"Emang ada teror mistis juga, tapi sampe ada orang yang kirim surat ancaman ke rumah," jelasnya.
Sehingga membuat Sarwendah dan Ruben Onsu makin takut dengan teror tersebut.
"Justru lebih takut, karena posisinya itu orang (berwujud) dan dia udah lempar batu gitu," ungkapnya.
Imbas teror dan anacaman tersebut, Sarwendah mengataka Ruben Onsu merasa tak tenang hidupnya.
"Walaupun kita ada penjaga, tapi tetap (takut)," jelas Sarwendah.
Hingga memutuskan untuk pindah rumah dari daerah Rempoa.
Ruben Onsu dan Sarwendah memilih untuk tinggal di apartemen untuk menghindari kejadian tragis.
"Tadinya beli apartemen mau disewain orang, nggak jadi, karena dilemparin batu dengan surat ancaman gitu-gitu," lanjutnya.
Cobaan teror orang tak dikenal menjadi beban hidup yang harus dilalui Sarwendah.
Apalagi saat itu Ia masih mengandung anak keduanya, Thania Putri Onsu.
"Posisinya itu aku lagi hamil Thania, akhirnya aku disuruh pindah ke apartemen," jelasnya.
"Waktu itu ayah lebih mikirnya 'Ya udah deh kamu ngelahirin di Singapura', dan emang dapet rumah sakit oke," aku Sarwendah.
Setelah kurang lebih tiga bulan tinggal di Singapura, mereka akhirnya kembali ke Indonesia.
Mereka memutuskan pindah ke apartemen untuk sementara waktu.
Ternyata tinggal di apartemen membuat Ruben stress.
Ia lantas mangajak Sarwendah ke rumah baru.
Sarwendah kaget lantaran Ruben meminta sang istri untuk mengurus desain renovasi rumah secara kilat.
Ruben meminta agar renovasi rumah barunya bisa selesai dalam waktu satu bulan.
"Pandemi satu bulan, kayaknya di stress di rumah terus, di apartemen juga kan kolam dikeringin kita parno banget pokoknya," jelas Sarwendah.
"Tiba-tiba dia ngajak aku ke sini (rumah baru), 'kamu liat ya, renov. Bulan depan kita pindah ke sini'," tambahnya. (*)