Find Us On Social Media :

Brigadir J Ditodong Pisau Kuat Maruf Sebelum Meregang Nyawa, Bripka RR Nekat Sembunyikan Barang Penting Yosua Saat di Magelang, Kuasa Hukum: Diketahui Juga oleh Richard

Ferdy Sambo, Brigadir J, Bripka RR

GridHot.ID - Bripka Ricky ZRizal alias Bripka RR kini sudah dijadikan tersangka atas kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar mengungkapkan kliennya sempat memindahkan senjata milik Brigadir J ke kamar anak Ferdy Sambo yang berada di Magelang.

Diketahui dari Tribunnews.com, Erman mengatakan alasan Bripka RR memindahkan senjata Brigadir J adalah karena Kuat Maruf disebut sempat bersitegang dengan Brigadir J di lantai dua rumah Ferdy Sambo di Magelang.

Bahkan, ujarnya, Kuat Maruf sempat menodongkan pisau ke Brigadir J.

Kejadian tersebut membuat Bripka RR khawatir sehingga berinisiatif untuk memindahkan senjata Brigadir J.

Lewat pengacaranya, Bripka RR mulai mengungkap kejadian demi kejadian sebelum Brigadir J tewas ditembak.

Pemindahan senjata itu, kata Erman, dilakukan setelah Bripka RR diperintah oleh Putri Candrawathi untuk mencari Brigadir J.

“Sebelum turun (setelah diperintahkan Putri mencari Brigadir J), karena khawatir tadi ada cerita Kuat yang tegang (bersitegang), agak panik, pegang pisau, kemudian dia (Bripka RR) berinisiatif yang mungkin diketahui juga oleh Richard (Bharada E), bagaimanapun Yosua kan ada senjatanya.

Dia berinisiatif diambil senjata (Brigadir J), dipindahin ke kamar anaknya Ferdy Sambo,” katanya dalam Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan di YouTube tvOne, Sabtu (10/9/2022).

Setelah itu, Erman mengatakan Bripka RR melanjutkan perintah Putri Candrawathi untuk mencari Brigadir J.

Mereka pun bertemu dan Bripka RR menanyakan apa yang terjadi antara Brigadir J dan Kuat Maruf.

 Baca Juga: Tangis Ricky Rizal Pecah di Depannya, Terungkap Pesan Istri Bripka RR yang Bikin Suaminya Mau Bongkar Kekejaman Ferdy Sambo, 2 Sosok Ini Disinggung

“Ketemu dengan Yosua. ‘Ada apa ini Yosua? kata si RR’.

(Brigadir J jawab) Nggak tau tuh bang, Om Kuat kok marah-marah sama saya’,” kata Erman.

Kemudian, Bripka RR pun membujuk Brigadir J agar mau untuk menemui Putri Candrawathi di kamarnya.

Sesampainya di kamar Putri, Brigadir J duduk di lantai di sebelah ranjang Putri Candrawathi.

Sedangkan Bripka RR menunggu di luar yang tidak jauh dari kamar istri Ferdy Sambo itu.

“Setelah itu keluar Yosua dibawa lagi oleh RR ke bawah biar gak bersinggungan dengan Kuat.

Ternyata sesampainya di bawah ditanya lagi sama RR ‘Gimana sih, ada apa sih, Yosua?’ (Brigadir J jawab) ‘Oh enggak apa-apa bang’,” ujar Erman.

Lalu, lanjutnya, Bripka RR tidak lagi bertanya kepada Brigadir J dan meninggalkannya.

Pengacara Sebut Bripka RR Cabut Keterangan Skenario Sambo dan Hanya Korban Keadaan

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Bripka RR mencabut keterangannya perihal ikut skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Erman mengatakan kliennya itu hanya korban keadaan dalam pembunuhan Brigadir J.

 Baca Juga: Ditinggal Kuat Ma'ruf yang Jalan Beriringan dengan Brigadir J Masuk ke Rumah, Bripka RR Kaget Yosua Ditembak Bharada E, Posisi Ferdy Sambo Saat Kejadian Jadi Sorotan

"Kan dia bukan yang dia berbuat. Dia korban keadaan. Ya kan? Kan enggak mungkin dia membayangkan ini," kata Erman di Lobi Bareskrim Mabes Polri, Kamis (8/9/2022) malam dikutip Tribunnewsmaker.com dari YouTube Kompas.com.

Alasan ini lantaran menurut Erman bahwa Bripka RR dalam kondisi mendadak terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Bahkan, ujar Erman, kliennya itu sempat kaget ketika disuruh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Dengan fakta itu, Erman menyebut Bripka RR sepantasnya sebagai saksi.

"Kalau menurut saya, sebenarnya klien saya pantasnya sebagai seorang saksi," tuturnya.

Selain itu, Erman juga menyebut Bripka RR mens rea atau tidak memilik niat jahat kepada Brigadir J.

Dirinya menambahkan, Bripka RR juga tidak memiliki pikiran untuk memberitahukan ke pihak luar terkait rencana pembunuhan terhadap Brigadir J.

Menurutnya, hal tersebut lantaran Bripka RR merasa kejadian itu sangatlah mendadak.

"Dia kan belum sampai sejauh itu, ini dadakan.

Dipanggil lagi Richhard, mana ada waktu sementara dia juga goncang juga.

Dan juga berpikir, 'tidak mungkinlah pasti diklarifikasi dulu (ke Brigadir J)," katanya.

 Baca Juga: Didesak untuk Terbuka dan Bicara Jujur Terkait Pembunuhan Brigadir J, Bripka RR Tak Kuasa Bendung Air Mata saat Dijenguk Istri dan Adik Kandungnya, Sang Pengacara: Ingat Anak Kamu!

Erman mengungkapkan Bripka RR juga baru memiliki keberanian untu tidak mengikuti skenario Ferdy Sambo soal baku tembak usai memperoleh dukungan dan semangat dari keluarganya.

"Itu kan (skenario baku tembak Ferdy Sambo) pimpinan, atasan lihat dong kekuatannya ini setelah kejadian ini banyak polisi (ikut terlibat)," katanya.

 

(*)