Terekam Tertawa Terbahak-bahak Saat Rekonstruksi, Kuat Ma'ruf Langsung Berubah Ekspresi Jadi Begini Saat Sadar Wajahnya Disorot Kamera

Sabtu, 03 September 2022 | 12:42
Kolase via GridHot

Ekspresi Kuat Ma'ruf berubah saat sadar tersorot kamera

GridHot.ID - Pembunuhan Brigadir J terjadi di rumah Dinas Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Kompleks Polri, Jakarta, 8 Juli 2022.

Namun, rangkaian kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir J terjadi mulai dari rumah Sambo di Magelang dan Jalan Saguling, Duren Tiga.

5 orang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan berencana tersebut, termasuk Kuat Ma'ruf, sopir Ferdy Sambo.

Melansir Kompas TV, sosok Kuat Ma'ruf ikut terlibat dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Kuat Ma'ruf juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tewasnya Brigadir J.

Siapa Kuat Ma'ruf?

Tidak banyak yang bisa diketahui dari sosok ini, Namun, berdasarkan keterangan dari Polri, Kuat Ma'ruf yang merupakan warga sipil yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo.

Dalam foto yang banyak beredar, Kuat tampak memakai kaca mata yang dipasang di kepala. Rambutnya pun panjang, berbeda dengan ajudan Ferdy Sambo yang lain.

Dia juga merangkap pekerjaan menjadi sopir pribadi istri Sambo, Putri Candrawathi. "Om Kuat" nama sapaanya, merupakan orang kepercayaan Sambo dan keluarganya telah bekerja sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Oleh polisi, Kuat Ma'ruf disebut berperan membantu dengan membiarkan dan menyaksikan penembakan terhadap Brigadir J. Kuat Ma'ruf juga tak melaporkan rencana pembunuhan terhadap Brigadir J sebelum penembakan.

"Memberi kesempatan penembakan terjadi," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto, Rabu (10/8/2022).

Ketika sidang etik terhadap Ferdy Sambo digelar pekan lalu, Kuat pun turut dihadirkan sebagai saksi, bersama 14 saksi lainnya.

Baca Juga: Tegas Minta CCTV di Magelang Turut Dibuka, Keluarga Brigadir J Tanggapi Ulah Komnas HAM yang Bangkitkan Isu Putri Candrawathi Dilecehkan: Jangan Ada yang Ditutupi

Diketahui, lima orang telah ditetapkan dalam tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Lima tersangka tersebut, yakni Bharada Eliezer (Bharada E), Kuat Maruf (KM), Bripka Ricky Rizal (RR), Irjen Ferdy Sambo (FS), dan Putri Candrawathi (PC).

Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (24/8/2022), pengacara Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa Kuat Ma'ruf diduga terlibat dalam "skuad" yang mengancam Brigadir J.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap "skuad" yang mengancam akan membunuh Brigadir J.

Anam menyebut, "skuad" yang dimaksud adalah ART sekaligus sopir Sambo yang menjadi tersangka, yakni Kuat Maruf.

Ancaman yang Brigadir J terima berdasarkan pengakuan Vera (pacar Brigadir J) adalah larangan agar Brigadir J tidak menemui istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di lantai atas.

Jika naik ke atas, maka Brigadir J akan dibunuh. Ancaman ini diterima Brigadir J satu hari sebelum kematiannya.

Dilansir dari tribun-video.com, satu di antara lima tersangka yang hadir dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Selasa (30/8/2022) lalu adalah Kuat Ma'ruf.

Ia menjadi sorotan publik lantaran sempat tertawa terbahak-bahak di tengah proses rekosntruksi sedang berlangsung.

Kemudian langsung mengubah ekspresi menjadi tertekan saat sadar terdapat kamera yang sedang menyorotnya.

Dalam video yang beredar, tampak Kuat Ma'ruf bersama sejumlah tersangka lain sedang melakukan reka adegan di depan halaman rumah Ferdy Sambo.

Baca Juga: Kuat Ma'ruf Beraksi Sangar Pegang Pisau Ancam Brigadir J, Sopir Ferdy Sambo Nyatanya Malah Ketar-ketir Takut ke Polisi Gara-gara Ini

Saat itu para tersangka sedang rehat sejenak.

Kemudian Kuat Ma'ruf yang sedang duduk di pelataran rumah tampak melihat ke kanan dan kiri sambil memegang masker, kemudian tertawa terbahak-bahak.

Sesaat kemudian, ia sadar sedang tersorot kamera dan langsung menunjukkan ekspresi seolah-olah sedang tertekan.

Diketahui proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J telah selesai dilakukan.

Lima tersangka turut hadir, yakni Kuat Ma'ruf, Bharada E, Bripka RR, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Mereka melakukan kurang lebih 78 adegan selama 7,5 jam.

Terdapat perbedaan versi posisi saat Bharada E dan Ferdy Sambo melakukan eksekusi.

Meski begitu, keduanya diperbolehkan untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing dan akan dibuktikan di persidangan. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas TV, Tribun-video.com