Find Us On Social Media :

China dan Taiwan Makin Tegang, Duta Besar Filipina Akan Izinkan AS Akses Pangkalan Militernya Jika Tiongkok Nekat Menyerang: Tidak Ada yang Ingin Mengalami Perang

Filipina akan mengizinkan pasukan AS untuk mengakses pangkalan militernya di negara itu jika ketegangan China-Taiwan semakin meningkat.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Duta Besar Filipina untuk Amerika Serikat Jose Manuel Romualdez mengatakan Filipina akan mengizinkan pasukan AS untuk mengakses pangkalan militernya di negara itu jika ketegangan China-Taiwan semakin meningkat.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 6 September 2022, dalam sebuah wawancara dengan Nikkei Asia, Romualdez mengatakan akses ke pangkalan militer negara itu akan diberikan jika itu penting bagi Filipina, serta untuk keamanan Filipina.

“Tidak ada yang ingin mengalami perang atau konfrontasi apa pun. Kami ingin meminta kedua negara untuk mengurangi ketegangan dengan melakukan lebih banyak dialog dan kemudian mencoba menyelesaikan semua masalah ini, karena itu adalah bagian dunia kami,” jelasnya.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan AS dan negara Asia Tenggara itu secara teratur berdiskusi tentang upaya memperdalam aliansi keamanan di bawah naungan Perjanjian Pertahanan Bersama dan beberapa perjanjian lainnya, termasuk Perjanjian Kerjasama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) 2014.

"Ke depan, kami berusaha untuk meningkatkan postur aliansi kami untuk mengatasi tantangan baru dan yang muncul," kata juru bicara Pentagon kepada Nikkei Asia.

Dia menambahkan, "Kami bermaksud untuk terus mengimplementasikan proyek infrastruktur di lokasi EDCA saat ini dan menjelajahi situs tambahan untuk pengembangan lebih lanjut."

Di bawah EDCA, pasukan Amerika hanya diizinkan untuk menumpang sementara dan bergilir di beberapa pangkalan di Filipina.

Jumlah personel AS yang berkunjung bergantung pada skala dan frekuensi kegiatan yang akan disetujui oleh kedua negara.

Konstruksi dan peningkatan fasilitas, yang dikelola oleh pasukan AS dengan amunisi, bahan bakar dan pasokan medis, antara lain, telah direncanakan berdasarkan perjanjian 2014; namun, "kemajuan terbatas" diamati selama pemerintahan Duterte.

Baca Juga: Jangan Lupa Berdoa Agar Jadi Kenyataan, Ini Arti Kedutan di Telapak Tangan Kanan Menurut Primbon Jawa, Konon Bakal Ada Rejeki Nomplok

Romualdez berharap bahwa kedua negara akan segera menyaksikan kemajuan hubungan militer.