Gridhot.ID - Asam lambung bisa menyerang siapa saja.
Oleh karena itu, penyakit naiknya asam lambung memang tidak bisa diremehkan.
Bahkan asam lambung juga bisa diidap oleh bayi.
Salah satu anak yang pernah kedapatan mengidap asam lambung adalah Gala Sky Andriansyah, anak dari almarhum Bibi Ardiansyah dan almarhumah Vanessa Angel.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, semasa kedua orang tuanya masih hidup, Gala Sky diketahui sempat mengidap penyakit asam lambung.
Hal ini terjadi saat Vanessa Angel berada di penjara dan tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk anaknya.
"Gak tahu kenapa sebenarnya udah tiga hari, pada saat itu dia emang gak berhenti nangis, udah dikasih susu, digendong, udah didengerin coco melon," ujar Bibi Ardiansyah dalam tayangan Brownis Trans TV, Kamis (17/12/2020).
Segala cara pun telah dilakukan untuk menenangkan Gala agar tidak menangis.
Namun Bibi menduga, sang anak tak berhenti menangis lantaran rindu dengan ibunya, Vanessa Angel.
"Bener-benar gak mau berhenti, mungkin karena Vanes kepikiran," kata Bibi Ardiansyah.
Karena itu, sang anak tak mau meminum susu.
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah Pengobatan Rumahan untuk Atasi Sakit Asam Lambung, Manfaatkan Bahan-bahan Alami
Sampai akhirnya Bibi berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Dokter pun mengatakan Gala mengalami asam lambung, sehingga susu yang dikonsumsinya itu pasti selalu dimuntahkannya.
"Akhirnya sampe dia asam lambung dan gak mau minum susunya lagi. Hadi jam 3 pagi udah telepon dokternya 'ya udah aku bantu', dokternya mau bantu, dia datang pagi-pagi."
"Dia bilang Gala asam lambung, jadi setiap dia makan dimuntahin pasti dimuntahin," tutur Bibi Ardiansyah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, saat dalam kondisi stres, kita sering merasakan perut perih hingga terasa mual.
Gejala tersebut mirip dengan asam lambung.
Kecemasan dan stres memang bisa menjadi faktor penyebab naiknya asam lambung atau refluks asam.
Sebaliknya, refluks asam dapat membuat stres dan menyebabkan kecemasan pada beberapa orang.
Kaitan anxiety dan naiknya asam lambung
Refluks asam terjadi ketika asam dari lambung bocor kembali ke pipa makanan, atau kerongkongan.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah istilah untuk refluks asam persisten.
Kecemasan adalah respons alami terhadap stres dalam tubuh.
Sebaliknya, stres juga bisa memicu kecemasan.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat memicu refluks asam atau memperburuk gejala.
Misalnya, sebuah studi 2018 yang melibatkan lebih dari 19.000 orang menemukan bahwa mereka yang cemas lebih mungkin mengalami gejala GERD.
Hal ini terjadi karena kecemasan dapat mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan pita otot yang menjaga lambung tetap tertutup dan mencegah asam bocor ke kerongkongan.
Respons stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot yang bertahan lama.
Jika ini mempengaruhi otot-otot di sekitar perut, hal itu bisa meningkatkan tekanan pada organ dan mendorong asam ke atas.
Tingkat kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan produksi asam lambung.
GERD memicu stres dan cemas
Peneliti juga telah mencatat bahwa GERD dapat menjadi sumber stres dan kecemasan yang signifikan bagi orang-orang.
Pada tahun 2019, para peneliti mencatat bahwa orang dengan GERD yang mengalami nyeri dada memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami nyeri di bagian tubuh ini.
Periset juga menyarankan bahwa orang dapat mengaitkan gejala seperti nyeri dada dengan kondisi lain yang lebih serius, meningkatkan kecemasan mereka tentang gejala ini.
Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat memungkinkan lingkaran setan berkembang.
GERD dapat menyebabkan stres dan kecemasan, namun stres dan kecemasan juga berkontribusi terhadap GERD.
(*)