Gridhot.ID -Terkuak isi SMS Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk Jenderal Dudung Abdurachman terkaitanggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon.
MengutipTribunnews.com, Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah tegas kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Perintah tegas Jenderal Andika Perkasa ini dikirimkan ke Jenderal Dudung melalui pesan singkat atau SMS.
Panglima TNI meminta Jenderal Dudung untuk mendinginkan suasana dan tak menanggapi ucapan Effendi Simbolon secara berlebihan.
Hal itu terjadi diduga seusai viral video JenderalDudung menginstruksikan prajurit TNI untuk merespons pernyataan Effendi.
Seperti diketahui, pernyataan Effendi yang menyebut TNI seperti gerombolan telah mengundang reaksi keras dari sejumlah prajurit TNI AD.
Berikut rangkuman fakta selengkapnya:
1. Perintah Jenderal Andika Perkasa
Mengutip Tribunnews.com,JenderalDudung bercerita mendapatkan SMS dari Jenderal Andika Perkasa.
Isi SMS itu adalah perintah untuk meredam emosi prajurit TNI terkait ucapan Effendi Simbolon.
"Saya SMSan dengan beliau 'agar diredam, anggota', 'siap' saya sampaikan demikian," ucap Dudung saat konferensi pers di Mabes TNI pada Kamis (15/9/2022).
"Agar anggota tidak liar, agar tidak ditanggapi berlebihan," lanjutnya.
2. Akan temui Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Dudung mengaku masih kontak-kontakan dengan Panglima TNI.
Ia juga akan bertemu dengan Jenderal Andika Perkasa dalam waktu dekat.
"Kita masih kontak-kontakan, tak ada masalah.Dalam waktu dekat saya akan menemui Panglima TNI," imbunya.
3. Video Jenderal Dudung Viral
Beredar rekaman video Jenderal Dudung menginstruksikan prajuritnya mengecam Effendi Simbolon.
Instruksi itu diberikan Dudung secara lisan pada saat rapat internal yang dilakukan secara daring di hadapan prajuritnya.
Terlihat pula, Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto yang duduk di samping Dudung dalam video tersebut.
Dalam video berdurasi 2.45 menit itu, Dudung meminta agar jajarannya tidak diam begitu saja dan merespon pernyataan Effendi.
"Jangan kita diam saja. Dia ini siapa? Enggak berpengaruh, enggak berpengaruh! Harga diri, kehormatan kita kok diinjak-injak sama dia," ucap Dudung dalam rekaman yang dilihat Kompas.com, Rabu (14/9/2022).
Kompas.com sendiri memperoleh rekaman tersebut salah satunya dari Effendi Simbolon secara langsung.
Masih dalam rekaman, Dudung meminta agar para perwira TNI turut merespons pernyataan Effendi.
Sebab, ia mengaku, telah mendapat informasi bahwa para prajuritnya di bawah, seperti di grup tamtama dan bintara pun sudah gerah dengan pernyataan Effendi.
"Kok kita kelompok perwira santai-santai gitu lho? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" ucap Dudung.
"Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya?" imbuhnya.
Dudung lantas meminta agar setiap prajurit bergerak, bahkan memberdayakan seluruh pihak termasuk Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) untuk merespons pernyataan Effendi secara masif.
"Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," kata Dudung.
"Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi nggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu," imbuhnya.
Di bagian terakhir, Dudung meminta agar jajarannya di daerah tak lagi menerima permintaan "pengkondisian" apabila diminta oleh Effendi.
"Tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah. Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut. Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta," ujarnya.
Senyum Jenderal Dudung Siap Sambut Effendi Simbolon
Dalam kasus ini, Effendi telah meminta maaf kepada Panglima TNI, KSAD dan para prajurit TNI.
Permintaan maaf disampaikan di ruang Fraksi PDIP DPR RI.
Effendi juga telah menemui Jenderal Andika Perkasa secara langsung untuk menyampaikan maaf.
Effendi juga berencana menemui Jenderal Dudung dengan maksud sama, yakni minta maaf.
Namun, pertemuan Effendi dengan Jenderal Dudung belum terlaksana.
Kendati demikian, Jenderal Dudung akan menerima kedatangan Effendi Simbolon.
Pada Kamis (15/9/2022) saat konferensi pers, Jenderal Dudung menerima permintaan maaf Effendi.
"Sebetulnya kemarin pada saat saya di Pekanbaru, saya sudah menyampaikan, artinya bahwa permohonan maaf dari Pak Effendi Simbolon bagi kami jajaran TNI Angakatan Darat tentunya memaafkan," ungkap Jenderal Dudung.
"Toh Tuhan maha pemaaf, masa manusia tidak memaafkan," imbuh mantan Pangdam Jaya ini.
Jenderal Dudung menuturkan dirinya memaklumi manusia tak lepas dari kesalahan.
Ia kemudian menyambut baik niat Effendi yang ingin bertemu langsung dengannya.
Dudung mengaku memiliki hubungan baik dengan Effendi yang merupakan teman dari mertuanya.
"Wah saya kapan aja mau ketemu boleh, Pak Effendi mau datang juga silahkan, kita nggak ada masalah."
"Saya kenal baik sama Pak Effendi tuh, temennya mertua saya itu. Temen dekat banget sama saya tuh," ucapnya sambil tersenyum.
Meski Effendi mengaku sudah berusaha menghubungi, tapi Jenderal Dudung menyebut belum mendapatkan pesan masuk darinya.
Pada intinya, Jenderal Dudung akan sangat menyambut baik kedatangan Effendi.
"Di HP saya belum ada sms dan telepon, kalau beliau mau datang saya terima dengan baik," sambungnya.
(*)