Find Us On Social Media :

Ustaz Abdul Somad Bongkar Alasan Berobat ke Dukun Tidak Dibolehkan, Singgung Bedanya Ramuan Obat dari Herbalist dengan Penyembuhan Ilmu Hitam, Surat Ini Jadi Patokan

Ilustrasi dukun

Gridhot.ID - Dukun di Indonesia sudah ada sejak era kuno.

Bahkan dukun menjadi salah satu tempat masyarakat zaman dahulu mencari pengobatan ketika mereka sakit.

Dikutip Gridhot dari National Geographic, dalam catatan Jawa, masyarakat Indonesia memang sudah percaya dengan hal magis, gaib dan klenik.

Dalam catatan seorang peneliti bernama Clifford Geertz, dukun disebut merupakan aset kehidupan masyarakat Indonesia karena dipercaya mampu mengobati, menangani, dan memberi jampi-jampi untuk segala masalah yang dimiliki pasien.

Namun dalam ajaran Islam, dukun ini ditentang karena bersifat syirik.

Hal tersebut kemudian menggelitik Ustaz Abdul Somad untuk membahas mengapa berobat ke dukun tidak boleh.

Dikutip Gridhot dari Bangka POS, Ustaz Abdul Somad mendapat pertanyaan dari jamaah saat melakukan tausiyah.

Pada tausiya itu, Ustaz Abdul Somad mendapat pertanyaan Kenapa Tidak Boleh Berobat ke Dukun?

Begini jawaban Ustaz Abdul Somad

Jika kita sakit kita boleh berobat ke dokter, namun kenapa tidak boleh berobat ke dukun? ia juga ya (jamaah tertawa)

dokter boleh ke dukun tak boleh?

Baca Juga: Ramalan Weton Sabtu Kliwon, Orangnya Ringan Tangan dan Punya Jiwa Kepemimpinan, Begini Wataknya Menurut Primbon Jawa

dokter mengasi resep, resep itu diteliti ternyata ada korelasi antara resep dan penyakit

kalau penyakitnya ini, obatnya ini, ada korelasi, sedangkan dukun tidak ada korelasi

ada orang sakit dikasihnya (dukun) batu ponari, sehat, ada orang sakit dipukul-pukulnya, sehat, itulah yang tidak ada korelasi, itulah yang membuat dia syirik, kenapa? karena rata-rata dukun itu pakai jin

tapi pak ustadz, dukun itukan punya ramuan? itu namanya bukan dukun, yang punya ramuan itu bukan dukun, itu namanya herbalist

kalau anda sakit, sakitnya apa? gatal-gatal, ini ada ditumbuknya belerang, dicampurnya dengan kelapa, nanti dimasak, dimakan pakai nasi, itu boleh, tapi dia dukun, itu dia tidak diukur, dia herbalist, dukun itu yang pakai jin, pakai celana jin maksudnya pak ustadz? bukan. (jamaah tertawa) pakai jin dia, ada hantunya.

dan tak ada hubungan korelasi sama sekali, main pukul-pukul pakai tongkat tak ada hubungan sama sekali secara medis secara sains nah itu dukun.

Bukan kah kita sama-sama minta tolong? betul. sama doktor minta tolongnnya murni logis, sama dukun minta tolongnnya, dia minta tolong lagi, sama siapa? sama setan, buka surat al jin juz 29

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖwa annahụ kāna rijālum minal-insi ya'ụżụna birijālim minal-jinni fa zādụhum rahaqā

dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.

(*)