IPW Desak Kapolri Copot Kapolres Malang Usai 129 Nyawa Melayang di Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Kini Turun Tangan

Minggu, 02 Oktober 2022 | 12:42
Biro Sekretariat Presiden dan SURYAMALANG.COM/Purwanto

Jokowi perintahkan Kapolri mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter

Gridhot.ID - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 nyawa suporter kini menjadi sorotan dunia.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Indonesia Police Watch (IPW) kini ikut berkomentar terkait kasus tragedi Kanjuruhan.

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencabut izin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Desakan tersebut muncul setelah ratusan orang meninggal dunia akibat kericuhan di stadion Kanjuruhan Malang usai tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya di pekan ke-11 liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10 2022).

“Disamping, menganalisa sistem pengamanan yang dilaksanakan oleh aparat kepolisian dalam mengendalikan kericuhan di sepak bola,” ujar Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso, Minggu, (2/10/2022).

Pasalnya, kata dia, kericuhan dalam tragedi itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan.

Bahkan, aparat kepolisian yang bertugas tidak sebanding dengan jumlah penonton lalu secara membabi buta menembakkan gas air mata.

“Sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan,” katanya.

Akibatnya kata dia, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan.

Selain itu, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang.

“Padahal, penggunaan gas air mata di stadion sepak bola sesuai aturan FIFA dilarang. Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 huruf b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa,” katanya.

Baca Juga: Arema FC VS Persebaya Berakibat 127 Orang Meninggal dan 180 Lainnya Terluka, Kapolda Jatim: Penonton Turun ke Tengah Lapangan

Karena itu, menurutnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya.

Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.

“Jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu,” katanya.

Selain itu, lebih penting dari tewasnya 127 suporter tersebut, Presiden Jokowi harus memberikan perhatian terhadap dunia sepakbola di Indonesia yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa.

“Kemudian, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional,” katanya.

Tragedi Kanjuruhan ini juga menyita perhatian Jokowi.

(KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Mobil K-9 dibalik oleh supporter Aremania dalam kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Beberapa media asing turut menyoroti kerusuhan di Malang ini.

Pasalnya tragedi ini menjadi peristiwa tragedi dalam stadion sepak bola paling mematikan kedua di dunia.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indoneisa (Kapolri) untuk menginvestigasi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Perintah Jokowi tersebut disampaikan dalam konferensi pers berkaitan laporan adanya korban tewas yang mencapai 129 orang dalam kericuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya.

Kapolri kini mendapat tugas besar baru di tengah kesibukannya mengawasi penyelidikan kasus kematian Brigadir J yang menjerat Ferdy Sambo.

“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” ucapnya.

Baca Juga: Ratusan Korban Jiwa Melayang, Arema FC Berpotensi Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Musim Ini, Begini Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Selain itu, Jokowi memerintahkan kepada Ketua PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 Indonesia.

“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.”

Kepada Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur, Jokowi memerintahkan agar memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit.

“Agar mendapatkan layanan terbaik.”

“Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk mengevaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan petandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” urainya.

Istimewa

Jika gas air mata terhirup efeknya ternyata sangat fatal. Ini alasan polisi tembakkan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan.

Jokowi menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air.

“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa mendatang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama.”

Sebelumnya Kompas TV memberitakan, sebanyak 129 orang meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, menyebut kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai Arema FC kalah oleh Persebaya tidak boleh dibiarkan dan harus diinvestigasi.

Pernyataan Zainuddin tersebut disampaikan menanggapi kerusuhan yang terjadi di Satdion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) seusai Arema FC kalah oleh Persebaya.

Menurut Zainuddin, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sebagian supoter atau pendukung dari klub yang kalah dan tidak bisa terima kekalahan itu.

Baca Juga: Ada di Pesta Ulang Tahun Hary Tanoesoedibjo Sang Calon Mertua, Kevin Sanjaya Nampak Serasi dengan Valencia Tanoe, Segini Perkiraan Kekayaan Sang Atlet yang Bikin Geleng Kepala

Kemudian mereka melampiaskan kekesalan dan kemarahan, dan akhirnya terjadilah tragedi yang menewaskan 129 orang ini, termasuk dua anggota Polri.

“Tentu ini harus diinvestigasi, tidak boleh dibiarkan, ini harus kita investigasi, dan harus ini menjadi yang terakhir, karena ini korbannya besar,” kata Zainuddin dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Berkaitan dengan peristiwa tersebut, Zainuddin mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dan PSSI.

Ia juga menjadwalkan untuk berangkat ke Malang pada hari ini untuk melihat langsung kondisi di lokasi.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber tribunnews, Kompas TV