udara yang sebelum diganti bernama Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Nama ini sebenarnya bukan nama baru. Sebelum bernama Korpaskhas, Kopasgat adalah nama mulanya. Kini, kembali bernama Kopasgat.
Dikutip dari Paskhas.mil.id, peristiwa penerjunan di Kotawaringin pada 17 Oktober 1947 dikukuhkan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), yakni 20 tahun kemudian setelah aksi penerjunan itu.
Hal itu berdasarkan Keputusan Men/Pangau Nomor 54 Tahun 1967 tertanggal 12 Oktober 1967.
Seiring berjalannya waktu, matra udara melakukan penyempurnaan organisasi dan pemantapan satuan-satuan TNI, ditandai dengan Keputusan KSAU Nomor Kep/22/iii/1985 tertanggal 11 Maret 1985.
Pada intinya, keputusan ini mengubah Kopasgat menjadi Pusat Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Puspaskhas).
Dengan perkembangan tugas, peran, fungsi, dan eksistensinya, Puspaskhas kemudian kembali mengalami reorganisasi.
Hal itu ditandai dengan adanya Keputusan Pangab Nomor Kep/09/VII/1997 tertanggal 7 Juli 1997.
Isinya adalah status Puspaskhas ditingkatkan dari Badan Pelaksana Pusat (BPP) menjadi komando utama pembinaan.
Sehingga sebutan Puspaskhas berubah menjadi Korps Pasukan Khas (Korpaskhas).
Setelah berubah status menjadi komando utama pembinaan dan sebagai konsekuensi dari surat keputusan tersebut, pada September 1999 dibentuklah Satuan Wing Paskhas.
Satuan Wing Paskhas ini terdiri dari tiga wilayah. Untuk wilayah barat, Wing I Paskhas di Jakarta yang membawahi tiga Skadron Paskhas dan empat Flight Paskhas BS.
Untuk wilayah timur, Wing II Paskhas di Malang membawahi tiga Skadron Paskhas dan dua Flight Paskhas BS.
Sedangkan Wing III Diklat Paskhas di Bandung membawahi 3 Satuan Pendidikan.
Sejak kelahirannya hingga sekarang ini, Paskhas telah melewati berbagai operasi.
Mulai dari Operasi Wibawa, Operasi Sadar, penumpasan G30S/PKI, hingga Operasi Trisula.
Paskhas memiliki moto Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana, yang berarti menunaikan tugas tanpa menghitung untung dan ruginya.
(*)