Andika Perkasa Periksa 5 Tentara Berpangkat Serda dan Pratu yang Diduga Terlibat Tragedi Maut Kanjuruhan, Panglima TNI Singgung Soal Unsur Pimpinan hingga ke Tingkat Batalyon, Ada Apa?

Kamis, 06 Oktober 2022 | 20:13
Kolase (Istimewa/Tribun Medan) dan Instagram @jenderaltniandikaperkasa

Jenderal Andika Perkasa berjanji akan usut oknum TNI yang lakukan tendangan 'ninja' terhadap suporter bola.

GridHot.ID - Panglima TNI Andika Perkasa menyoroti tragedi maut Kanjuruhan.

Terlebih, sejumlah video merekam tindakan anarkis prajurit TNI yang membuat Panglima TNI Andika Perkasa geram.

Panglima TNI Andika Perkasa pun melakukan investigasi terhadap prajuritnya atas insiden maut di Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Mengutip Antaranews, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan pihaknya saat ini memeriksa unsur pimpinan prajurit yang bertugas dalam pengamanan pertandingan sepak bola berujung insiden mematikan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam.

Pemeriksaan itu menjadi tindak lanjut setelah TNI sudah memeriksa sedikitnya lima prajurit, yakni empat berpangkat Sersan Dua (Serda) dan satu lainnya Prajurit Satu (Pratu).

"Kami sedang memeriksa unsur pimpinan karena mereka ini kan Sersan Dua ada empat orang dan Prajurit Satu ada satu orang. Kita memeriksa yang lebih di atasnya," ujar Panglima kepada awak media selepas mengikuti Upacara Peringatan HUT Ke-77 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

Panglima TNI mengungkapkan bahwa dari lima prajurit yang diperiksa setelah sudah ada bukti awal, empat di antaranya sudah mengakui perbuatannya, tetapi satu lainnya belum.

Berkenaan dengan pemeriksaan terhadap unsur pimpinan, TNI akan mendalami mengenai kesesuaian prosedur dan instruksi yang mereka sampaikan kepada prajurit yang bertugas di Stadion Kanjuruhan saat kejadian.

"Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan? Dan seterusnya. Ini sampai dengan komandan batalyonnya yang ada di situ," katanya.

Andika menegaskan bahwa tindakan tertangkap video yang viral di dunia maya tidak pantas dilakukan prajurit TNI.

"Seperti yang ada di video ya, itu kan beberapa oknum. Itu kan mereka menyerang masyarakat atau individu yang tidak menyerang mereka, bahkan membelakangi. Itu menurut saya sangat-sangat tidak bagus," ujarnya.

Baca Juga: Danrem 174/ATW Merauke Khidmat Bacakan Amanat Andika Perkasa, Panglima TNI Beri Pesan Begini untuk Prajurit di Bumi Cenderawasih

Panglima TNI menegaskan kembali pendiriannya bahwa para prajurit pelaku kekerasan terhadap suporter di Stadion Kanjuruhan akan diberikan penindakan pidana.

"Saya berusaha untuk tidak (sanksi) etik. Bagi saya sudah sangat jelas itu pidana," katanya.

Sementara itu, tribunkaltara.com, menurut Jenderal Andika Perkasa, lima prajurit TNI diperiksa usai insiden maut yang merenggut nyawa 125 orang di Stadion Kanjuruhan Malang

Dalam beberapa video yang beredar, memang terdapat gambar diduga oknum TNI yang lakukan pemukulan hingga tendangan kepada penonton yang merangsek masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya

Sorotan pun tertuju kepada oknum anggota TNI yang diduga melakukan tendangan hingga pukulan kepada penonton yang masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang

Apalagi, pasca insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang dilaporkan 125 orang meninggal dunia

Tak hanya itu, ratusan korban luka juga dirawat akibat insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang

Terbaru, Andika Perkasa beber lima oknum TNI di tengah diperiksa pasca insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang

Lantas bagaimana nasib lima tentara yang diperiksa usai insiden maut yang merenggut nyawa 125 orang di Stadion Kanjuruhan Malang

"Sejauh ini yang prajurit kita periksa ada lima.

Diperiksa ini karena sudah ada bukti awal.

Baca Juga: Bukti Nyata Medali Ordem De Timor Leste Disematkan pada Jenderal Andika Perkasa, Begini Momen Panglima TNI Terima Penghargaan Tertinggi di Bumi Losare

Dari lima ini, empat sudah mengakui.

Tapi yang satu belum," ujar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/10/2022) dilansir dari laman Bolasport.com pada Kamis 6 Oktober 2022 pagi.

"Tapi kami enggak menyerah.

Kami terus minta info dari siapa pun juga. Siapa pun yang punya video," tegasnya.

Masing-masing yang diperiksa yakni empat orang berpangkat Sersan II dan Prajurit I.

Selain itu, lanjut Andika, pihaknya juga sedang memeriksa unsur pimpinan dalam perkara ini.

"Kita memeriksa juga yang lebih atasnya.

Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan?

Dan ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ," jelas Andika.

"Ini juga sebagai bentuk evaluasi. Karena (kekerasan) enggak boleh terjadi.

Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," tambahnya.

Baca Juga: Andika Perkasa Harus Melakukannya dalam 3x24 Jam, Aremania Tulis 5 Lembar Gugatan ke Jokowi hingga Panglima TNI Soal Tragedi Kanjuruhan, Ini Isinya

Sebelumnya, dari sekian video aksi berlebihan pengamanan yang terekam kamera, terdapat satu yang paling menyita perhatian publik Indonesia.

Adalah video anggota TNI yang melakukan tendangan kungfu kepada seorang suporter.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak pria berbaju hitam yang sedang berjalan di sisi lapangan ditendang oleh seorang berseragam TNI.

Aksi tersebut diindikasi merupakan kekerasan aparat yang sampai disoroti Komnas HAM.

Kendati demikian, persoalan aksi kungfu oknum anggota TNI tersebut sudah berakhir damai.

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto telah menemui keluarga suporter korban tendangan kungfu dan menyampaikan permohonan maaf, Rabu (5/10/2022).

"Saya selaku Pangdam V/ Brawijaya meminta maaf atas kejadian itu. Saat ini, prajurit itu sedang diproses sesuai hukum yang berlaku," kata Mayjen TNI Nurchahyanto dikutip dari Suryamalang.

"Ada lima orang yang sekarang diperiksa di Pomdam Malang, sedang dalam proses dan kita lihat perkembangannya," imbuhnya.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Antaranews, TribunKaltara.com