Ditinggal Kuat Ma'ruf yang Jalan Beriringan dengan Brigadir J Masuk ke Rumah, Bripka RR Kaget Yosua Ditembak Bharada E, Posisi Ferdy Sambo Saat Kejadian Jadi Sorotan

Sabtu, 10 September 2022 | 09:13
wartakotalive/istimewa

Ferdy Sambo, Brigadir J, Bripka RR

GridHot.ID - Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR diketahui sebagai salah satu tersangka pembunuhsn Brigadir J.

Semula, Bripka RR disebut mengikuti skenario Ferdy Sambo.

Namun belakangan, ajudan eks Kadiv Propan Polri itu mencabut keterangannya.

Dilansir dari Kompas.com, pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar mengatakan kliennya adalah korban dari keadaan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofiriansyah Yosua Hutabarat.

Adapun, Bripka Ricky merupakan salah satu dari lima tersangka di dalam kasus yang didalangi oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

“Kan dia bukan yang dia berbuat. Dia korban keadaan. Ya kan? Kan enggak mungkin dia membayangkan ini,” kata Erman di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Kamis (8/9/2022) malam.

Menurut Erman, kliennya ini sangat mendadak terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Ia menyebutkan bahwa Bripka Ricky hanya disuruh oleh Ferdy Sambo. Kliennya juga sempat kaget saat mengetahui rencana tersebut.

“Kalau menurut saya, sebenarnya klien saya pantasnya sebagai seorang saksi,” ujar Erman.

Lebih lanjut, Erman mengatakan Bripka Ricky tidak punya niat jahat atau mens rea.

Bripka Ricky juga tidak terpikir untuk menginformasikan soal rencana pembunuhan Brigadir J ke pihak luar karena kejadian itu sangat mendadak.

Baca Juga: Bripka RR Baru Berani Tak Ikuti Skenario Ferdy Sambo, Kuasa Hukum Sebut Ricky Rizal Lebih Pantas Jadi Saksi Gara-gara Satu Hal Ini, Skenario Suami Putri Candrawathi Disinggung

“Dia kan belum sampai sejauh itu, ini dadakan. Dipanggil lagi Richard, mana ada waktu sementara dia juga goncang juga. Dan juga berpikir, 'tidak mungkinlah pasti di klarifikasi dulu (ke Yoshua)’,” ucap dia

Lebih lanjut, menurut dia, Bripka Ricky juga mengikuti skenario yang dibuat Sambo soal kejadian baku tembak karena takut kepada Ferdy Sambo selaku pimpinannya.

Tak hanya itu, Erman menambahkan, Bripka Ricky juga baru berani untuk tidak mengikuti skenario Sambo soal baku tembak setelah mendapat dukungan dan semangat dari keluarganya.

“Itu kan (skenario baku tembak Ferdy Sambo) pimpinan, atasan liat dong kekuatannya ini setelah kejadian ini banyak polisi (ikut terlibat),” ucapnya.

Sebagai informasi, di awal, Polri pernah menyatakan bahwa kasus itu terjadi akibat baku tembak antara dua ajudan Sambo, yakni Bharada E atau Richard Eliezer dan Brigadir Yosua.

Namun belakangan terungkap bahwa skenario tersebut palsu. Itu adalah skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

Hasil penyidikan Polri terbaru mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo memerintahkan agar Bharada Richard menembak Brigadir J hingga tewas.

Mengutip tribunnewsmaker.com, Bripka RR memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di hari penembakan Brigadir J atau Yosua Hutabarat.

Menurut Bripka Ricky kepada kuasa hukumnya, Erman Umar, awalnya ia Brigadir Yosua, dan Kuwat Maruf, berjalan beiringan masuk ke lokasi kejadian dari halaman rumah.

Namun, saat itu Brigadir Yosua dan Kuwat Maruf masuk lebih dahulu ke dalam rumah, lantaran Bripka Ricky harus melepas sepatu terlebih dahulu. Usai menyusul masuk, tiba-tiba Brigadir Yosua sudah ditembak.

"Jadi jalan lah Si Kuwat beriring-iringan dengan Yosua. Terakhir, paling duluan Yosua."

Baca Juga: Tinggalkan Ferdy Sambo, Bripka RR Mantap Cabut Keterangan Ikut Skenario Suami Putri Candrawathi, Ini Kata Kuasa Hukumnya soal Jadi Justice Collabolator

"Si RR dia pakai sepatu, buka sepatu, jadi ada jeda. Tapi pas dia di dalam, dia udah langsung kejadian tembak itu. Menembak," kata Erman kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

Menurut Erman, Bripka Ricky melihat Bharada Eliezer menembak Brigadir Yosua sebanyak tiga kali. Dia juga melihat Ferdy Sambo dan Kuwat Maruf turut menyaksikan Brigadir Yosua ditembak.

"Pada saat kejadian dia melihat, entah berapa kali dia udah enggak ingat, apakah tiga kali Richard menembak."

"Sambo agak ke samping, Si Kuwatnya di belakang Sambo, Si Ricky-nya posisinya agak di belakang Richard," beber Erman.

Ia menuturkan, suara tembakan itu juga sempat terdengar oleh ajudan Ferdy Sambo lainnya yang berada di halaman luar. Mereka mempertanyakan bunyi senjata api dari dalam rumah tersebut.

"Ada masuk telepon, HT, ajudan juga, siapa namanya? Romet, dia tanya 'ada apa tuh, kejadian apa tuh' mungkin bunyi senjata ya?" Ungkap Erman.

Meski begitu, Bripka Ricky tak melihat apakah Ferdy Sambo turut menembak Brigadir Yosua.

Menurut Erman, kliennya hanya melihat Ferdy Sambo terlihat menembak dinding usai Brigadir Yosua tewas.

"Pak FS menurut Richard kan nembak, tapi pas balik itu dia melihat FS menembak-nembak dinding."

"Jadi berapa kali ditanya, saya juga nanya 'enggak bang, saya enggak melihat, apa yang mau saya paksakan, jadi saya tidak melihat FS apa yang terjadi sebelumnya'," papar Erman. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas.com, Tribunnewsmaker.com